Berita Jembrana
Truk Kuning Bermuatan Bahan Bangunan Terguling di Pekutatan, Semua Material Bangunan Hancur
Sebuah truk bermuatan material bangunan terguling di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di depan SDN 2 Pangyangan, Desa Pangyangan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sebuah truk bermuatan material bangunan terguling di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di depan SDN 2 Pangyangan, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, Senin 13 Juni 2022.
Seluruh material bangunan pun jatuh berserakan di jalanan.
Beruntung, sang sopir dan kernetnya dalam keadaan selamat.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita.
Baca juga: 2000-an Tenaga Honorer Dapat Angin Segar, Pemkab Jembrana Upayakan Pemberian Upah Layak Tuk
Sebelum kejadian, arus lalu lintas di areal tersebut terpantau lancar.
Truk warna kuning yang dikemudikan I Putu Swastika (35) itu bergerak dari arah Denpasar menuju Gilimanuk.
Saat itu, ia mengemudikan mobil truk tersebut dengan kecepatan sedang.
Namun, sebelum melewati turunan disertai tikungan itu (TKP), ban belakang kirinya justru pecah.
Hal itu mengakibatkan truknya oleng lalu terguling.
Baca juga: Bupati Tinjau Langsung Gladi Bersih Duta PKB Jembrana, Seniman Tampilkan Puja Saji Peneduh Bumi
Sebelum terguling, Putu Swastika sempat mencoba membanting setirnya ke arah kanan.
Namun upaya tersebut gagal sehingga muatan seluruhnya berupa kaca, keramik, hingga cat jatuh ke jalanan dan hancur.
Kapolsek Pekutatan, AKP I Wayan Swastika menuturkan, peristiwa tersebut murni disebabkan oleh ban belakang truk yang pecah.
Setelah itu, kendaraan mengalami oleng dan kemudian terguling.
"Awalnya pecah ban belakang sebelah kiri, kemudian oleng dan terguling. Barang muatannya berupa kaca, cat dan keramik itu jatuh berserakan di jalan. Barangnya sebagian besar hancur," jelas AKP Swastika.
Baca juga: 367 Ekor Babi Penampahan Galungan di Jembrana Layak Konsumsi
Mantan Kapolsek Pupuan ini melanjutkan, pasca kejadian sang sopir dan kernetnya dalam keadaan selamat.
Namun dari kejadian tersebut mereka mengalami kerugian sekitar Rp8,5 Juta.
"Sekarang material bangunan sudah proses dievakuasi," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana