Pemilu 2024

Prediksi SMRC, Ada Tiga Poros di Pilpres 2024, Persaingan Capres Ketat

Pilpres 2024, SMRC memprediksi bakal ada tiga poros, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Ilustrasi Pemilu - Prediksi SMRC, Ada Tiga Poros di Pilpres 2024, Persaingan Capres Ketat 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memprediksi bakal ada tiga poros koalisi pada Pilpres 2024 mendatang.

Meski PDIP memiliki suara terbanyak, namun itu tidak realistis menjadikan partai berlogo banteng itu maju sendiri di Pilpres 2024.

Lantas muncul tiga sosok calon presiden (Capres) potensial yang kompetitif sehingga berpeluang besar bakal berkontestasi dalam Pilpres 2024 mendatang.

Direktur SMRC Deni Irvani mengatakan, ketiga nama tersebut di antaranya Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Baca juga: Nyatakan Siap Maju Jadi di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Terancam Hujan Sentilan, Uman: Tidak Sabar!

Hasilnya, Ganjar mendapat dukungan tertinggi disusul Prabowo dan Anies.

“Kalau tiga calon ini yang maju, Ganjar mendaapt dukungan 32,1 persen, Prabowo 27,5 persen dan Anies 26 persen. Dan 14,4 persen yang belum menentukan pilihan,” kata Deni Irvani dalam Rilis Survei Terbaru SMRC bertajuk ‘Anies Bisa Mengalahkan Prabowo?’ secara virtual, Minggu 23 Oktober 2022.

“Artinya, persaingan cukup ketat antara 3 calon,” ujarnya menambahkan.

Ganjar Pranowo cenderung unggul dibandingkan dengan dua pasangan lainnya.

Namun posisinya, lanjut Deni, tidak terlalu jauh.

Sementara itu, Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan hanya terpaut 1,5 persen suara.

Hal itu menjadikan hasil dari kontestasi tiga pasangan di Pilpres masih belum dapat disimpulkan.

Selain jarak antara ketiga pasangan tersebut tidak terpaut jauh, sebanyak 14,4 persen responden pun belum menentukan pilihannya.

Sehingga, hal itu menungkinkan adanya dua putaran pada Pilpres mendatang.

“Artinya kalau tiga nama ini yang maju, kemungkinan akan dua putaran, karena belum ada yang 50 persen lebih,” kata Deni.

“Dan bisa Ganjar dan Prabowo, atau bisa Ganjar- Anies, bahkan bisa Prabowo-Anies. Jadi masih terbuka kemungkinan walaupun kecenderungan Ganjar unggul lebih kelihatan,” lanjutnya.

SMRC, sambung Deni, telah mengukur kemungkinan kontestasi Pilpres yang mungkin bakal diikuti tiga pasangan ini sejak Mei 2021 lalu. Hasilnya, selalu ada dinamika dalam kesimpulan survei tersebut.

Prabowo Subianto pada Mei 2021 terlihat berada di nomor satu dengan angka 34,1 persen.

Namun pada Oktober ini, angkanya menurun menjadi 27,5 persen, sehingga berada di posisi kedua.

“Dan kelihatan ada kecenderungan penurunan dukungan untuk Prabowo,” katanya.

Sementara Ganjar Pranowo pada Mei 2021 lalu berada di urutan kedua, namun pada survei di Oktober ini menyalip ke posisi pertama dengan angka 32,1 persen.

Adapun Anies Baswedan konsisten berada di urutan ketiga.

“Tetapi jaraknya Anies dengan Prabowo sudah kelihatan semakin dekat. Kalau survei terakhir hanya tinggal 1,5 persen, ini bahkan kita sulit membedakan dukungan antara kedua tokoh ini,” tuturnya.

Survei dilakukan pada periode 3 sampai 9 Oktober 2022 yang dilakukan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas.

Dari populasi tersebut, dipilih secara acak (multi random sampling) sebanyak 1.220 responden.

Responden yang dapat diwawancarai secara valid tercatat sebanyak 1.027 orang atau 87 persen.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Peluang Ketum Gerindra

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga membuat simulasi Pilpres 2024 jika yang maju adalah para pemimpin partai.

Adapun para tokoh ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Jika hal ini berlangsung, maka sudah dapat dipastikan Pilpres bakal berlangsung satu putaran saja, sebab suara unggul dikuasai oleh Prabowo.

Dalam simulasi tiga nama, Prabowo mendapat dukungan terbanyak 54,9 persen.

Sedangkan Puan Maharani jauh berada di angkal 10,6 persen, dan disusul Airlangga 8,8 persen.

"Kalau ketiga tokoh ini yang maju, maka kemungkinan besar Prabowo yang akan unggul dalam satu putaran," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani.

Sampel dalam survei ini dipilih untuk mewakili populasi pemilih nasional, yaitu mereka yang usianya 17 tahun ke atas atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Ada 1.220 responden secara acak, response rate sebedar 1027 atau 84 persen.

Responden diwawancara secara tatap muka, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random 20 persen dari total sampel. (Tribun Network)

Trias Politika Strategis: Jokowi Sindir PDIP Kelamaan

KETUM PDIP Megawati memberikan instruksi kepada seluruh jajaran kader partai terkait Pilpres 2024, mendatang.

Megawati meminta kepada seluruh jajaran partai untuk bersabar terkait penentuan Capres.

Bahkan, Megawati menyebut agar tak 'grusa-grusu' soal Capres dari PDIP.

Hal itu disampaikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat membacakan arahan Megawati kepada wartawan di GBK Arena, Senayan, Minggu 23 Oktober 2022.

"Tadi pagi Bu Mega memberikan penegasan khusus, saya akan bacakan ya supaya lebih enak," ucap Hasto.

"Berkaitan Pilpres, agar disampaikan pentingnya kepada seluruh kader kesabaran revolusioner. Jangan 'grusa grusu' (buru-buru)," kata Hasto membacakan arahan Megawati.

Hasto menambahkan, Megawati juga berpesan agar seluruh kader menunggu pengumuman resmi dari partai terkait Capres 2024.

Selain itu, Megawati juga meminta kader partai tak terpengaruh terhadap hiruk pikuk perpolitikan yang terus menerus mendorong agar Capres dari PDIP segera diumumkan.

Megawati juga berpesan agar kader partai tetap fokus bergerak membantu kesulitan rakyat di tengah krisis ekonomi saat ini.

"Nanti pada saatnya pada momentum yang tepat akan dideklarasikan, sabar, jangan terpengaruh oleh berbagai hiruk pikuk politik yang sangat dinamis dan yang terpenting adalah bergerak bersama dengan rakyat," ucap Hasto.

Hasto menilai, apa yang disampaikan Presiden Jokowi saat acara ulang tahun Golkar merupakan pesan bahwa penentuan Capres dan Cawapres memiliki tanggungjawab yang besar.

"Jadi pernyataan dari Pak Jokowi kan lebih menekankan bahwa Capres dan Cawapres itu punya tanggungjawab yang besar, karena itulah semuanya harus melalui pertimbangan yang matang," kata Hasto.

Hasto juga menilai wajar jika pesan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada partai politik di tanah air.

Karena, hal tersebut berkaitan dengan arah pembangunan bangsa ke depan.

Menurut Hasto, pesan Presiden Jokowi itu menjadi pegangan partai untuk leboh cermat dan teliti dalam menentukan sosok Capres dan Cawapres ke depan.

"Karena kapasitas beliau sebagai presiden yaa kita khikmat bersama bahwa pemimpin itu merupakan sosok yang menentukan arah masa depan bangsa dan negara dengan tanggungjawab jumlah penduduk yang begitu besar," ucap Hasto.

"Tanggungjawab pemimpin tidak ringan, itulah yang kami pahami," sambungnya.

Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi berpesan kepada Golkar agar tidak terlalu lama mengumumkan Capres-Cawapres menjelang Pemilu 2024. Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan dalam HUT ke-58 Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 21 Oktober 2022 lalu.

Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro menilai pernyataan tersebut tidak hanya ditujukan untuk Golkar, melainkan juga bagi PDIP.

Sebab, kata dia, PDIP kerap mengumumkan sosok Capres di menit-menit akhir jepang pendaftaran.

“Soal jangan kelamaan umumkan Capres lebih ditujukan kepada PDIP yang selalu mengeksekusi Capresnya di detik-detik akhir (last minute action),” kata Agung Baskoro.

Agung menilai partai berlambang banteng itu wajar mengumumkan sosok Capres di menit akhir, mengingat statusnya yang saat ini sudah memenuhi presidential treshold atau ambang batas pencalonan presiden.

Kendati demikian, ia beranggapan bahwa pengumuman Capres di menit akhir sudah tidak relevan lagi saat ini.

“Sayangnya dalam konteks politik sekarang, ini gagap dibaca sehingga yang mengemuka PDIP ‘ketinggalan kereta’, ketimbang ingin memberikan kejutan,” ujarnya.

Sementara itu, situasi di internal PDIP saat ini relatif bergejolak. Hal itu terlihat dari dorongan Puan Maharani untuk maju di 2024, namun nama Ganjar Pranowo terus mencuat dari eksternal partai.

Menurut Agung, jika hal ini terus dibiarkan maka bisa menanggu stabilitas partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini.

“Presiden Jokowi sebagai kader, tak ingin PDIP terganggu fokusnya, apalagi ada arahan untuk Hattrick pada Pemilu esok,” kata dia.

“Sehingga, Presiden Jokowi berharap, bahwa PDIP juga segera untuk mengumumkan capresnya,” lanjut Agung. (Tribun Network).

Kumpulan Artikel Pilpres 2024

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved