serba serbi

CATAT PIODALAN dan Hari Suci Dalam Hindu Pada Bulan Agustus 2022

Berikut ini hari suci dan piodalan, pada bulan Agustus 2022. Ada Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem, hingga Tumpek Kandang.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Pada tanggal 27 Agustus 2022, adalah Tumpek Kandang. Tumpek Kandang jatuh pada Sabtu Kliwon Uye.  Tujuannya mendoakan keselamatan hewan dan binatang, terutama binatang peliharaan. Sebab binatang juga sumber kehidupan bagi manusia.  Serta merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.  Sehingga keselamatan hewan patut dijaga.  Binatang dan hewan disebut wewalungan.  Wewalungan merupakan manifestasi sekaligus lingga Sang Hyang Rare Angon.  

TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini hari suci dan piodalan, pada bulan Agustus 2022. 

Kajeng Kliwon dan Anggara Kasih Tambir

Tanggal 2 Agustus 2022, adalah Anggara Kasih Tambir lan Kajeng Kliwon Enyitan. 

Kajeng Kliwon dalam Lontar Sundrigama, diyakini sebagai waktu sakral

Karena merupakan pertemuan hari terakhir dari Triwara dan Pancawara

Kajeng Kliwon juga merupakan simbol pikiran bersih dan suci

Pelebur kepapaan, petaka, noda, bencana ataupun segala kotoran duniawi melalui dhyana semadhi. 

Sebab pada hari itu, Sang Hyang Mahadewa melakukan yoga semadi

Oleh sebab itu, saat Kajeng Kliwon umat Hindu melakukan persembahyangan memuja kebesaran Dewi Durga

Serta membuat sesajen berupa canang lengawangi, buratwangi, canang yasa, dan canang gantal. 

Sesajen untuk Sang Kala Bhucari, Sang Bhuta Bhucari, dan Sang Durga Bhucari. 

Terdiri atas sega sakepel dan sega warna lima, memakai lauk bawang jahe, disuguhkan di halaman sanggah, di halaman rumah, dan di jalan masuk. 

Dalam Lontar Sundarigama, Anggara Kasih adalah hari suci yang jatuh pada hari Selasa Kliwon. 

Ini adalah hari suci Sang Hyang Rudra melakukan yoga semadi

Untuk melebur penderitaan, kejahatan, kotoran di dunia.

Makna Anggara Kasih adalah simbol kesadaran dan ungkapan cinta kasih pada diri lahir batin. 

Sehingga diyakini Anggara Kasih adalah waktu yang baik, memusnahkan bencana yang dapat menimpa diri kita. 

Umat Hindu akan membuat sesajen berupa canang lengawangi, bunga wangi, astanggi, tirta gocara dan melakukan yoga semadi. 

Baca juga: WASPADA Jangan Emosi Jelang Galungan, Itu Gangguan Sang Hyang Kala Tiga

Baca juga: SAKRAL! Kisah Sesuhunan Krama Sidan Gianyar Sempat Dipralina Kini Telah Kembali 

Sebab pada hari itu, Sanghyang Mahadewa melakukan yoga semadi. 

Oleh sebab itu, saat Kajeng Kliwon umat Hindu melakukan persembahyangan memuja kebesaran Dewi Durga. 

Serta membuat sesajen berupa canang lengawangi, buratwangi, canang yasa, dan canang gantal. 

Sesajen untuk Sang Kala Bhucari, Sang Bhuta Bhucari, dan Sang Durga Bhucari. 

Terdiri atas sega sakepel dan sega warna lima, memakai lauk bawang jahe, disuguhkan di halaman sanggah, di halaman rumah, dan di jalan masuk. 
Sebab pada hari itu, Sanghyang Mahadewa melakukan yoga semadi.  Oleh sebab itu, saat Kajeng Kliwon umat Hindu melakukan persembahyangan memuja kebesaran Dewi Durga.  Serta membuat sesajen berupa canang lengawangi, buratwangi, canang yasa, dan canang gantal.  Sesajen untuk Sang Kala Bhucari, Sang Bhuta Bhucari, dan Sang Durga Bhucari.  Terdiri atas sega sakepel dan sega warna lima, memakai lauk bawang jahe, disuguhkan di halaman sanggah, di halaman rumah, dan di jalan masuk.  (Istimewa)

Anggara Pahing Medangkuman

Anggara Kasih Medangkuman jatuh pada 9 Agustus 2022. 

Baca juga: Saat Anggara Kasih Prangbakat, Ini Persembahan yang Dihaturkan

Purnama 

Pada tanggal 12 Agustus 2022, adalah purnama Sasih Karo. 

Baca juga: PURNAMA Hari Ini, Berikut Maknanya Dalam Lontar

Buda Kliwon

Pada tanggal 17 Agustus 2022, adalah Buda Kliwon Matal dan Kajeng Kliwon Uwudan. 

Hari suci Buda Kliwon, jatuh pada Rabu Kliwon sebagai hari suci pemujaan Sang Hyang Hayu atau memuja Hyang Mami Nirmalajati. 

Dengan melakukan persembahyangan di sanggah atau di atas tempat tidur. 

Membuat sesajen canang yasa, wangi-wangi, kembang pahes.

Maknanya memohon keselamatan ketiga dunia kepada Sang Hyang Hayu

Untuk keselamatan diri sendiri, keluarga dan alam semesta. 

Buda Kliwon

Pada tanggal 17 Agustus 2022, adalah Buda Kliwon Matal dan Kajeng Kliwon Uwudan. 

Hari suci Buda Kliwon, jatuh pada Rabu Kliwon sebagai hari suci pemujaan Sang Hyang Hayu atau memuja Hyang Mami Nirmalajati. 

Dengan melakukan persembahyangan di sanggah atau di atas tempat tidur. 

Membuat sesajen canang yasa, wangi-wangi, kembang pahes.

Maknanya memohon keselamatan ketiga dunia kepada Sang Hyang Hayu. 

Untuk keselamatan diri sendiri, keluarga dan alam semesta. 
Buda Kliwon Pada tanggal 17 Agustus 2022, adalah Buda Kliwon Matal dan Kajeng Kliwon Uwudan.  Hari suci Buda Kliwon, jatuh pada Rabu Kliwon sebagai hari suci pemujaan Sang Hyang Hayu atau memuja Hyang Mami Nirmalajati.  Dengan melakukan persembahyangan di sanggah atau di atas tempat tidur.  Membuat sesajen canang yasa, wangi-wangi, kembang pahes. Maknanya memohon keselamatan ketiga dunia kepada Sang Hyang Hayu.  Untuk keselamatan diri sendiri, keluarga dan alam semesta.  (Tribun Bali/I Putu Supartika)

Tilem

Pada tanggal 26 Agustus 2022, adalah Tilem Sasih Karo. 

Dalam Lontar Sundarigama, Tilem diyakini sebagai waktu sakral karena merupakan waktu peralihan. 

Waktu akhir paroh gelap dan awal paroh terang. 

Pada saat Tilem, dipercaya Dewa Matahari sedang yoga semadi

Sehingga Tilem baik untuk melebur segala bentuk noda, kotoran, kepapaan, penderitaan, dan bencana yang menimpa diri manusia. 

Tilem merupakan hari sakral, untuk itu umat Hindu sarankan menghaturkan sesajen berupa sasayut widyadhari yang merupakan simbol widya atau ilmu pengetahuan dan keahlian. 

Jangan lupa persembahyangan di sanggah dan pura. 

Tilem juga baik untuk malukat.

Sehingga kepapaan dan penderitaan bisa terselesaikan. 

ilustrasi - Pada tanggal 26 Agustus 2022, adalah Tilem Sasih Karo. 

Dalam Lontar Sundarigama, Tilem diyakini sebagai waktu sakral karena merupakan waktu peralihan. 

Waktu akhir paroh gelap dan awal paroh terang. 

Pada saat Tilem, dipercaya Dewa Matahari sedang yoga semadi. 

Sehingga Tilem baik untuk melebur segala bentuk noda, kotoran, kepapaan, penderitaan, dan bencana yang menimpa diri manusia. 

Tilem merupakan hari sakral, untuk itu umat Hindu sarankan menghaturkan sesajen berupa sasayut widyadhari yang merupakan simbol widya atau ilmu pengetahuan dan keahlian. 

Jangan lupa persembahyangan di sanggah dan pura. 

Tilem juga baik untuk malukat.

Sehingga kepapaan dan penderitaan bisa terselesaikan.
ilustrasi - Pada tanggal 26 Agustus 2022, adalah Tilem Sasih Karo.  Dalam Lontar Sundarigama, Tilem diyakini sebagai waktu sakral karena merupakan waktu peralihan.  Waktu akhir paroh gelap dan awal paroh terang.  Pada saat Tilem, dipercaya Dewa Matahari sedang yoga semadi.  Sehingga Tilem baik untuk melebur segala bentuk noda, kotoran, kepapaan, penderitaan, dan bencana yang menimpa diri manusia.  Tilem merupakan hari sakral, untuk itu umat Hindu sarankan menghaturkan sesajen berupa sasayut widyadhari yang merupakan simbol widya atau ilmu pengetahuan dan keahlian.  Jangan lupa persembahyangan di sanggah dan pura.  Tilem juga baik untuk malukat. Sehingga kepapaan dan penderitaan bisa terselesaikan. (TRIBUN BALI)

Tumpek Kandang

Pada tanggal 27 Agustus 2022, adalah Tumpek Kandang.

Tumpek Kandang jatuh pada Sabtu Kliwon Uye. 

Tujuannya mendoakan keselamatan hewan dan binatang, terutama binatang peliharaan.

Sebab binatang juga sumber kehidupan bagi manusia. 

Serta merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa. 

Sehingga keselamatan hewan patut dijaga. 

Binatang dan hewan disebut wewalungan. 

Wewalungan merupakan manifestasi sekaligus lingga Sang Hyang Rare Angon. 

Pada tanggal 27 Agustus 2022, adalah Tumpek Kandang.

Tumpek Kandang jatuh pada Sabtu Kliwon Uye. 

Tujuannya mendoakan keselamatan hewan dan binatang, terutama binatang peliharaan.

Sebab binatang juga sumber kehidupan bagi manusia. 

Serta merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa. 

Sehingga keselamatan hewan patut dijaga. 

Binatang dan hewan disebut wewalungan. 

Wewalungan merupakan manifestasi sekaligus lingga Sang Hyang Rare Angon. 
Pada tanggal 27 Agustus 2022, adalah Tumpek Kandang. Tumpek Kandang jatuh pada Sabtu Kliwon Uye.  Tujuannya mendoakan keselamatan hewan dan binatang, terutama binatang peliharaan. Sebab binatang juga sumber kehidupan bagi manusia.  Serta merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.  Sehingga keselamatan hewan patut dijaga.  Binatang dan hewan disebut wewalungan.  Wewalungan merupakan manifestasi sekaligus lingga Sang Hyang Rare Angon.  (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Buda Cemeng 

Pada tanggal 31 Agustus 2022 Buda Cemeng Menail.

Buda Cemeng jatuh setiap hari Rabu Wage, diperingati sebagai hari suci pemujaan Bhatari Sri atau Dewi Padi. 

Serta Bhatari Manik Galih atau Dewi Beras.

Umat Hindu meyakini, pada hari suci ini Bhatari Sri dan Bhatari Manik Galih turun ke dunia kemudian memberikan kesuburan. 

Serta kehidupan bagi dunia.

Dalam Lontar Sundarigama, makna hari suci Buda Cemeng adalah simbol pikiran kosong dan sempurna.

Sebab telah terputus dari ikatan nafsu indria. 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved