Berita Bali

WASPADA GELOMBANG TINGGI, Polair Giat Patroli Jagabaya Samudera dan Suar Baruna

Waspada gelombang tinggi di perairan Bali dan sekitarnya. Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera dan Suar Baruna.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ist
Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera di sekitar Pulau Serangan. 

TRIBUN-BALI.COM - Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera dan Suar Baruna pada Minggu 24 Juli 2022.

Patroli Jagabaya Samudera dilaksanakan di kawasan perairan Serangan, dengan titik kordinat S 8°71’93.12” E 115°23’85.93”.

Pada giat tersebut, personel Ditpolairud Polda Bali mengerahkan 4 personel dengan menggunakan kapal KP XI - 1008.

Personel Ditpolairud Polda Bali menyasar salah satu kapal pinisi, yang berada di kawasan perairan Serangan.

Personel Ditpolairud Polda Bali mengimbau kapal itu, agar senantiasa melengkapi dokumen serta memerhatikan kondisi cuaca ketika berlayar.

Selain melaksanakan giat Patroli Jagabaya Samudera, personel Ditpolairud Polda Bali turut pula melaksanakan kegiatan Patroli Suar Baruna.

Baca juga: ANTISIPASI KECELAKAAN! Penyeberangan Gilimanuk Tutup Sementara 40 Menit

Baca juga: OMBAK GANAS, Nelayan di Gianyar Tidak Bisa Melaut

Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera dan Suar Baruna pada Minggu 24 Juli 2022.

Patroli Jagabaya Samudera dilaksanakan di kawasan perairan Serangan, dengan titik kordinat S 8°71’93.12” E 115°23’85.93”.

Pada giat tersebut, personel Ditpolairud Polda Bali mengerahkan 4 personel dengan menggunakan kapal KP XI - 1008.

Personel Ditpolairud Polda Bali menyasar salah satu kapal pinisi, yang berada di kawasan perairan Serangan.
Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera dan Suar Baruna pada Minggu 24 Juli 2022. Patroli Jagabaya Samudera dilaksanakan di kawasan perairan Serangan, dengan titik kordinat S 8°71’93.12” E 115°23’85.93”. Pada giat tersebut, personel Ditpolairud Polda Bali mengerahkan 4 personel dengan menggunakan kapal KP XI - 1008. Personel Ditpolairud Polda Bali menyasar salah satu kapal pinisi, yang berada di kawasan perairan Serangan. (ist)

Patroli Suar Baruna mengatensi kegiatan penyeberangan ke Nusa Lembongan, Jungut Batu, dan Nusa Penida.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari personel Ditpolairud Polda Bali, kondisi air laut di kawasan Sanur cenderung pasang.

Selain mengatensi jalur penyeberangan, personel Ditpolairud Polda Bali turut memberi imbauan kepada para penyedia jasa penyeberangan.

Agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan, dan menekankan agar segera melaksanakan vaksinasi bilamana belum melakukan vaksinasi.

Kegiatan yang dilaksanakan pagi tadi di kawasan Pesisir Sanur.

Ditpolairud Polda Bali Unit ATV Sanur, bekerjasama dengan Satpolairud Polresta Denpasar.

Baca juga: ANTISIPASI KECELAKAAN! Penyeberangan Gilimanuk Tutup Sementara 40 Menit

Baca juga: OMBAK GANAS, Nelayan di Gianyar Tidak Bisa Melaut

Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera di sekitar Pulau Serangan.
Personel Ditpolairud Polda Bali melaksanakan kegiatan Jagabaya Samudera di sekitar Pulau Serangan. (ist)

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi.

Peringatan dini ini berlaku pada tanggal 24 sampai 25 Juli 2022.

Berdasarkan data yang diterima, gelombang tinggi laut ini berpotensi terjadi di wilayah perairan Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Untuk gelombang laut kategori sedang, ketinggiannya dapat mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.

Kondisi ini berpeluang terjadi di perairan laut Bali dan laut Sumbawa.

Tidak hanya gelombang sedang, beberapa perairan juga berpotensi terjadi gelombang tinggi.

Untuk gelombang tinggi ini bisa mencapai di angka 2,5 sampai 4 meter.

Gelombang tinggi diperkirakan bisa terjadi di wilayah 6 wilayah perairan Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Diantaranya Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Selat Alas bagian selatan.

Selain itu, potensi gelombang tinggi juga terjadi di perairan selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat serta Samudra Hindia Selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Untuk gelombang tinggi ini bisa mencapai di angka 2,5 sampai 4 meter.

Gelombang tinggi diperkirakan bisa terjadi di wilayah 6 wilayah perairan Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Diantaranya Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Selat Alas bagian selatan.

Selain itu, potensi gelombang tinggi juga terjadi di perairan selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat serta Samudra Hindia Selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk gelombang tinggi ini bisa mencapai di angka 2,5 sampai 4 meter. Gelombang tinggi diperkirakan bisa terjadi di wilayah 6 wilayah perairan Bali dan Nusa Tenggara Barat. Diantaranya Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Selat Alas bagian selatan. Selain itu, potensi gelombang tinggi juga terjadi di perairan selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat serta Samudra Hindia Selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat. (BPBD Gianyar)

BBMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada akan gelombang tinggi ini. 

Terutama bagi mereka yang menggunakan Transportasi Laut.

Tingginya resiko aktivitas keselamatan pelayaran bisa menjadi akibat kondisi perairan saat ini.

Hal ini juga berlaku bagi masyarakat dan transportasi yang melakukan aktivitas di wilayah perairan yang sudah disebutkan.

Pengguna perahu nelayan perlu memperhatikan situasi apabila ketinggian gelombang laut di angka 1,25 meter.

Kewaspadaan juga harus diperhatikan pengguna kapal tongkang harus jika gelombang laut mencapai angka 1,5 meter.

Saat gelombang laut di angka 2,5 meter maka pengguna Kapal Ferry juga harus berhati-hati.

Risiko gelombang tinggi di atas ketinggian 4 meter, perlu diwaspadai oleh kapal besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

Fenomena yang terjadi ini juga memberikan dampak pada aktivitas di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Termasuk juga terhadap petani garam dan perikanan di darat, serta aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

Diharapkan masyarakat mempertimbangkan dan memperhatikan ketentuan sebelum melakukan aktivitas di perairan.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk selalu memperbarui informasi terkait cuaca dan gelombang laut. (gus/yun)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved