Polisi Tembak Polisi
KEBOHONGAN Ferdy Sambo Terungkap: Susun Skenario Kasus Brigadir J dengan Istri, Tak Ada Baku Tembak
Berikut ini adalah kebohongan-kebohongan Irjen Ferdy Sambo yang terungkap terkait dengan kasus kematian Brigadir J
TRIBUN-BALI.COM - KEBOHONGAN Ferdy Sambo Terungkap: Susun Skenario Kasus Brigadir J dengan Istri, Tak Ada Baku Tembak.
Inspektur Jenderal atau Irjen Ferdy Sambo resmi ditetapkan polisi sebagai tersangka terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka usai melalui pemeriksaan intensif dari Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hal tersebut pun diumumkan Kapolri pada Selasa 9 Agustus 2022.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Irjen Ferdy Sambo terlebih dahulu dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.
Setelah 5 hari menjadi tersangka, kini mulai terkuat sejumlah kebohongan Ferdy Sambo terkait dengan kematian Brigadir J.
Berikut ini adalah kebohongan-kebohongan Irjen Ferdy Sambo yang terungkap dikutip Tribun-Bali.com dari berbagai sumber.
Ferdy Sambo Susun Skenario Bersama Istri Bunuh Brigadir J
Melanisr dari Tribun-Medan.com pada Minggu 14 Agustus 2022, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan jika Ferdy Sambo mengakui adanya skenario terkait dengan penembakkan terhadap sang ajudan Brigadir J.
Baca juga: FAKTA TERBARU Kasus Brigadir J: LPSK Sayangkan Keputusan Pengacara Brigadir J, Nasib 4 Perwira Polri
Bahkan disebutkan Komnas HAM, Ferdy Sambo pun menyusun skenario itu bersama istrinya, Putri Candrawathi setelah keduanya tiba di rumah pribadi, di Saguling.
"Ternyata memang ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang mempengaruhi cerita yang ada di TKP," ujar Choirul Anam.
Tak hanya soal skenario kronologi tembak-menembak, Ferdy Sambo pun sengaja memerintahkan pada anak buahnya untuk merusak TKP.

"Dia mengaku kalau dialah yang menyusun cerita, dialah yang mencoba membuat TKP sedemikian rupa, sehingga sehingga semua orang susah membuat terang peristiwanya. Karena memang ada perusakan TKP," tambah Choirul Anam.
Menambahkan itu, Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut bahwa Ferdy Sambo mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada publik.
"Awalnya tembak menembak ternyata rancangan dia sendiri. Dan dia mengakui bahwa dia bersalah dalam tindakan yang merekayasa itu."