Berita Denpasar
SITUASI TKP Pohon Randu Timpa Gusti Putu Hingga Tewas Sempat Macet
Pohon randu dengan akar yang telah kian tua, tumbang di Jalan Gunung Soputan, Denpasar. Pohon ini menimpa Gusti Putu dan membuatnya meninggal dunia.
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kejadiaan naas menimpa Gusti Putu di Denpasar.
Korban tertimpa pohon tumbang, di Jalan Gunung Soputan, Denpasar.
Kejadian ini mengakibatkan satu korban jiwa, yakni Gusti Putu yang nama lengkapnya I Gusti Putu Nusa Indra Negara.
Korban berusia 38 tahun itu, meninggal dunia pada Selasa 5 Juli 2022.
Baca juga: TRAGIS! Gusti Putu Meregang Nyawa Pasca Tertimpa Pohon Randu Tumbang
Baca juga: TRAGIS! WAYAN Wandani Meninggal Dunia Usai Sembahyang Kuningan Dalam Tabrakan Maut di Baturiti

Korban berasal dari Banjar Tibu Sambi, Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Namun pada keterangan resmi, yang diberikan oleh Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I ketut Sukadi.
Tidak dijelaskan secara mendetail alamat tinggal korban di kota Denpasar.
Kejadian tersebut, terjadi pukul 13.50 WITA dan sempat mengakibatkan kemacetan total, selama kurang lebih satu jam.
Untuk kemacetan itu, disebabkan akibat pohon randu setinggi 13 meter dan lebar 60 Cm tumbang menutupi badan jalan.
Saat pohon tumbang itu, korban Gusti Putu sedang melintas di sana dengan mengendarai motor jenis Yamaha Aerox warna hitam.
Naasnya korban pun meninggal dunia, di tempat akibat tertimpa pohon besar tersebut.
Baca juga: TRAGIS! Gusti Putu Meregang Nyawa Pasca Tertimpa Pohon Randu Tumbang
Baca juga: TRAGIS! WAYAN Wandani Meninggal Dunia Usai Sembahyang Kuningan Dalam Tabrakan Maut di Baturiti

Pada saat kejadian, terdapat 3 orang saksi.
Dan satu diantaranya, juga terkena reruntuhan pohon tersebut.
Namun syukurnya hanya mengalami kerusakaan pada cap mesin saja.
Saat itu saksi, Kevin Ryantho Suhendra (28), sekitar pukul 13.50 WITA melintasi barat jalan Gunung Soputan.
Dengan mengendarai mobil Mitsubishi Pajero Putih.
Tepatnya TKP, sebelah barat pertigaan lampu merah Imam Bonjol- Jl. Gunung Soputan.
Saat saksi hendak jalan, setelah lampu lampu hijau.
Tiba-tiba saja pohon tumbang dari arah sebelah selatan.
Kemudian menimpa mobilnya dan mengenai cap depan, yang mengakibatkan cap mobil penyok.
Setelah tertimpa saksi memarkir kendaraannya di sebalah utara jalan (TKP).

Saksi yang lainnya yakni Monir (20), menerangkan bahwa awalnya ia datang dari arah timur dengan mengendarai sepeda motor merk Shogun 125.
Kemudian tiba-tiba pohon randu itu tumbang, dan mengenai saksi pada bagian depan lampu sepeda motor kendaraannya.
Dan saksi pun, mengalami luka lecet jeriji telunjuk tangan kanan.
Pada pukul 14.15 WITA, jenazah korban dievakuasi ke RSUP Sanglah.
Ketika dikonfirmasi, mengenai pemeriksaan pihak lain pada kejadian ini.
Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi pun, belum dapat menjelaskanya lebih lanjut.

Pukul 16.30 WITA, Tribun Bali pun turun ke TKP dan melihat langsung keadaan di TKP.
Pada saat itu lalu lintas terpantau sudah lancar, di TKP pun tidak terlihat adanya garis polisi.
Hanya saja pohon randu yang tumbang tersebut, terpantau sudah dipotong-potong menjadi bagian kecil.
Diketahui pohon randu tersebut tumbang, karena telah mengalami pelapukan akar dan terkena angin.
Menurut keterangan resmi Polresta Denpasar, sebelumnya dikatakan pohon tumbang jenis randu tersebut, berdiri dan tumbuh di tanah milik Pegeg.
Karena keadaa TKP terletak di pinggir jalan, maka saksi di lokasi saat itu sangat minim.
Namun Tribun Bali mencoba mewawancarai salah satu pedagang bakso, yang berjualan sangat dekat dengan TKP.
Yakni Eka (48) ia mengaku tidak melihat langsung saat kejadian tersebut terjadi.
“Saya tadi gak lihat langsung, tapi saya dengar suara keras pohon tumbang, dan teriakan jadi saya keluar dan sudah melihat keramaian,” tuturnya.
“Saya bantu pindahkan korban yang sudah terluka dan sudah meninggal dunia ke pinggir jalan, bersama aparat dan beberapa warga lain,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, kekhawatiranya dengan salah satu pohon yang masih tumbuh dan cukup tinggi dekat dengan TKP.
“Saya khawatir ini lo mbak, pohonya tinggi banget.
Semoga ada tindakan untuk merapikan pohon di sekitar sini, karena cuaca kan mulai sering berangin.
Takutnya pohon yang lain juga sudah dalam keadaan lapuk,” harapnya.
Di TKP juga terlihat canang sari berisikan sari, dupa, permen, rokok dan juga air mineral yang dihaturkan oleh salah satu warga. (*)