Sponsored Content
Gubernur Bali Resmikan Embung Sanur Sebagai Kawasan Penampung Air Dan Pengendalian Banjir
Gubernur Bali Resmikan Embung Sanur Sebagai Kawasan Penampung Air Dan Pengendalian Banjir Di Kota Denpasar
TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan Embung Sanur, Kota Denpasar sebagai salah satu infrastruktur penanggulangan atau mitigasi kebencanaan di Kota Denpasar.
Peresmian Embung Sanur dihadiri oleh Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI, Airlangga Mardjono, serta
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali – Penida, Eka Nugraha Abdi pada, Minggu (Redite Wage, Landep) 30 Oktober 2022.
Program Pembangunan Embung Sanur merupakan satu kesatuan dari program monumental dan fundamental di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster yang bertujuan untuk menangani masalah penyediaan air, kebutuhan air minum, dan irigasi yang sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui nilai – nilai kearifan lokal Sad Kerthi, salah satunya Danu Kerthi yaitu menyucikan dan memuliakan air sebagai sumber penghidupan.
Programmonumental dan fundamental tersebut, diantaranya meliputi :
1)Pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar;
2) Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng;
3) Pembangunan Sungai Buatan (Normalisasi Tukad Unda) di Kabupaten Klungkung dan
4) Pembangunan Embung Unda di Kabupaten Klungkung.
Pembangunan Embung Sanur merupakan langkah nyata untuk
menyucikan dan memuliakan air sebagai sumber penghidupan, sekaligus
menjadi fasilitas umum di Kota Denpasar, karena kawasan ini tidak saja
berfungsi sebagai pengendalian banjir, tetapi bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kepentingan sosial, pariwisata, dan olahraga dengan
bangunan yang di desain menggunakan kearifan lokal Bali.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Eka Nugraha Abdi
melaporkan pembangunan Embung Sanur dibangun diatas lahan seluas
2 hektar dengan memiliki kedalaman sekitar 5 meter serta luas
tampungan yang mencapai 9.600 m2 dan mempunyai volume
tampungan sebanyak 34.500 m3. Pembangunan Embung Sanur
menggunakan dana APBN dengan total mencapai Rp 64 Milyar, sehingga
Embung Sanur saat ini memiliki fasilitas pompa 3.000 liter/detik, jogging
track sepanjang 400 meter, dan dilengkapi berbagai jenis pohon khas
Bali. “Dengan volume tampungan yang cukup besar, Embung Sanur
kami diharapkan dapat berfungsi menampung banjir di Kota Denpasar,”
jelas Eka Nugraha Abdi seraya menyampaikan terimakasih kepada
Menteri PUPR, Bapak Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali, Bapak
Wayan Koster atas bimbingannya.
Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI, Airlangga
Mardjono menyampaikan Embung Sanur tidak saja bermanfaat sebagai
pengendali banjir, namun juga dapat membantu meningkatkan daya
tarik pariwisata, dan menjadi infrastruktur pendukung Presidensi G20
yang akan berlangsung di Bali, sekaligus mempromosikan kekayaan
budaya Bali melalui beberapa ornamen khas Bali yang berdiri di Embung
Sanur. “Selamat atas pembangunan Embung Sanur, mudah – mudahan
bisa bermanfaat untuk masyarakat Bali, khususnya Kota Denpasar,”
tutupnya.