Berita Bali

Senyum Sumringah Agus, Pria Yang Kembali Berprofesi Tour Guide Sejak Border Internasional Dibuka

Senyum Sumringah Agus, Pria Yang Kembali Berprofesi Tour Guide Sejak Border Internasional Dibuka

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Agus Indrawan penjual nasi bungkus yang kembali menggeluti profesi tour guide. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Senyum sumringah tampak diraut wajah Agus Indrawan sejak kembali menggeluti profesi tour guide.

Pria asal Badung ini sebelumnya merupakan salah satu masyarakat Bali yang terdampak pandemi Covid-19 dan mencoba peruntungan berjualan nasi bungkus babi guling Rp. 5 ribu dipinggir Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.

Kini semenjak border internasional dibuka, Agus dapat kembali menghirup angin segar.

Pasalnya wisatawan mancanegara sudah mulai berdatangan kembali dan ia pun 'kecipratan' menjadi tour guide kembali.

Agus Indrawan penjual nasi bungkus yang kembali menggeluti profesi tour guide.
Agus Indrawan penjual nasi bungkus yang kembali menggeluti profesi tour guide. (istimewa)

"Kebetulan full booking banget hari ini ada empat booking masuk. Kemarin maunya buka nasi bungkus, tapi benar-benar tidak bisa karena semua sudah bekerja," kata dia pada, Senin 11 Juli 2022.

Ia pun sudah tidak berjualan nasi bungkus sejak Maret 2022 lalu, dimana bookingan dari wisman sudah banyak bersahutan. Tak sendiri, ia dan team The Bali Experiences kini sudah 100 persen kembali bekerja dipariwisata.

"Kebetulan wisman yang datang kebanyakan dari USA, South Afrika dan beberapa negara lainnya. Kebanyakan mereka pure berlibur karena dua tahun tidak berlibur ke Bali jadi ada yang honeymoon dan holiday sama temannnya kesini," jelasnya.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, hampir semua tempat di Bali dikunjungi oleh wisman. Namun pada bookingan Agus, mereka lebih banyak mengunjungi Uluwatu untuk menikmati tarian Kecak dan Sunset. Paling lama mereka stay di Bali mulai dari 10 hari, 3 minggu sampai 1 bulan.

"Kalau dibilang 100 persen happy tidak berani bilang gitu karena ini baru mulai atau start, hanya kita masih waspada saja ya 50:50 lah ya. Kalau omset dibandingkan berjualan nasi dengan tour guide jauh berbeda," imbuhnya.

Untuk penghasilan tour guide ini, Agus mengatakan sudah sentuh angka hingga dua digit atau puluhan juta. Dan pendapatannya naik hingga 100 persen. Kebanyakan wisman-wisman tersebut melakukan booking melalui platform internasional. Ia berharap kedepannya semoga pariwisata tetap dalam kondisi yang baik.

"Jangan terlena, jangan 100 persen ke pariwisata, kalau bisa cari opsi lain atau cadangan. Dan semoga hospitality pariwisata lebih bagus lagi," tutupnya. 

Hingga saat ini bookingan dari wisman yang sudah diterima oleh Agus dan teamnya full hingga bulan November 2022 mendatang. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved