Berita Nasional

Holywings Bali Dibuka Dengan Nama Atlas Beach Fest, Nasib 3000 Karyawan Outlet Jakarta Belum Jelas

Hotman mengatakan, status 3.000 pegawai Holywings dan 42 gerai lainnya menjadi tanggungan berat yang hingga kini masih coba ditangani manajemen.

Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Agus Aryanata
Tampak Depan, suasana Atlas Beach Fest saat Grand Opening pada Senin 18 Juli 2022  

TRIBUN-BALI.COM - Holywings Canggu resmi dibuka dengan nama berbeda, yaitu Atlas Beach Fest.

Kepada awak media, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea selaku salah satu pemilik sahamnya menyebut penggantian naman tersebut bukan karena Holywings di Indonesia ditutup.

Namun ia menyatakan bahwa pergantian nama Holywings Bali menjadi Atlas Beach Fest itu dikarenakan adanya peralihan atau penggantian manajemen.

Hotman Paris Hutapea saat ditemui pada Grand Opening Atlas Beach Fest di Jalan Raya Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara Badung mengatakan bahwa perubahan nama yang dilakukan karena pergantian manajemen.

Bahkan ia merekomendasikan manajemen yang profesional.

Hal itu dilakukan untuk mensukseskan pengusaha-pengusaha yang ada.

"Terkait pergantian nama, tidak ada alasan masalah hukum dan politik. Karena pergantian manajemen saja," jelas Hotman Senin 18 Juli 2022.

Begitu juga kini Perseroan Terbatas (PT) juga diganti dengan yang lain, Hotman Paris mengaku semuanya tidak ada alasan yang khusus.

Dirinya hanya beralasan hanya pergantian manajemen saja.

Baca juga: Ini Alasan Hotman Paris Mengapa Holywings Canggu Berubah Nama Menjadi Atlas Beach Fest

"Murni manajemen profesional," sambungnya.

Hal ini tentu menepis spekulasi bahwa pergantian nama ini ada kaitannya dengan kasus yang menimpa Holywings di Jakarta yang menyebabnya semua gerainya ditutup.

Dengan penutupan gerai tersebut, sontak membuat nasih karyawan Holywings Jakarta menjadi diambang ketidakpastian.

Dilansir dari Branda Antaranews pada 15 Juli 2022, Holywings kini tidak bisa beroperasi setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup serentak tempat usaha tersebut.

Akibatnyam Hotman Paris menyatakan ada 3.000 karyawan yang nasibnya masih belum jelas.

"Kita belum bisa ngomong kerugiannya. Yang jelas kita 3.000 karyawan," kata Hotman Paris di Holywings Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved