Berita Gianyar
Remaja Celuk Tewas Usai Rayakan Ultah, Ditemukan Tenggelam di Bendungan Gang Zebra Sukawati Gianyar
I Putu PAP ditemukan tewas tenggelam di bendungan Gang Zebra Gianyar, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tenggelam
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - I Putu PAP (17) asal Desa Celuk, Sukawati, Gianyar, ditemukan tewas tenggelam di bendungan Gang Zebra, Jalan Batuyang, Banjar Tangkeban, Desa Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar, Bali, Jumat 7 Oktober 2022.
Kematian korban terjadi setelah ia merayakan ulang tahun bersama teman-temannya yang tak jauh dari TKP.
Tragisnya lagi, korban telah tewas di bendungan, Kamis 6 Oktober 2022 dini hari, dan pencariannya baru dilakukan Kamis sore hari.
Itu pun setelah Kanit Reskrim Polsek Sukawati, AKP Anak Agung Alit Sudarma menyelidiki penemuan motor Vespa matic warna kuning di pinggir jurang di TKP.
Baca juga: Polisi, BPBD Gianyar dan Warga Begadang di Bendungan, Kaki Korban Muncul Pukul 03.30 Wita
Artinya, selama hampir 12 jam tak ada yang mengetahui adanya korban tewas di bendungan.
"Sore kami dapat informasi ada motor ditinggal di pinggir jurang. Tidak ada keterangan apakah korbannya jatuh ke jurang atau tidak, karena awalnya dikira ditinggal mancing. Karena penasaran, kami akhirnya lakukan penyelidikan. Lalu diketahui bahwa pemilik motor itu adalah seorang pemuda yang sudah tak pulang-pulang sejak kemarin. Terakhir dia komunikasi dengan ibunya, Rabu tengah malam, pamit ke rumah temannya untuk merayakan ulang tahunnya," ujar AKP Agung Alit, Jumat.
Mendapat informasi tersebut, Agung Alit kemudian melakukan penyelidikan mendalam.
Diketahui saat pamitan dengan ibunya, korban langsung pergi ke rumah temannya di Banjar Tangkeban.
Bersama teman-temannya, mereka sempat meminum minuman keras, Kamis dini hari.
Dan, korban saat itu pulang pukul 02.30 Wita dalam kondisi diduga mabuk berat.
"Saat korban mau pulang, temannya sempat melarang, menyuruhnya agar tidur di sana saja. Tapi korban tak mau. Lalu dia pulang bawa sepeda motor sendirian. Akhirnya dalam perjalanan, terjadi lah insiden itu. Jenazah korban baru ditemukan Jumat pukul 04.00 Wita, ditemukan oleh warga dan polisi yang mencari sejak sore," ujar Agung Alit.
Saat itu, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tenggelam.
Sebelum menemukan jenazah, pihaknya menemukan jaket milik korban.
"Jenazah ditemukan sejauh 130 meter dari penemuan jaket. Korban meninggal diduga karena tenggelam," ujarnya.
Hal yang paling disayangkan, kata dia, sebenarnya ada warga yang telah melihat jasad korban pada Kamis pukul 07.00 Wita.
Namun yang bersangkutan takut dan tak melapor ke siapa pun.
Tapi memang, saat itu, belum ada yang sadar bahwa di bendungan itu ada korban jiwa.
"Sebenarnya pada Kamis jam 7 pagi, ada orang yang lagi BAB melihat mayat di sungai. Tapi dia takut lalu naik ke atas. Dia menceritakan pada temannya dan temannya mengatakan 'palingan itu bangkai hewan'. Lalu, hal itu dilupakan begitu saja. Karena memang, pas dia turun untuk BAB, belum ada pencarian korban, belum ada yang ngeh pada kejadian ini. Akhirnya setelah adanya pencarian korban, orang yang BAB itu baru sadar itu memang mayat manusia. Tapi saat dicari ke sana lagi, sudah tidak ada," ungkap Gung Alit.
Proses pencarian I Putu PAP di bendungan Gang Zebra melibatkan berbagai pihak, mulai Polsek Sukawati, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar hingga warga sekitar.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, menjelaskan, pihaknya baru mendapat laporan adanya orang hilang di bendungan Gang Zebra tersebut Kamis pukul 21.09 Wita.
"Jadi Kamis malam sekitar 21.09 Wita, kami dihubungi Polsek Sukawati, saya turun bersama 3 anggota TRC BPBD Gianyar yang dekat dengan lokasi. Menggali data dan informasi. Info awal, Kamis pukul 03.00 Wita korban pulang dari minum minuman keras di rumah temannya dekat TKP," ujar Dibya.
Diketahui, saat akan pulang ke rumahnya di Celuk, korban membawa jaket. Namun jaket tersebut tidak dipakai, melainkan ditaruh di bahu.
"Itu informasi yang saya dapat langsung dari pemilik rumah tempat pesta miras itu. Dan, foto bersama teman-temannya saat minum-minum juga ada," ungkapnya.
"Jam 3 dia pulang. Jam 6 pagi baru ada informasi ditemukan vespa matic warna kuning. Di dekat bendungan. Saat pencarian, ditemukan jaket korban di TKP itu, dikonfirmasi ke keluarga, bahwa benar itu jaket anaknya. Dari foto terakhir juga diketahui memang benar itu jaket milik korban," kata Dibya.
Dari sana, pihaknya pun yakin bahwa korban ada di bendungan tersebut.
Akhirnya, TRC BPBD Gianyar, bersama polisi dan warga bergadang di sana.
Namun Dibya pulang mendahului pukul 00.00 Wita, karena kelelahan pasca mencari wisatawan yang hilang di aliran Sungai Ayung saat rafting di kawasan Desa Kedewatan, Ubud.
"Kuat dugaan korban terjatuh ke aliran sungai itu. Saya mendahului pulang karena kelelahan seusai pencarian bule hanyut. Saya pulang jam 12 malam. Namun teman TRC masih di lokasi, memantau ditemukan jaket itu. Akhirnya Jumat jam 03.30 tadi, ada tanda-tanda kaki muncul dari dalam air di antara timbunan sampah. Akhirnya langsung dilakukan evakuasi bersama masyarakat. Dilanjukan identifikasi oleh kepolisian. Saat ini jenazah telah dibawa ke RSU Ari Santi Ubud," ujar Dibya. (*).
Kumpulan Artikel Gianyar