Berita Bali
Sebanyak 400 General Manager Hotel di Bali Dukung Arak Ditetapkan Sebagai Warisan Takbenda
Sebanyak 400 General Manager hotel di Bali dukung Arak ditetapkan sebagai warisan takbenda Indonesia.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ditetapkannya Arak Bali menjadi sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTb Indonesia) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) disambut gembira para General Manager Hotel dan Villas dalam acara Cocktail dan Dinner bersama Gubernur Bali yang bertepatan pada perayaan Tumpek Landep di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha, Sabtu 5 November 2022, lalu.
Sejumlah 400 General Manager turut hadir dalam acara tersebut.
Penetapan Arak Bali sebagai WBTb dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 414/P/2022 tentang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2022.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan agar Komponen Pariwisata berkomitmen untuk merawat, menjaga, dan melestarikan warisan budaya daerah.
“Salah satunya adalah Arak Bali agar bisa diberdayakan semaksimalnya baik untuk welcome drink atau sejenis cocktail drink yang dijadikan tatanan atau standar di setiap hotel untuk memperkuat eksistensi Arak Bali hingga menjadi spirit ketujuh dunia,” ungkap, Koster.
Sementara, Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali Yoga Iswara, sangat mengapresiasi langkah berani dan kerja keras Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali dalam memperjuangkan Arak Bali menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb).
Baca juga: Pemerintah RI Tetapkan Arak Bali Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022
Selain melestarikan warisan Budaya Bali, hal ini tentunya dapat menjadi sumber kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Bali, khususnya para Petani Arak.
“Dukungan para General Manager Hotel terkait pemberdayaan Arak Bali menjadi salah satu pengimplementasian nyata dalam penguatan konsep Pariwisata Budaya yang sering kita gaung-gaungkan selama ini,” ujar, Yoga pada, Senin 7 November 2022.
Lebih lanjutnya Yoga mengatakan, selain warisan budayanya dapat dilestarikan, petani arak juga mendapatkan sumber penghidupan dari Pariwisata.
Ia juga menambahkan bahwa ini adalah momentum yang tepat untuk menata Pariwisata Bali yang tidak relevan lagi diusung sebagai leading sektor, namun lebih tepatnya adalah sebagai trans sektor yang menjadi hasil dari International Tourism Leaders Summit (ITLS) 2022 yaitu Pariwisata harus tampil lebih membumi, realistik, lebih bijaksana, dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat sekaligus menciptakan manfaat yang berkelanjutan.
Komang Artana, S.Pd, Wakil Ketua IHGMA Bali, yang berkesempatan hadir dalam jamuan makan malam bersama Gubernur Bali menambahkan bahwa kita sangat semangat dalam mempromosikan Arak Bali ini yang potensinya tidak kalah dengan minuman spirit lainnya, bahkan ada cerita yang sangat menarik yang bisa kita sampaikan sebagai story telling kepada wisatawan bahwa dalam pembuatan Arak Bali terdapat ritual yang menjadi warisan budaya yang perlu kita lestarikan bersama.
“Saya meyakini Arak Bali akan disukai oleh wisatawan mancanegara, apalagi jika kita kemas dengan beberapa campuran yang akan menciptakan cocktail unggulan dengan Arak Bali dan kita siap dukung bersama menjadi Arak Bali sebagai spirit ketujuh dunia,” imbuh, Komang.
Dalam implementasinya kedepan, Komang Artana yang juga sebagai GM Cross Bali Breakers berharap agar kualitas Arak Bali dapat dijaga dengan baik secara berkesinambungan untuk dapat menciptakan trust wisatawan secara berkelanjutan.
“Jika ini dapat kita lakukan maka peluang kita menggunakan Arak Bali sebagai spirit lokal akan terbuka lebar, tentunya dengan cost lebih murah dibandingkan produk luar dan kita bangga dapat menjalankan bisnis sekaligus menjaga warisan budaya dan membantu petani arak di Bali, Cheers untuk Arak Bali,” tutupnya. (*)
