Berita Nasional

KASUS BRIGADIR J dan Gerakan Tutup Mulut Serta Jeratan Bharada E

Selain bukti yang hilang, Hermawan mengatakan, saksi-saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik juga melakukan GTM alias gerakan tutup mulut.

Tribunnews.com Irwan Rismawan/ISTIMEWA
Selain bukti yang hilang, Hermawan mengatakan, saksi-saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik juga melakukan GTM alias gerakan tutup mulut. "Terus saksi-saksi kan enggak mau ngomong selama ini, saksinya GTM semua, gerakan tutup mulut,” kata Hermawan. Hermawan mengaku, tidak mengetahui alasan para saksi yang dimintai keterangan banyak yang memilih aksi gerakan tutup mulut. "Apakah karena ini pressure, intervensi, obstruction of Justice atau apa, kita belum tahu, karena belum dibuka semuanya," ujarnya. Adapun Bharada E diketahui mengajukan permohonan, ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Menurut LPSK, Bharada E menyebutkan adanya ancaman terhadap dirinya. Namun, LPSK masih merahasiakan bentuk ancaman yang diterima Bharada E. 

"Itu makanya Kapolresnya (Kombes Budhi Herdi) dicopot karena TKP kok dibersihkan, TKP kan enggak boleh dibersihkan," katanya.

Kata Hermawan, salah satu barang bukti yang hilang adalah telepon seluler atau ponsel milik Brigadir J. Sementara ponsel yang disita penyidik disebut Hermawan masih baru semua.

"Kalau untuk pembuktian lebih dari itu, saya kira harus nunggu bukti, ini enggak ada HP (Brigadir J), HP yang disita, HP baru semua," tutur Hermawan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul UPDATE Brigadir J, Hermawan Sulistyo: Gerakan Tutup Mulut, Pembersihan TKP, dan Jeratan Ferdy Sambo.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved