Putra Ridwan Kamil Hilang
PESAN Haru Atalia Untuk Eril: Semoaga Aa Tenang di Surga, Insya Allah Kita akan Bersama Lagi
Putra sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz telah dimakamkan pada Senin 13 Juni 2022.
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Putra sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz telah dimakamkan pada Senin 13 Juni 2022.
Adapun Eril dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluaga, di Cimaung, Kabupaten Bandung.
Diketahui Eril meninggal dunia usai tenggelam saat berenang di Sungai Aare, Bern di Swiss pada Kamis 26 Mei 2022.
Kemudian jenazah Eril pun ditemukan oleh seorang warga Bern yang merupakan seorang guru sekolah dasar bernama Geraldine Beldi pada Rabu 8 Juni 2022.
Usai pemakaman, sang Ibunda, Atalia Praratya Kamil membagikan pesan haru bagi Eril lewat Instagram pribadinya.
Pesan tersebut diunggah Atalia beberapa jam setelah pemakaman sang anak.
Dalam postingannya, Atalia memosting lima foto.
Foto pertama saat dirinya bersama Ridwan Kamil dan kedua anaknya mencium peti jenazah Eril yang ditutupi kain hijau.
Foto kedua menggambarkan Atalia bersama anak perempuannya di lokasi pemakaman. Kemudian foto ketiga memperlihatkan Ridwan Kamil tengah memakamkan anaknya.
Diikuti dengan foto tabur bunga dan terakhir batu nisan anaknya, almarhum eril. Di bagian caption, Atalia memberikan pesan menyentuh.
"Melepasmu dengan keikhlasan adalah bentuk cinta tertinggi kami padamu, a Eril..," tulis Atalia, Senin 13 Juni 2022.
Atalia kemudian mendoakan almarhum Eril.
Baca juga: POTRET Haru Pemakaman Eril Putra Ridwan Kamil: Siraman Air dari Atalia Hingga Bunga dari Si Bungsu
"Semoga Aa tenang di surga dalam balutan kasih sayang Allah swt. Surga yang digambarkan begitu indah yang mengalir dibawahnya sungai sungai…"
Selain itu, Atalia mengunggah perasaan rindunya pada anak lelakinya tersebut.
"Ijinkan kami memelukmu lagi nanti bila waktunya tiba…"
"Tunggu ya sayang.. Insya Allah kita akan bersama lagi," tulis Atalia.
Berita sebelumnya, prosesi pemakaman putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril), telah usai.
Jenazah Eril dikebumikan di depan Masjid Al-Mumtadz di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada pukul 11.15 WIB.
Jenazah Emmeril Khan Mumtadz datang ke lokasi pemakaman di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada pukul 11.00 WIB.
Jenazah langsung diturunkan dan dibawa oleh beberapa anggota Brimob untuk dikebumikan.
Lokasi dari diturunkan jenazah Eril ke titik lokasi area pemakaman hanya berkisar 15 sampai 20 meter.
Jenazah langsung di masukan ke liang lahat dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi orang pertama yang memasukan tanah, kemudian dilanjutkan oleh petugas.
Pantauan Kompas.com suasana haru dan duka terlihat dari wajah Ridwan Kamil dan keluarga. Terlihat beberapa keluarga saling bergiliran mengusap air mata.
Baca juga: Cinta Nabila Ishma dan Eril: Ajak Ngobrol dan Bersimpuh di Peti Emmeril, Kini Yakin Melangkah
Hanya keluarga inti yang diperbolehkan berdekatan langsung dengan titik pemakaman almarhum Eril.
Proses pemakaman Eril, berlangsung sejak pukul 11.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.36 WIB.
Setelah prosesi pemakaman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung melakukan prosesi tabur bunga, yang diikuti oleh istrinya Atalia dan kedua anaknya.
Sejak kedatang jenazah putra sulung Ridwan Kamil, di Islamic Center Baitulridwan, warga beserta tamu undangan langsung melantunkan salawat untuk almarhum Eril.
Ridwan Kamil: Kami mengikhlaskan Eril Pergi
Pidato Ridwan Kamil diawali dengan mewakili Eril untuk meminta maaf kepada masyarakat yang pernah memperoleh tindakan kurang berkenan.
Selain itu, jika ada masyarakat atau rekan terdekat Eril masih memiliki urusan dunia, Ridwan Kamil ingin agar yang bersangkutan menghubungi pihaknya.

“Kami memohon dibukakan pintu maaf untuk ananda Emmeril Kahn Mumtadz apabila selama hidupnya ada ucapan, ada tindakan yang kurang berkenan, kami mohon dibukakan pintu maaf.”
“Jika ada hal-hal yang masih bersangkut paut dengan urusan di dunia, urusan utang-piutang, dan lain-lain yang berhubungan, kami mohon segera menghubungi keluarga kami untuk kami selesaikan agar almarhum bisa lepas dari tanggung jawab di dunia,” kata Ridwan Kamil, dilansir Tribunnews.com.
Lebih lanjut, menurut Ridwan Kamil, kehilangan Eril tanpa ada kepastian selama dua pekan merupakan waktu yang sangat panjang.
Hanya saja hal tersebut bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat terkait hilangnya Eril ketika belum ditemukan jasadnya.
“Selama 14 hari, Allah memberikan waktu kepada kita untuk memberikan petunjuk kepada kita untuk mengambil pelajaran dari apa yang kita lihat, dengar, dan luangkan," ujarnya.
Selanjutnya, Ridwan Kamil pun jujur bahwa hilangnya Eril selama 14 hari dan tanpa kepastian merupakan sesuatu yang melelahkan.
Namun di balik itu, Ridwan Kamil mengaku memperoleh pelajaran terkait hilangnya Eril yaitu kehidupan putra sulungnya yang singkat, tetapi dianggap penuh manfaat.
“Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan namun kami pun banyak mendapat pelajaran dan kearifan."
"Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat," terangnya.
Ridwan Kamil pun menganggap meninggalnya Eril merupakan bentuk pencukupan amal di dunia oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: Ridwan Kamil Umumkan Waktu Ziarah Bagi Warga Ingin Doakan Eril: Greetings from Beautiful Tigerwater
“Dua puluh tiga tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar.”
“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.”
“Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku pihak keluarganya sebenarnya sudah menyiapkan hati jika memang jasad Eril tidak ditemukan.
Namun menurutnya, lantaran panjatan doa yang dilimpahkan kepada Eril maka Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dengan ditemukannya jasad putra sulungnya tersebut.
“Mungkin akan berat tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati kalau kami tidak akan pernah melihat lagi jasadnya untuk terakhir kali.”
“Bukanlah Eril di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika wafat di Swiss yang jauhnya tidak berbilang? Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang?”
“Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup untuk kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut oleh langit dan bumi," kata Ridwan Kamil.

Di akhir pidato, ia pun menganggap hilangnya Eril merupakan kehilangan terdahsyat.
Lantas, pada saat yang bersamaan, Ridwan Kamil bersyukur dianugerahi sosok seperti Eril yang menjadi putranya lantaran mendatangkan cinta bagi Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
“Kematian Eril merupakan kehilangan yang sungguh dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga, kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.”
“Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pesan Cinta Atalia Usai Makamkan Eril: Tunggu ya Sayang, Insya Allah Kita Akan Bersama Lagi dan di Tribunnews.com dengan judul Tunjukkan Video Keindahan Cimaung, Ridwan Kamil Umumkan Jam Ziarah ke Makam Eril.