Tragedi Kanjuruhan
KATA Mahfud MD Usai Koordinasi Dengan Kapolri soal Tragedi Kerusuhan Suporter Stadion Kanjuruhan
Mahfud MD sudah bicara dengan Kapolri soal kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang saat Arema FC vs Persebaya, begini katanya.
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Para suporter yang rusuh dan mencoba menerobos lapangan membuat para petugas kewalahan.
Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan pada petugas keamanan yang berjaga.
Akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahan dan pengalihan.
Puncaknya, para petugas keamanan menembakkan gas air mata pada para suporter.

3. Para Suporter Berdesakan dan Kekurangan Oksigen
Penembakkan gas air mata saat itu menyebabkan kepulan asap.
Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Tembakkan Gas Air Mata ke Suporter: Sudah Menyerang Petugas dan Merusak Mobil
Para suporter pun menumpuk di satu titik dan berdesakan.
Kepulan asap membuat para suporter kekurangan oksigen dan sesak napas.
Kapolda Jatim juga menyampaikan bahwa, tim gabungan yang bertugas sudah berusaha melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit.
4. Ratusan Korban Jiwa
Berdasarkan keterangan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban meninggal berasal dari pihak suporter dan anggota polri.
Ia menyampaikan bahwa ada 127 orang meninggal dunia pada tragedi kerusuhan malam itu, dan dua orang anggota kepolisian.
Selain itu, ada 180 orang yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Seluruh korban yang meninggal dunia, dibawa ke RSSA, dan nantinya akan diserahkan ke keluarga.
Namun dari informasi yang beredar di media sosial, hingga pukul 10.00 WIB pagi pada 2 Oktober 2022 sudah ada lebih dari 150 orang yang meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan ini.
Sebuah video yang menunjukkan suasana di Kanjuruhan tadi malam pun langsung viral di media sosial Twitter.
Video yang diunggah oleh akun @akmalmarhali menunjukkan penembakan gas air mata jadi pemicu kerusuhan ini.
(*)