Berita Gianyar
Nasib Pasar Hewan Semabaung Gianyar, Hanya tinggal 4 pedagang
Pemprov Bali, saat ini masih memberlakukan pentupan terhadap pasar hewan di Bali, dampak penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemprov Bali, saat ini masih memberlakukan pentupan terhadap pasar hewan di Bali, dampak penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berbeda dengan Pasar Hewan Semabaung yang berada di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali. Meskipun dibiarkan buka namun jumlah pedagang dan pembeli sangat sedikit.
Dalam pantauan, Rabu 3 Agustus 2022, pasar ini memiliki 30 los.

Namun yang terisi hanya empat los, yang terdiri dari pedagang babi saja. Hal ini pun menyebabkan situasi pasar yang 'harusnya' ramai, menjadi sepi layaknya bukan pasar.
Seorang pedagang, Ni Ketut Punduh (75) asal Sakah, Sukawati mengatakan, situasi sepi di Pasar Hewan Semebaung memang sudah sepi sejak lama. Tepatnya saat dilakukan beberapa kali revitalisasi dari Pemkab Gianyar. Sejak itu, pasar yang pernah menjadi pusat pasar hewan se Kabupaten Gianyar ini pun ditinggal pedagang dan pembeli.
Punduh mengatakan, awalnya jumlah pedagang di sini sebanyak 30 orang. Bahkan di masa keemasannya, para pedagang, terutama Punduh sendiri, sempat menjadi penyuplai babi untuk program bantuan pemerintah pada masyarakat.
"Dulu dagangnya melebihi 30an. Namun terus berkurang hingga menjadi delapan orang. Akibat covid berkurang lagi dan sekarang tinggal empat pedagang. Dulu saya melayani Pak Watha melayani bantuan babi. Tapi sekarang tak pernah ke sini, saya telepon juga tidak diangkat-angkat, " ungkap Dadong Punduh.
Watha atau Made Watha merupakan Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Gianyar. Sebelumnya, Watha menjabat Kepala Dinas Sosial Gianyar. Dimana saat menjabat Kadisos ini, Watha kerap membeli hewan pada pedagang di sana, untuk program bibit babi pada masyarakat.
Meski sepi atau suasananya tak seperti pasar hewan secara umumnya, Dadong Punduh mengaku tak mau meninggalkan tempat ini. Sebab ia memiliki banyak kenangan di pasar yang ditempatinya sejak 30 tahunan tersebut. Saat ini, Dadong Punduh hanya berharap dari segelintir pembeli yang masih datang ke sana. "Pembeli tetap ada, tapi sedikit, yah lumayan lah untuk menyambung hidup," ujarnya.
Terkait PMK yang kini tengah mewabah, Punduh mengatakan ia telah mengetahui. Ia bersama pedagang yang masih tersisa, rutin melakukan penyemprotan disinfektan. 'Setiap hari disemprot-semprot. Meski belum ada yang menyebutkan babi kena penyakit kuku itu," ujarnya.
Di tempat lain, pihak terkait baik Pemkab Gianyar maupun instansi TNI dan Polri, saat ini masih rutin memantau kondisi ternak di Kabupaten Gianyar. Salah satunya di Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang. Rabu pagi, pihak terkait melakukan kegiatan spraying terhadap sapi milik warga.
Danramil 1616-06/Tegallalang, Kapten Chb I Wayan Suargita mengatakan, kegiatan ini dilakukan oleh BPBD Provinsi dan Kabupaten. Hal itu untuk mencegah PMK yang kini masih mewabah. "Mudah-mudahan wabah PMK segera hilang," ujarnya. (*)