Profil Pemain Sepak Bola

SOSOK Charles De Ketelaere, Pemain Baru AC Milan Yang Multi Talenta, Nyaris Jadi Atlet Tenis

Charles De Ketelaere, pemain baru AC Milan yang punya bakat multitalenta di berbagai posisi dan segudang bakat dibidang olahraga, salah satunya tenis.

TWITTER.COM/MILANPOSTS
Charles De Ketealere, pemain baru AC Milan yang punya segudang bakat dibidang olahraga, salah satunya tenis. 

TRIBUN-BALI.COM - Inilah sosok pemain rekrutan baru AC Milan yang diperjuangkan mati-matian oleh Paolo Maldini di bursa transfer Liga Italia 2022.

Ia adalah Charles De Ketelaere.

Setelah melalui negosiasi alot, AC Milan merekrut CDK seharga total 36 juta euro plus bonus.

Di San Siro, pemain jangkung berambut pirang ini menyetujui kontrak lima tahun dengan upah 2,2 juta euro per musim.

Berbakat Di Bidang Olahraga

Siapa sangka, bakat pemain yang kini akrab disapa CDK itu ternyata tak hanya di sepak bola.

Charles De Ketelaere memiliki segudang bakat di bidang olahraga.

Salah satunya ialah olahraga tenis.

Bahkan, CDK nyaris memilih tenis sebagai pilihan hidupnya jika tak berkarier di sepak bola.

Baca juga: Charles De Ketelaere Tak Main Bela Club Brugge Saat Final Piala Super, Sinyal Deal ke AC Milan?

Charles De Ketelaere dikenal sebagai pesepak bola bertalenta yang memiliki fleksibilitas luar biasa di lapangan.

Di Club Brugge, Charles De Ketelaere pernah dimainkan di nyaris semua posisi pada sepertiga lapangan akhir.

Dia melakoni peran sebagai penyerang utama, penyerang bayangan (second striker), penyerang sayap kanan dan kiri, gelandang serang di belakang striker utama (trequartista), gelandang kiri, hingga gelandang sentral.

Pemuda berusia 21 tahun itu bahkan pernah pula menjadi bek sayap kiri hingga bek tengah di tim junior Brugge karena didukung postur menjulang (192 cm).

Punya bakat sebagai pemain Multi talenta, Charles De Ketelaere rupanya merambah ke cabang olahraga lain selain sepak bola.

Oleh pelatihnya di tim junior, Birger Van de Velde, keserakahan ini dimaknai positif karena menandakan CDK bersungguh-sungguh di setiap hal yang digelutinya.

Pemain kelahiran Bruges, 10 Maret 2001, mungkin bisa saja merambah pentas Wimbledon sesuai keinginan sang ibu, Isabelle De Cuyper, karena prestasinya di cabang tenis.

Dilansir dari BolaSport.com, De Ketelaere ialah juara tenis nasional pada usia 10 tahun, dan dikenal sebagai salah satu pemain junior terbaik di Belgia saat itu.

"Mungkin termasuk satu dari peringkat 3-4 terbaik," kata Van de Velde, dikutip BolaSport.com dari Het Laatste Nieuws.

Baca juga: DONE DEAL! AC Milan dan Club Brugge Sepakat Soal Transfer Charles De Ketealere Senilai Rp531 M

"Charles sangat bagus dalam semua hal. Suatu saat kami mengikuti turnamen, di mana kami bermain sepak bola, bisbol, judo, kubb (semacam permainan lempar), rugbi, handball, dan hoki. Dia yang terbaik dalam segalanya."

"Antara sekolah dan latihan, dia sangat sibuk. Lima-enam hari olahraga per minggu. Mustahil untuk melanjutkannya."

"Di tenis, dia salah satu yang terbaik. Dia berkeliling ke penjuru Belgia untuk tampil di turnamen."

"Namun, saya selalu berpikir, dia memiliki sesuatu yang lebih di sepak bola."

"Jadi, saya berbicara kepada ibunya. Saya membuatnya memahami dengan segala cara bahwa Charles akan mempunyai masa depan (di sepak bola)."

"Dia mendengarkan saya dan itu menjadi titik baliknya," kenang Van de Velde.

Charles De Ketelaere memang sangat menghayati tatkala bermain tenis dahulu.

Sampai-sampai dia merasa terlalu meresapi hingga emosinya meluap-luap.

"Rasanya lebih terkonfrontasi jika Anda kalah. Berkata kasar, membanting raket," katanya.

"Dalam sepak bola lebih mudah untuk mencari alasan saat sesuatu tidak beres, di tenis semuanya selalu tentang kesalahan Anda sendiri," ujar De Ketelaere dalam sebuah wawancara di HLN.

Baca juga: Jelang Bali United Vs RANS FC : Coach Teco Punya Catatan Khusus Untuk Makan Konate dan Wander Luiz

Sang ibu, Isabelle, awalnya berharap Charles De Ketelaere menjadi atlet tenis dan tampil di pentas sebesar Wimbledon.

Acuannya ialah legenda tenis putri Belgia, Kim Clijsters.

Namun, dia menyadari talenta besar anaknya bakal berkembang lebih pesat di sepak bola.

"Dia menjadi juara nasional, tapi tiba-tiba berkata 'saya tak ingin main tenis lagi'," ucap Isabelle, yang dikenal sangat dekat dengan Charles.

"Jika Anda menyadari (anak) tak lagi merasa senang dengan itu, tak masuk akal untuk tetap memaksanya," imbuh Isabelle.

Keputusan berat, tetapi terbukti benar karena Charles De Ketelaere tak butuh waktu lama mengimplementasikan bakat besarnya menjadi prestasi di sepak bola.

Pada musim panas 2019, pria yang mendalami studi ilmu hukum itu terpilih sebagai 1 dari 7 pemain akademi Club Brugge yang dipromosikan ke tim utama.

Selanjutnya, tahap demi tahap kenaikan karier yang pesat dijalaninya.

Charles De Ketelaere menjadi pahlawan lokal di klub yang diidolakannya itu.

Ia mencatatkan total penampilan 120 partai, plus ukiran 3 gelar Liga Belgia secara beruntun.

Sekarang ia sedang dalam proses kepindahan menuju klub juara Liga Italia, AC Milan, merupakan satu lagi eskalasi besar dalam kariernya.

(*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved