Bali United

Tajamnya Striker Bali United Dari Era Comvalius Hingga Era Spasojevic, Ukir Rekor di Indonesia

Tajamnya Striker Bali United Dari Era Comvalius Hingga Era Spasojevic, Selalu Ukir Rekor di Indonesia

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Rizal Fanany
Sylvano Comvalius 

TRIBUN-BALI.COM, BALI – Menilik catatan produktivitas gol Bali United tak terlepas dari peran sentral dua sosok vital striker haus gol era Sylvano Dominique Comvalius dan Ilija Spasojevic.

Dua nama tersebut menjadi nama ujung tombak yang menonjol dimiliki oleh Bali United.

Sylvano Comvalius yang datang dari klub Ukraina Stal Kamyanske pada tahun 2017 lalu, langsung nyetel dengan skema permainan Bali United di bawah racikan Widodo Cahyono Putro.

Pemilik nomor punggung 99 asal Amsterdam, Belanda ini dengan postur tubuh tinggi besar dan khas janggut lebatnya, menjadi striker yang garang dan ditakuti lawan, Comvalius pun menjelma menjadi mesin gol bagi Serdadu Tridatu.

Selain postur yang tinggi besar, Comvalius juga memiliki kemampuan positioning, insting tinggi sebagai striker ditambah sokongan apik dari Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, dan Nick van der Velden atau yang dijuluki “The Dutch Connection”, Comvalius tampil sangat produktif.

Dari 34 penampilan sepanjang Liga 1 2017 yang diarungi, ia mencetak sebanyak 37 gol dan 11 assist.

Torehan golnya tersebut pun berhasil melampaui catatan legenda mantan pemain Bandung Raya, Peri Sandria. Di mana, Peri menorehkan 34 gol pada kompetisi 1994/1995.

Bersama Bali United, Comvalius memecahkan rekor yang bertahan selama 22 tahun itu.

Namun sayang, kebersamaan Bali United dengan Comvalius tidak berlangsung lama. Sebab, pemain berpostur 192 cm tersebut memutuskan hengkang pada tahun 2018 lalu ke klub Suphanburi FC.

Setelah sempat memperkuat sejumlah tim termasuk, Arema FC tahun 2019–2020 dan Persipura tahun 2020, Comvalius memutuskan gantung sepatu pada 1 Juni 2021 lalu usai bermain dengan klub asal Belanda, Quick Boys.

"Setelah perjalanan 13 tahun, 11 negara dan 17 klub berbeda, saya memutuskan untuk pensiun dari sepak bola profesional. Ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk melepaskan semua yang saya impikan sebagai anak muda. Namun, kenyataannya ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada sepak bola dan ada peluang besar lain di depan saya yang ingin saya fokuskan," tulis Comvalius pada unggahan di akun Instagram pribadinya melansir dari laman Baliutd.com.

Luka ditinggal Comvalius langsung terobati dengan hadirnya Ilija Spasojevic yang bergabung dengan Bali United pada tahun 2018 lalu.

Spaso didatangkan dari klub Bhayangkara FC. Pada saat awal kedatangannya, Spaso sempat mengalami periode sulit untuk mencetak gol bersama Serdadu Tridatu.

Ia hanya mampu melesakkan total 9 gol dan 4 assist dari 28 penampilan sepanjang Liga 1 2018.

Musim selanjutnya, mantan pemain Timnas Indonesia menghantarkan tim pulau dewata meraih trofi Liga 1 perdana di ajang Liga 1 2019.

Pada 31 penampilannya, Spaso sukses mencetak 16 gol untuk Bali United.

Namun, secara perlahan pemilik nomor punggung 9 itu berhasil bangkit dan membuktikan dirinya layak mengisi pos striker Bali United.

BRI Liga 1 2021/2022 menjadi puncak kariernya, di mana ia begitu produktif dalam urusan menjebol gawang lawan.

Total 23 gol dan 4 assist dari 34 penampilan sepanjang BRI Liga 1 2021/2022 menjadi bukti sahih ketajaman pemain asal Montenegro tersebut.

Ia pun keluar sebagai top skorer liga pada saat itu yang sekaligus mengantar Bali United merengkuh titel juara Liga 1 dua musim beruntun.

Tidak berhenti sampai di sana, striker pemilik postur 187 cm tersebut masih bertaji di BRI Liga 1 2022/2023.

Dari 11 penampilan, ia telah mencetak 7 gol dan 1 assist. Ia pun masih berpeluang mencetak gol dilanjutan jkompetisi Liga 1 musim ini.

Bahkan, laga Bali United menghadapi Dewa United 10 September 2022 menjadi kali pertama Spaso mencetak hattrick bagi Serdadu Tridatu. Tiga golnya tercipta pada menit 67, 80, dan 90+2.

Berkat sumbangan golnya tersebut, Bali United menggenapi pesta gol dengan skor 6-0 atas Dewa United di kandang sendiri.

Hattrick tersebut sekaligus menjadi yang kedua sepanjang kariernya. Sebelumnya, saat masih berseragam Bhayangkara FC, ia mencetak hattrick ke gawang Madura United 8 November 2017.

Meskipun telah menginjak usia 35 tahun, Spasojevic terus mengasah ketajamannya, ia seolah tidak kehilangan insting dalam mencetak gol.

“Saya pikir banyak gol saya lahir dari insting sebagai striker. Kalau saya kembali melihat video gol itu, saya tidak ingat apa yang terjadi di kepala saya waktu itu. Jadi itu insting dari dalam diri saya. Namun, tentu juga harus memiliki teknik dan juga power supaya bisa mencetak banyak gol,” ungkap Spaso.

Berkat hal tersebut, Spaso pun saat ini masih berstatus sebagai top skorer sepanjang masa sejak era Liga 1.

Dari 121 penampilan bersama Bali United dan Bhayangkara FC, ia sudah 68 kali mencetak gol dan menyumbangkan 11 assist.

Spaso juga mampu melampaui rekor striker lainnya seperti Marco Simic dan Beto Goncalves.

Jika mampu terus konsisten, bukan tidak mungkin pundi-pundi golnya semakin bertambah dan terus mengukir sejarah tersendiri di liga Indonesia. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved