Festival di Badung

Sedot Wisatawan Dengan Kemeriahan Festival Budaya, Ini Asal Usul Pantai Jerman Bali

Festival Pantai Jerman, sejarah penamaan Pantai Jerman menurut penuturan tokoh desa setempat

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa saat meninjau pameran UMKM Festival Pantai Jerman - Sedot Wisatawan Dengan Kemeriahan Festival Budaya, Ini Asal Usul Pantai Jerman 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Warga Desa Adat Kuta pertama kalinya mengadakan Festival Pantai Jerman untuk membangkitkan gairah pariwisata di pantai yang memiliki sejarah dalam pembangunan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini.

Sejarah penamaan Pantai Jerman menurut penuturan tokoh desa setempat yang juga sebagai Pengelola Pantai Jerman, I Wayan Astika menjelaskan, berawal dari masa pembangunan bandara di mana di lokasi Pantai Jerman ini merupakan mess atau tempat tinggal engineering yang berasal dari negara Jerman dan lokasi menjadi bak perukiman warga Jerman.

Namun bangunan mess tersebut saat ini hanya tinggal kenangan karena tergerus abrasi air laut yang diperkirakan saat itu tahun 1965, puing-puingnya pun tak tersisa, bangunan mess yang tepat di pesisir Pantai Jerman itu, saat ini hanya tinggal cerita.

Sejarah itulah yang diyakini warga setempat menjadi awal penamaan Pantai Jerman, di mana pantai yang sejatinya membentang dari garis Pantai Kuta ini dulu disebut-sebut sebagai Pantai Perahu atau Pantai Nelayan karena banyak kapal nelayan yang bersandar di pantai ini.

Baca juga: Hadiri Festival Pantai Jerman, Menparekraf Dorong Komunitas Kembangkan Wisata Pesisir

Dalam perkembangannya, Pantai Jerman tidak se-tenar Pantai Kuta, Pantai Legian maupun Pantai Seminyak, hal ini lah yang menjadi semangat warga tepatnya di Banjar Segara, Desa Adat Kuta untuk mengembangkan potensi pariwisata Pantai Jerman.

Pada tahun 2022 ini, Festival Pantai Jerman diadakan dengan menghadirkan puluhan tenant UMKM lokal yang menjual beraneka macam barang, mulai dari aneka kerajinan, oleh-oleh khas Bali, produk fesyen, kuliner dan lain sebagainya.

“Festival ini baru pertama digelar, berawal dari inisiatif masyarakat Kuta secara swadaya gotong royong khususnya warga Banjar Segara untuk berperan membangkitkan pariwisata setelah keadaan berat dihantam pandemi Covid-19 dua tahunan," kata Pengelola Pantai Jerman sekaligus Ketua Panitia, I Wayan Astika saat dijumpai Tribun Bali.

Dia menjelaskan, selain menghadirkan UMKM untuk menggerakkan roda ekonomi warga sekitar, juga mengedepankan pagelaran budaya mengangkat warisan asli dari Kuta yakni Tari Klasik Legong Keraton yang diciptakan maestro, pendahulu Nyoman Lotring, serta Tari Barong yang dilombakan.

Adapun Festival Pantai Jerman diadakan dalam dua sesi, yakni sesi pertama pada 18-20 November 2022 dan sesi kedua pada 25-27 November 2022.

"Kami juga adakan dua lomba kesenian Tari, yakni Tari Legong Keraton dan Tari Barong, dan Tari Kecak Perempuan menggambarkan perdamaian dunia, mengangkat mengusung dan melestarikan budaya lokal, ada juga kesenian musik ditampilkan," ucapnya.

Di samping itu, Wayan juga berkomunikasi dengan pihak Konsulat Jerman untuk mengadakan pertukaran budaya dan tidak hanya itu, rencananya pengelola pantai juga menggelar olahraga, lomba mancing, hingga parade perahu hias di Pantai Jerman.

Pemerintah Kabupaten Badung telah memberikan dukungan penuh melakukan penataan kawasan Pantai Jerman dari yang dulunya kawasan pantai ini tergolong kumuh, saat ini lebih bersih dan tertata, sehingga momentum ini dirasa tepat meningkatkan potensi pariwisata agar lebih dilirik oleh wisatawan.

Bahkan warga setempat memiliki koperasi sendiri untuk mengelola sampah secara mandiri dan melakukan pemanfaatan daur ulang sampah untuk menjadi barang bernilai guna yang juga dipamerkan dalam pameran UMKM Festival Pantai Jerman ini.

Festival ini pun mendapat atensi khusus dua sosok Menteri yang hadir langsung ke lokasi, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno hingga Budayawan Eros Djrot.(*)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved