Berita Badung

Sudah SOP, Rosi Sudah Tidak Kaget dengan Pengamanan Lokasi dari Anjing Liar Jelang G20 di Bali

jelang G20, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk pengamanan lokasi acara, sterilisasi lingkungan dari anjing luar atau anjing yang dibiarkan liar.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Tio Rosi alias Tio Russ (Bali Rumah Singgah Satwa) melakukan relokasi anjing liar dengan dana pribadi dan dukungan dari followers, tak ingin berharap bantuan dari pemerintah atau CSR - Sudah SOP, Rosi Sudah Tidak Kaget dengan Pengamanan Lokasi dari Anjing Liar Jelang G20 di Bali 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menjelang penyelenggaraan perhelatan internasional KTT G20 di Bali, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk pengamanan lokasi acara.

Salah satunya adalah dengan melakukan sterilisasi lingkungan dari anjing luar atau anjing yang dibiarkan liar.

Pemerintah melalui Dinas Peternakan Kabupaten Badung juga telah berupaya untuk menyisir dan merelokasi anjing khususnya di wilayah Badung Selatan, Bali.

Menanggapi hal ini, aktivis pecinta anjing, Tio Rosi mengatakan, ia sendiri sudah tidak kaget lagi dengan imbauan tersebut.

Baca juga: Tidak Ada Larangan Anjing Liar Dikawasan KTT G20, Ini Kata Satpol PP Bali

Pemilik Bali Rumah Singgah Satwa ini beberapa kali telah terlibat dalam acara internasional yang mengharuskan pengamanan sedemikian rupa.

Misalnya dalam acara Asia-Pasific Economic Cooporation (APEC) yang mengarahkan mereka untuk mengamankan area seputar ITDC.

“Kami sangat mengetahui bahwa ada SOP untuk tidak boleh ada anjing yang berkeliaran demi menjaga kenyamanan para peserta. Apalagi di Badung masih dalam zona merah rabies, sehingga tidak boleh ada anjing liar atau anjing yang berkeliaran,” terang Tio.

Tindak lanjut dari imbauan ini juga direalisasikan dengan mendekatkan diri dengan Dinas Peternakan Kabupaten Badung.

Di sana Tio mengajukan untuk merelokasi anjing-anjing liar dan ia bersyukur upaya tersebut disetujui Dinas Peternakan.

Tio juga sempat dipertemukan dengan Wakil Bupati Badung dalam sebuah pertemuan yang membahas relokasi anjing tersebut.

Hasilnya, Wakil Bupati akan lebih memperhatikan keberadaan pecinta anjing, seperti Tio yang telah membantu menyelamatkan anjing di Bali.

Dikarenakan sudah ada aturan atau SOP, Tio berharap agar warga juga bisa bekerja sama mengamankan lingkungan.

Terutama untuk Kepala Lingkungan yang berada di sekitar area G20 atau daerah yang akan dikunjungi peserta G20.

“Kaling diharapkan berperan lebih aktif untuk mengedukasi warga agar lebih cepat selesai. Takutnya nanti ada warga yang protes kalau anjing yang berkeliaran ternyata milik mereka. Sama-sama mengamankan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harap Tio.

Sejauh ini, proses relokasi menggunakan dukungan dana pribadinya serta berasal dari followersnya di media sosial.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved