Berita Klungkung

Pernikahan Dini, Ribuan Pasangan Nikah Usia 17-19 Tahun, Dominasi Dekat Pegunungan di Bali Timur

Pernikahan anak usia dini di Karangasem mningkat. Tahun 2022 anak usia dini yang menikah hampir  mencapai ribuan pasangan, tersebar di delapan Kecam

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Marianus Seran
Istimewa
Ilustrasi nikah muda 

TRIBUN BALI. COM, AMLAPURA- Pernikahan anak usia dini di Karangasem mningkat.

Tahun 2022 anak usia dini yang menikah hampir  mencapai ribuan pasangan, tersebar di delapan Kecamatan di Kabupaten Karangasem.

Terbanyak yakni pasangan dari desa, dekat  pegununungan.

Kabid Pengendalian Penduduk dan Keeluarga Berencana (KB), Dinas  Sosial Karangasem, Wayan Arsiawan, mengatakan, anak usia dini yang menikah  rata - rata di usia 17 sampai 19 tahun.

Terutama dari pelosok, berdekatan dengan pegunungan. Seperti Kecamatan Kubu,  Abang, & Bebandem.

Baca juga: Dinas Kesehatan Bali Siap Fasilitasi Vaksin Booster untuk Kegiatan Berskala Besar, Ini Syaratnya

Pasangan yang menikah dini rata - rata remaja tamat SMP, dan ada juga beberapa yang maasih duduk di bangku SMA / SMK.

Nikah diusia dini akan berdampak pada psikologis bersangkutan, dan merembet ke bidang lainnya. Seperti dibidang ekonomi, sosial, serta psikilogis keluarga. 

"Pernikahan yang ideal yakni perempuan minimal berusia 21 tahun dan laki berumur 25 tahun.

Kalau nikah usia dini  berdampak pada kehamilan. Tak  matang hamil  saat usia masih dini,"kata I Wayan Arsiawan, Kamis (23/6).

Baca juga: Hati-hati, Lubang Menganga di Tengah Jalan, Rawan Kecelakaan, Akses Utama Desa Nyalian Dialihkan

Meningkatnya pernikahan usia dini dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya dikarenakn pergaulan bebas yang menjurus ke hal yang tidak diinginkan.

Kedua karena faktor ekonomi. Menjamurnya media sosial (medsos) juga menjadi penyebab tingginya jumlah  pernikahan dini di Bumi Lahar.

Petugas terus melakukan upaya untuk menekan kasus pernikahan dini di Karangasem.

Diantaranya dengan gelar sosialisasi, serta  edukasi ke masyarakat.

Membentuk duta genre yang memberikan pemahamaan brserta edukasi akan bahayanya pergaulan bebas, narkoba, prnikahan dini.

"Mari kita bangun keluarga ideal. Pertama nikah diusia ideal, kembangkan hubungan sosial, rencanakan jumlah anak, atur jarak kelahiran anak, meerawat dan mengasuh  balita dengan optimal,"tambah Arsiawan Adi. 

Sosialisasi bebas narkoba, dan tak melakukan seks bebas terus digencarkan.

Sasarannya ke remaja di Kabupaten Karangasem, siswa yang masih SMA / SMK.

Pihaknya meminta orang tua siswa terus memantau dan mengawasi pergaulan anak.

Jangan sampai si anak masuk pada pergaulan bebas.(*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved