Hamil 8 Bulan, Fitri Dekap 3 Anaknya yang Masih Kecil Hindari Longsor, Syok Suami Tewas Tertimbun

Fitri berjuang keras dengan memeluk ketiga anaknya agar terhindar dari material longsor tapi suaminya malah tewas tertimbun.

Editor: Bambang Wiyono
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Fitri (32), ibu hamil 8 bulan terduduk lemas di rumah tempat dia mengungsi pasca selamat dari longsor yang menghancurkan rumahnya di Kampung Pasir Pogor, RT 01/04, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Minggu (22/5/2022).  

TRIBUN-BALI.COM, BOGOR - Fitri yang sedang hamil 8 bulan terduduk lemas.

Warga Kampung Pasir Pogor, RT 01/04, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor itu usai berhasil menyelamatkan tiga anaknya yang masih kecil dari bencana longsor.

Fitri berjuang keras dengan memeluk ketiga anaknya agar terhindar dari material longsor.

Namun, suaminya, Duduh malah tak tertolong.

Bencana longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor itu mengakibarkan 4 nyawa warga melayang akibat tertimbun.

Satu di antara korban yang tewas itu adalah Duduh, suami Fitri.

Sementara itu, Fitri yang sedang hamil 8 bulan ini berhasil selamatkan 3 anaknya yang masih kecil.

Bencana longsor di Kampung Pasir Pogor, RT 01/04, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor terjadi pada Sabtu (21/5/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.

Longsor terjadi saat kawasan Bogor dan sekitarnya diguyur hujan deras.

Dalam kejadian ini, sebanyak 2 rumah warga porak poranda setelah diterjang longsor berupa material turap batu dan beton dari Tembok Penahan Tebingan (TPT) setinggi 8 meter dan lebar 4 meter.

"Total yang meninggal dalam kejadian ini 4 orang," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Muhammad Adam.

Keempat korban dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk dioutopsi guna penyelidikan pihak kepolisian.

Sejumlah orang lainnya berhasil diselamatkan, salah satunya seorang ibu hamil bernama Fitri yang sempat terjebak di balik puing bangunan yang tertimpa longsor.

Ibu muda berusia 32 tahun itu berhasil selamat bersama anak-anaknya.

Perempuan yang tengah hamil 8 bulan itu tampak masih terlihat syok meski sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Sebab, suaminya, Duduh (40) meninggal dunia dalam bencana longsor tersebut.

Duduh ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa pasca tertimbun material longsor.

Fitri menceritakan, peristiwa itu terjadi begitu cepat.

Saat kejadian, ia dan ketiga anaknya yang masih kecil berusia di bawah 10 tahun tengah berada di ruang tengah rumahnya.

Ia memeluk ketiga anaknya lalu berlari ke arah dapur demi menyelamatkan diri.

"Saya lari sama anak-anak ke dapur pas liat bentengan (turap) bergerak," kata Fitri kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/5/2022).

Di tengah kepanikan, ia hanya berharap seluruh keluarganya bisa selamat.

Meskipun, Fitri dan ketiga anaknya sempat terjebak di dalam rumahnya saat longsor terjadi.

Fitri sempat membungkukan punggungnya dan memeluk ketiga anaknya erat-erat saat rumah mulai ambruk.

"Iya, saya peluk anak-anak saya yang lari sama saya, langsung diem aja gitu di dapur. Kalau beton gak nyampe ke dapur, saya ketibannya reruntuhan atap, di atas kepala ada bolong-bolong, masih bisa bergerak," kata Fitri.

Fitri sempat terjebak selama beberapa menit sampai akhirnya ditolong oleh warga yang berdatangan pasca longsor.

Beruntung, Fitri dan anak-anaknya berhasil selamat tanpa mengalami luka serius, hanya luka lecet dan satu anaknya memar di kepala akibat benturan.

"Langsung warga banyak bantuin. Rumah saya hancur banget, rata. Barang-barang gak ada yang sempet saya selametin," ungkap Fitri.

Suami Baru Pulang Kerja

Fitri tak pernah menyangka bakal ditinggal suaminya saat hamil besar.

Dari total 4 korban, Duduh menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam musibah longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor tersebut.

Lelaki berusia 40 tahun itu tewas seusai mencari nafkah saat tiba di rumahnya.

Sebab, saat Duduh baru tiba di depan pintu rumahnya, tiba-tiba turap setinggi 8 meter ambruk hingga membuatnya terjebak di balik material longsoran.

Keluarga korban, Abah Nunung (65) mengatakan bahwa awalnya Duduh sebelum kejadian baru sampai rumah sepulang kerja.

Saat di depan rumah, di tengah hujan korban sempat melihat banyak air mengucur dari sela-sela benteng turap batu Tembok Penahan Tebingan (TPT) samping rumah hingga membanjiri halaman rumahnya.

"Pas datang pulang kerja, belum buka helm, lihat di lubang-lubang benteng itu keluar air. Dia bengong, kan jarang begitu (keluar air)," kata Nunung kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/5/2022).

Saat benteng turap TPT bermaterial beton dan batu itu bergerak, Duduh yang kaget sempat bergerak menjauh.

Namun nahas, Duduh keburu tertimbun longsor yang memporak porandakan rumah tinggalnya tersebut.

"Pas lihat benteng yang turun itu, dia lari ke pintu. Mungkin kena benturan, gak sempat lari," kata Nunung.

Sementara di dalam rumah, istrinya dan anak-anaknya lari ke arah dapur dan berhasil selamat setelah atap rumah yang ambruk tak sampai menimpa mereka.

"Istrinya lari ke dapur meringkuk peluk anak, tiga (anak) selamet," kata Nunung.

Almarhum Duduh meninggalkan seorang istri Fitri (32) yang tengah hamil 8 bulan dan 3 orang anak yang semuanya masih di bawah usia 10 tahun. (*)


Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Peluk 3 Anak Demi Selamat dari Longsor Cijeruk, Ibu Hamil 8 Bulan Syok Suami Malah Tewas Tertimbun, 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved