Persib Bandung
KABAR BURUK PERSIB BANDUNG, Pemain dan Robert Alberts Diancam Mau Dibunuh
Persib Bandung mendapat kabar buruk. Ternyata tidak hanya Robert Alberts yang mendapat ancaman dibunuh namun juga pemain Maung Bandung lainnya.
TRIBUN-BALI.COM - Tidak habis pikir, dengan adanya kabar buruk yang menimpa Persib Bandung.
Usai kekalahan dalam laga Persib Bandung vs Madura United, 30 Juli 2022 dengan skor 1-3.
Kemudian tagar #ReneOut yang viral dan trending untuk mendepak Robert Alberts.
Ulah oknum bobotoh, yang membuat Persib Bandung harus kena Denda Rp 200 juta karena flare dari Komdis PSSI.
Kini ada kabar buruk lainnya, yakni ancaman akan dibunuh bagi Robert Alberts dan pemain Maung Bandung.
Baca juga: KABAR PERSIB BANDUNG, Muncul Rumor Nama Pengganti Robert Alberts
Baca juga: MARC KLOK Dipercaya Jadi Kapten Persib Bandung, Ini Alasan Robert Alberts

Dilansir dari berita Tribun Jabar di link ini, awalnya Robert Alberts mengaku mendapat ancaman dibunuh.
Beberapa pemain Persib Bandung pun, mendapatkan ancaman yang serupa.
Ini beberapa nama pemain Persib Bandung, yang juga mendapatkan ancaman mau dibunuh, menurut Robert Alberts.
Robert Alberts yang mengaku kerap menerima teror, selama menangani Persib Bandung, termasuk ancaman pembunuhan.
Itu sebabnya, ujar Robert Alberts, desakan para bobotoh Persib Bandung agar ia mundur, hari-hari ini tak lagi memengaruhinya.
"Sejak pertama saya datang ke Persib Bandung [ancaman] sudah ada.
Banyak komentar tidak pantas seperti, bunuh Robert Alberts, bunuh Dedi (Kusnandar), bunuh Bayu (Fiqri) karena kami gagal meraih kemenangan.
Untuk itu (desakan bobotoh) tidak perlu dipikirkan, dan kami hanya akan fokus untuk pertandingan selanjutnya,” ujarnya Selasa 2 Agustus 2022.
Robert Alberts juga mengaku, seruan dan desakan bobotoh agar dirinya mundur sudah biasa ia alami sejak pertama kali melatih Persib Bandung pada musim 2019.
Baginya, andai Persib Bandung mengalami kekalahan, maka solusinya adalah mengevaluasi kinerja dan mencoba fokus untuk memperbaiki di laga selanjutnya.
Untuk menghindarkan diri dari pikiran negatif yang dapat menggangu persiapan timnya, kata Robert Alberts, ia juga memilih untuk tidak berselancar di media sosial atau internet.
"Kami memilih untuk tidak memperhatikan internet, maaf.

Karena itu bukan bagian dari cara kami dalam mempersiapkan menghadapi pertandingan berikutnya,” ujarnya.
Terlebih, lanjut Robert Alberts, kompetisi Liga 1 2022-2023 baru berjalan selama dua pekan sehingga masih terlalu dini untuk menyimpulkan.
Persib Bandung, ujarnya, masih punya banyak laga untuk dilalui dan masih punya banyak kesempatan untuk bangkit dari posisi papan bawah klasemen.
“Di internal tim kami dan manajemen, kami memiliki target bahwa setelah putaran pertama, kami harus masuk di posisi empat besar.
Itu target kami,” ucapnya.
“Jika kami tidak mencapai posisi empat besar, tentunya manajemen akan memantau saya dan memerhatikan kondisinya bersama-sama.
Tetapi, kalau baru dua pertandingan, itu penilaian yang terlalu dini, karena masih banyak laga yang bisa menangkan," katanya.
Seruan agar Robert Alberts mundur dari kursi pelatih Persib Bandung, merebak menyusul kekalahan 1-3 Persib Bandung vs Madura United pada laga pekan kedua Liga 1 2022-2023, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (30/7/2022).
Tagar #Robertout dan #ReneOut merebak di media sosial.
Robert Alberts dinilai tak pantas lagi menangani Persib Bandung karena belum sekalipun mempersembahkan gelar juara sejak menangani tim ini tiga tahun lalu. (*)