Berita Badung

Buntut Penemuan Goa Dijadikan Restoran di Pecatu, Bendesa Adat Sebut Ada Beberapa Gua Perlu Kajian

Buntut Penemuan Goa Yang Dijadikan Restoran di Pecatu, Bendesa Adat Sebut Ada Beberapa Gua Yang Perlu di Kaji Keberadaannya

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bendesa adat Pecatu, Kuta Selatan angkat bicara setelah Goa yang di jadikan restoran The Cave dilakukan kajian oleh instansi terkait seperti Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali (BPCB), Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya, Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI). Pihak desa adat pun meminta agar keberadaan goa di Desa Pecatu dilakukan kajian keberadaannya.

Mengingat, sejauh ini keberadaan Goa di Desa Pecatu tidak hanya satu atau dua saja. Bahkan diduga masih ada Goa yang belum diketahui oleh masyarakat sekitar keberadaannya.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta mengatakan sejatinya di Desa Adat Pecatu memiliki banyak gua. Bahkan diakui sudah ada belasan gua yang sudah ditemukan pada wilayah yang banyak tebingnya tersebut.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta (istimewa)

"Karena banyak gua jadi kami ingin instansi terkait melakukan kajian selanjutnya. Karena banyak kita temukan gua yang wilayah Pecatu," katanya.

Pihaknya mengakui, belasan gua yang ditemukan yakni Gua Batu Metandal, Gua Ngis, Gua Puncak Wisesa, Gua Raja, Gua Kelangan, Gua Dalem Pingit, Gua Sarin Genta, Gua Selundung, Gua Cakra Sakti, Gua Lempeh, Gua Dalem Pangrubungan, Gua Batu Belah, dan Gua Sesapi.

"Kami akan data lebih lanjut terkait goa yang ada. Bahkan kami minta peran serta masyarakat, menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam pendataan ini," jelasnya sembari mengatakan kalau ada temuan mohon dilaporkan.

Selain di Pecatu, dirinya juga meyakini bahwa pada wilayah dataran tinggi lain di Kecamatan Kuta Selatan juga banyak terdapat gua. Seperti halnya di wilayah Desa Ungasan dan Kelurahan Jimbaran.

Namun terkait dengan penemuan Gua yang di gunakan Restoran tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada instansi terkait. Bahkan termasuk penggunaannya juga bergantung pada hasil kajian dan perizinan.

"Saat ini kan sudah dilakukan kajian apa itu cagar budaya atau bukan. Jika nanti bukan dan bisa digunakan, itu kembali dari perizinan," imbuh Anggota DPRD Badung itu.

Seperti diketahui, sampai saat ini masih dilakukan kajian terkait keberadaan goa pada Restoran The Cave yang berlokasi di hotel The Edge Pecatu, Kuta Selatan. Kendati demikian, Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung masih menunggu hasil kajian teknis tersebut dari tim pakar.

Sebelumnya beberapa pakar yang berkompeten pada hal tersebut melakukan observasi lapangan dan pengambilan data sampel dari Goa yang dipergunakan restoran oleh pihak hotel The Edge Pecatu. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah di dalam goa yang dijadikan restoran 'The Cave' itu terdapat bukti peninggalan sejarah, pernah dihuni manusia, memiliki relief berkaitan dengan sejarah atau kearifan lokal.

Hasil uji kajian itu diperkirakan akan turun dalam waktu dekat ini. Kendati demikian kemungkinan besar bahwa goa tersebut dapat dimanfaatkan dengan mengacu beberapa ketentuan dan kajian-kajian teknis, selain itu juga bergantung pada izin yang dikeluarkan. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved