Berita Karangasem
RSUD Karangasem Kekurangan Dokter Spesialis Jantung, Kunjungan Pasien Bisa 10 - 15 Per Hari
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem kekurangan dokter spesialis jantung.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
AMLAPURA, TRIBUN BALI.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem kekurangan dokter spesialis jantung.
Saat ini jumlah dokter jantung di RSUD hanya satu orang, sedangkan jumlah pasien jantung 1.400 orang satu seemester.
Artinya, kunjungan pasien jantung 10 -15 per hari.
Kepala Pelayanan RSUD Kab. Karangasem, Komang Wirya, mengatakan, RSUD kekurangan banyak dokter spesialis jantung sejak beeberapa tahun lalu.

Apalagi kunjungn pasien yang menderita jantung terus alami peningkatan tiap bulannya.
Per tahun bisa mencapai 3.000 pasien lebih.
"Kita (RSUD) kekurangan dokter spesialis jantung. Sekarang cuma ada satu, sedangkan pasien cukup banyak. Untuk sementara dokter yang ada dimaksimalkan. Dokter spesialis asal dri Denpasar. Setiap hari pulang pergi," ungkap Wirya, Senin (26/9/2022).
Ditambahkan, saat ini RSUD Karangasem sedang menyusun analisis jabatan (anjab) untuk mengajukan tambahaan sumber daya manusia (SDM) untuk RSUD.
Tujuannya agar mengetahui kekurangan jumlah SDM.
Satu diantranya dokter spesialis jantung serta tenaga kesehataan lainnya.
"Sekarang masih menyusun anjab agar mengetahui kekurangan dokter speesialis. Intinya kita kekurangn dokter jantung lebih dari 1. Setelah selesai susun anjab, baru diusulkan ke Kemenpan RB. Berapa diberikan jatah itu wewenang pusat. Yang penting kita sudah mengusulkan," imbuh Mang Wirya.
Untuk kelancaran pelayanan, RSUD memaksimalkan dokter yang ada.
Dokter spesialis jantung dibantu oleh dokter umum dan beberapa perawat.
Untungnya semua pasien bisa terlayani maksimal.
Pihaknya berharap permohonan penambahan tenaga medis bisa direalisasikaan Menpan RB.
Untuk diketahui, trend penyakit di Krangasem didominasi penyakit jantung tahun 2022.
Kasus penyakit jantung mencapai sekitar 1.400, terhitung Bulan Januari sampai Juni.
Rata - rata kunjungan pasien jantung sifatnya rawat jalan.
Hampir tiap hari ada pasien penderita jantung yang periksa ke RSUD.
Meningkatnya kasus penyakit jantung di Kab. Karangasem dikarenakan perubahan prilaku masyarakat yang berubah.
Di zaman sekarang masyarakat lebih senang mengkonsumsi makanan siap saji, berlemak, dan mngandung minyak brlebihan.
Sehingga akan berdampak terhadap jantung.
"Pola makan yang tak sehat bisa mengakibatkan orang terserang penyakit jantung. Apalagi yang bersangkutan males berolahraga.
Sering mengkonsumsi makanan siap saji, serta berlemak. Untuk mengantisipasi penyakit jantung, masyarakat harus sering berolahraga,"harap I Komang Wirya.