Berita Bali
Tangis Nyoman Wari Kenang Kadek Nia Buah Hatinya Yang Meninggal di Sekolah, Anak Periang dan Rajin
Isak tangis Nyoman Wari pecah saat mengenang Kadek Nia, buah hatinya yang meninggal di sekolah saat selesai istirahat, ungkap sosok periang dan rajin.
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tangis Nyoman Wari Kenang Kadek Nia Buah Hatinya Yang Meninggal di Sekolah, Anak Periang dan Rajin
TRIBUN-BALI.COM-Denpasar, Siswi SMPN 13 yakni Kadek Nia Sugiartini hari ini Kamis, 13 Oktober 2022 telah usai menjalani prosesi kremasi di Krematorium Santha Yana.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Almarhum diketahui meninggal dunia secara tiba-tiba di ruang kelasnya yakni kelas 8 G.
Almarhum merupakan salah satu buah hati kesayangan pasangan suami istri Nyoman Wari dan Nengah Sumadi asal Karangasem.
Saat dijumpai Tribun Bali tampak keluarga dari almarhum sedang melakukan persembahyangan untuk ketenangan almarhum.
Ketika ditemui Nyoman Wari selaku ibu kandung Kadek Nia, terlihat masih sangat terpukul atas kepergian anaknya yang secara mendadak tersebut.
Mata yang sembab dan air mata yang tak henti mengalir terlihat dari raut wajahnya.
Begitu juga Nengah Sumadi yang terlihat sedang menghanyutkan abu dari anaknya tersebut dengan tampak berusaha tegar sebagai kepala keluarga.
“Dibilang anak saya meninggal jam seginian disekolah. Katanya dia udah dapet ikut belajar, ikut juga jawab soal dari Gurunya,” ucap Nyoman Wari sambil menangis.
“Setelah belajar ia pergi ke perpustakaan, lalu setelah mencari buku, ia naik ke kelasnya dilantai 3 namun tiba-tiba ia lemas dan terjatuh saat sudah di dalam kelas,” tambahnya
Baca juga: Update Jenazah Siswi SMP di Denpasar yang Meninggal di Sekolah Sudah Dikremasi di Cekomaria
Kadek Nia pun sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat oleh pihak sekolah, namun setelah sampai ia dikatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Nyoman Wari pun mencoba mengenang anaknya yang periang tersebut
“Ia anak yang periang. Suka bercanda sama kakaknya. Suka bantu-bantu saya,” ingatnya sambil terisak.
Nyoman Wari mengakubuah hatinya tersebut sama sekali tidak dalam keadaan sakit atau pun lemas ketika berangkat ke sekolah.
“Gak dia gak ada sakit, dia sehat. Seger sekali, sarapan juga sudah. Bekel juga sudah bawa, tapi ternyata begini nasibnya,” katanya
Nyoman Wari pun tak sanggup kembali berkata-kata ia pun menangis tersedu-sedu sambil menuju mobil untuk balik kerumahnya di Padang Sambian.
Salah satu keluarga dari Dadya Almarhum mengatakan bahwa Kadek Nia merupakan anak kedua dari 4 bersaudara.
“Dia anak kedua, anak pertama perempun, terus almarhum, yang ketika perempun, lalu yang keempat laki-laki tapi meninggal juga sewaktu kecil,” terangnya
Keluarga betul-betul mengingat almarhum sebagai anak yang periang dan suka membantu orang tuanya.
Kini kelurga almarhum pun telah balik pulang kerumah masing-masih setelah prosesi kremasi di Krematorium telah berakhir.
(*)