FIFA Matchday

Indonesia vs Curacao: Shin Tae-yong Punya Lemparan Andalan Pratama Arhan dan Duet Maut Duo Persib

Modal berharga jelang Timnas Indonesia vs Curacao: Shin Tae-yong punya lemparan ke dalam andalan dari Pratama Arhan dan duet maut duo Persib Bandung.

PSSI
Pratama Arhan dan para pemain Timnas Indonesia saat latihan di Lapangan Stadion Sidolig Bandung pada 19 September 2022 - Modal berharga jelang Timnas Indonesia vs Curacao: Shin Tae-yong punya lemparan ke dalam andalan dari Pratama Arhan dan duet maut duo Persib 

TRIBUN-BALI.COM - Timnas Indonesia akan menghadapi Curacao dalam Jadwal FIFA matchday di Jeda Internasional bulan September 2022 ini.

Dengan dilatih oleh juru taktik sekaliber Shin Tae-yong, Timnas Indonesia punya modal berharga jelang laga ini karena memiliki barisan nama baru yang tampil melejit dengan atribut mentereng.

Dari lini belakang hingga depan, penggawa Timnas Indonesia disulap menjadi pemain yang serba bisa.

Ada tiga senjata rahasia yang miliki Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia mengalahkan negara yang tergabung di zona concacaf itu.

1. Atribut Spesial Pratama Arhan

Hal yang paling menarik untuk disorot adalah bagaimana Pratama Arhan melakukan lemparan ke dalam.

Eksekui lemparan ke dalam pemain milik PSIS Semarang itu begitu sempurna, layaknya umpan lambung, ia bisa melakukan lemparan dari jarak 30 hingga 40 meter menuju ke kotak penalti lawan.

Hal tersebut mengingatkan sebagian dari kita tentang mantan pemain Liga Inggris, Rory Delap.

Ya, nama Rory Delap memang tak semelejit bintang Liga Inggris lainnya seperti Frank Lampard dan Fernando Torres.

Baca juga: Nadeo Argawinata Satu-satunya Pemain Bali United yang Dipanggil Shin Tae-yong Untuk Lawan Curacao

Namun ada satu hal yang membuat namanya begitu dikenang.

Adalah kualitas lemparan kedalamnya yang seringkali membuat tim yang ia bela saat itu Stoke City meraih hasil positif.

Bahkan juru taktik Arsenal saat itu, Arsene Wenger, dibuat kesal bukan main dengan gaya bermain Stoke City yang begitu mengandalkan lemparan ke dalam Rory Delap.

Sampai-sampai Wenger mengejek Stoke City bukanlah tim sepakbola, namun tim rugby yang menurunkan seni dari sebuah pertandingan sepakbola.

Ia pun sempat menyarankan kepada FIFA untuk menghapus lemparan ke dalam di olahraga paling populer di dunia itu.

Ya, saat di tahun 2013an ada Rory Delap dengan 'jurus' lemparan ke dalamnya, sekarang 'jurus' tersebut dimiliki oleh punggawa Timnas Indonesia yang terbukti begitu ampuh.

Pratama Arhan adalah replika dari Rory Delap yang sudah sekian lama tak terlihat di pertandingan-pertandingan sepakbola.

Atribut spesial pemain berusia 20 tahun tersebut akan selalu dipakai Shin Tae-yong di setiap pertandingan Timnas Indonesia.

Tae-yong paham betul bahwa sepakbola bukan hanya tentang bermain cantik dan kolektif, namun juga mengenai kecerdasan dalam memaksimalkan atribut pemain.

Baca juga: Jadwal FIFA Matchday: Timnas Indonesia vs Curacao akan Tanding 2 Kali, Skuad Garuda Mulai Latihan

2. Eksplorasi Lini Sayap

Juru taktik asal Korea Selatan itu memberi sentuhan yang berbeda terhadap permainan Indonesia, yaitu bermain mengandalkan kolektivitas dan position play.

Tae-yong juga mengedapankan kekuatan lini sayap Indonesia untuk membongkar pertahanan lawan, itu bisa dilihat dari rangkaian uji coba dan turnamen yang sudah diikuti oleh Timnas Indonesia.

Pelatih berusia 52 tahun itu paham betul dengan potensi yang dimiliki oleh barisan pemain Indonesia yang mengutamakan kecepatan.

Salah satu yang paling mencolok adalah peran inverted winger yang ia berikan kepada Witan Sulaeman.

Sang juru taktik, Shin Tae-Yong begitu percaya dan paham betul dengan kemampuan pemain milik Lechia Gdansk tersebut.

Dari beberapa laga yang sudah dijalani Timnas Indonesia, baik di kelompok umur ataupun tim senior, Witan selalu masuk dalam skuat pilihan pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Dalam skema 4-1-4-1 maupun 4-3-3 milik Shin Tae-yong, Witan yang memiliki kecepatan diberi peran olehnya menjadi seorang inverted winger.

Menariknya, Witan begitu fleksibel untuk dimainkan di posisi kanan ataupun kiri penyerangan Timnas Indonesia.

Sang pemain memiliki kualitas kaki kanan dan kiri yang sama baiknya, itu memberikan keleluasaan bagi Witan untuk melakukan cut inside lalu menyelasaikan peluang menggunakan kaki kiri atau kaki kanan dengan efektif.

Baca juga: KATA Muhammad Ferarri Usai Timnas U-20 Menang, Merasa Vietnam Terlalu Meremehkan Indonesia

Atribusi utama Witan adalah kecepatan dan kemampuan dribelnya yang mumpuni, ia juga mampu menyelesaikan peluang dengan baik.

Shin Tae-yong pun memanfaatkan kemampuannya untuk bermain lebih menusuk ke dalam kotak penalti lawan lalu mencetak gol.

Satu gol Witan ke gawang Timor Leste di laga kedua SEA Games 2022 adalah contohnya.

Saat Garuda melakukan counter attact, Witan yang ditaruh di posisi sayap kanan tak bergerak melebar.

Ia justru berlari menusuk ke dalam kotak penalti, dan benar saja, Saddil Ramdani melihat posisinya dengan jeli.

Umpan manis diberikan tepat ke kaki kiri Witan, dengan tenang, pemain milik FK Senica mencetak gol lewat sontekan yang mengarah ke pojok kanan kiper Timor Leste.

Gol hampir mirip juga Witan ciptakan saat Timnas Indonesia melakoni uji coba melawan Nepal di Tajikistan.

pemain berusia 20 tahun tersebut kembali melakukan pergerakan menusuk dari sisi kanan kemudian menjebol gawang Nepal lewat sontekan kaki kanan.

Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.

Kemampuan melakukan step over dan ketahanan fisik yang prima mampu ditunjukan Witan di berbagai laga Timnas Garuda, ia mampu menciptakan peluang lewat pergerakan agresif dari sisi sayap.

Ya, selain dua nama yang disebutkan di atas, Shin Tae-yong juga memiliki senjata-senjata lain di lini sayap, sebut saja Saddil Ramdani, Egy Maulana, hingga Dendy Sulistyawan.

3. Duet Lini Tengah Persib

Duo gelandang Persib Bandung, Ricky Kambuaya dan Marc Klok selalu menjadi pilihan utama Shin Tae-yong untuk mengawal lini tengah Timnas Indonesia U-23.

Dan pada laga melawan Filipina di SEA Games 2022 lalu, keduanya sukses menyuguhkan performa yang mentereng.

Kambuaya lebih bermain ke depan untuk melayani trio lini depan Garuda, benar saja, berkali-kali umpan terobosan dan kreativitas Kambuaya sukses mengancam gawang Filipina.

Kualitas passing dan visi bermain Kambuaya membuat peran Egy dan Witan begitu melejit.

Berkali-kali umpan Kambuaya mampu melayani dua winger Timnas Indonesia U-23 itu yang bergerak menusuk ke arah kotak penalti.

Begitu juga Marc Klok, jika Kambuaya lebih membantu penyerangan Garuda, maka Klok adalah yang bertugas sebagai pivot pengatur tempo serangan dan pengawal lini tengah.

Klok mampu memberi rasa aman di lini tengah Timnas Indonesia lewat kecerdasannya membaca situasi pertandingan dan membaca pergerakan lawan.

Jelas, Duet Kambuaya dan Klok akan kembali menjadi andalan STY melawan Curacao nanti.

Atribut spesial mereka begitu dibutuhkan untuk melancarkan serangan Garuda dan menghentikan serangan lawan dari lini tengah.

Selain Kambuaya dan Klok, masih ada nama Rahmat Irianto yang juga merupakan penggawa Persib yamg menjadi kepercayaan Shin Tae-yong untuk mengawal lini tengah Garuda.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 3 Modal Timnas Indonesia Kalahkan Curacao: Atribut Arhan, Eksplorasi Sisi Tepi, Magis Duo Persib. (Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved