Bali United
BALI UNITED, Pemain Senior Jadi Support System Pemain Muda, Komang Tri Ingin Seperti John Terry
Komang Tri Arta, Gede Agus Mahendra, hingga kiper Komang Aryantara, menjadi pemain muda tim senior Bali United, jebolan Bali United Youth.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Komang Tri Arta, Gede Agus Mahendra, hingga kiper Komang Aryantara, menjadi pemain muda tim senior Bali United, jebolan Bali United Youth.
Meski dari segi fisik tidak diragukan lagi, namun dari segi mentalitas, tentu perlu tempaan untuk terus diasah.
Sebab di atas lapangan mentalitas pemain memiliki peran besar.
Dari 11 pekan Liga 1 Indonesia 2022-2023, pemain muda asal Desa Madenan, Buleleng ini mulai diberikan kepercayaan oleh Pelatih Stefano Cugurra Teco alias Coach Teco.
Tercatat, Komang Tri diberikan 18 menit bermain oleh Coach Teco, saat laga melawan Dewa United pada 10 September 2022.
Sekaligus merasakan pesta kemenangan telak dengan skor 6-0 di Stadion Dipta.
Baca juga: Alasan Komang Tri Ganti Posisi Dari Gelandang Jadi Bek di Bali United, Akui Ada Andil Pelatih
Baca juga: Gonjang-ganjing Jadwal Liga 1, Ini Daftar Pertandingan Bali United Selama Oktober - November 2022

Nama Komang Tri juga telah masuk ke dalam daftar pemain, dalam lima laga saat melawan RANS Nusantara FC 4 Agustus, PS Barito Putera 18 Agustus, Persib Bandung 23 Agustus, Dewa United 10 September, dan Persikabo 1973 30 September.
Bek tengah setinggi 1,81 meter ini, terus berjuang untuk mendapatkan posisi utama.
Tentu tidak mudah baginya, bersaing dengan sederet nama pemain profesional seperti Willian Pacheco, Haudi Abdillah, Jajang Mulyana, Gunawan Dwi Cahyo, dan Leonard Tupamahu.
Tak berkecil hati, pemain muda berusia 21 tahun yang promosi di tim senior 23 Juli 2020 ini mengatakan, di dalam tim, dirinya memiliki support system dari para senior yang memberikan motivasi untuk tidak pernah berputus asa mengarungi jalan panjang kariernya.
“Banyak rekan yang memberi motivasi, seperti Mas Agung (Ahmad Agung), senior saya Bang Leo (Leonard Tupamahu).
Mereka sering memberi motivasi dan saya sebagai pemain muda, harus mendengarkan motivasi dari para senior.
Karena, itu bisa menjadi pengaruh bagi karier saya selanjutnya untuk menjadi lebih baik,” kata Komang Tri.

Bersaing dalam konotasi positif dengan para senior, tidak membuat Komang Tri gentar.
Bagi dia persaingan adalah hal yang wajar, hidup adalah sebuah kompetisi, namun Komang Tri memegang teguh semangat kerja keras mendapatkan kepercayaan dari pelatih.
“Menurut saya, persaingan adalah hal yang wajar dalam sepak bola.
Tentunya kembali lagi bagaimana kita menyikapinya, dan bagaimana kerja keras kita di atas lapangan, itu tim pelatih yang menilai.
Terkait bermain atau tidak, tergantung ke kita saat di lapangan seperti apa,” ujar pemain nomor punggung 26 itu.
“Tentu saja harapan saya selama dua tahun di Bali United, saya ingin bermain secara reguler.
Namun, itu tergantung dari tim pelatih, dia melihat kerja keras saya di dalam lapangan seperti apa dan tentunya berharap agar mendapatkan lebih banyak menit bermain, tampil reguler, dan bisa membawa Bali United berprestasi di kancah internasional,” imbuhnya.
Nomor punggung 26, menjadi nomor “keramat” bagi seorang Komang Tri, bagaimana tidak, angka tersebut merupakan nomor punggung pemain yang sangat dia idolakan dan menjadi inspirasi dalam bermain sepak bola, yakni pemain top Inggris, John Terry.
“Dulu awalnya saya adalah gelandang, tetapi pada saat SMA, pelatih melihat saya cocok bermain di belakang. Kebetulan juga, idola saya adalah John Terry dari Chelsea. Maka dari itu saya memilih sebagai pemain belakang sampai sekarang,” pungkas Komang Tri. (*)