G20 di Bali
Ribuan Serangan Siber Sempat Ancam KTT G20 di Bali, Berhasil Dijegal TNI-Polri Hingga Telkom
Ribuan serangan siber ternyata sempat ancam KTT G20 di Bali, namun berhasil dijegal TNI-Polri hingga Telkom.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, KUTA - Polda Bali melalui Ditreskrimsus Polda Bali menyebut perhelatan KTT G20 di Bali sempat mendapat serangan siber.
Hal itu diungkapkan oleh Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP. Nanang Prihasmoko saat menjadi narasumber tentang sistem manajemen keamanan informasi dalam rapat koordinasi KPU Bali di Bali Dynasty Resort, Kuta pada Senin 21 November 2022.
Ia tak menjelaskan berapa jumlah pasti serangan siber tersebut.
Namun AKBP. Nanang Prihasmoko menyebut, jumlah serangan siber yang sempat mengancam perhelatan KTT G20 di Bali mencapai ribuan serangan per harinya.
“Hampir setiap hari serangan-serangan itu ada. Itu setiap hari ada seribu serangan,” ucap Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Bali pada Senin 21 November 2022.
Serangan siber tersebut berasal dari sejumlah negara besar. Hal tersebut diketahui pihak Indonesia lantaran memeriksa IP Addressnya.
“Ada banyak negara. Itu setiap hari. Itu kita tangkal terus. Kita mengetahui karena IPnya kelihatan dari luar negeri,” jelas AKBP. Nanang Prihasmoko disela-sela diskusi sistem manajemen keamanan informasi yang digelar oleh KPU Bali.
Menanggapi serangan siber tersebut, Polri bekerja sama dengan sejumlah stakeholder. Diantaranya TNI, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), hingga penyedia layanan jaringan yaitu Telkom.
Baca juga: Usai Presiden Jokowi Apresiasi Pengamanan KTT G20 di Bali, Kini Polda Bali Dibanjiri Karangan Bunga
Pengamanan serangan siber dilakukan dengan cara menerapkan firewall.
“Kita bekerja sama dengan Telkom karena Telkom di situ (The Apurva Kempinski Bali) dipakai (jaringan) yang tunggal. Hanya Telkom saja.”
“Kemudian ada instansi yang melakukan perlindungan yaitu dari BSSN, dengan menggunakan perlindungan firewall, supaya tidak ada serangan siber yang bisa merusak nanti di venue di Kempinski,” tutur Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Bali.
AKBP. Nanang Prihasmoko menyebut, ribuan serangan siber saat KTT G20 di Bali berhasil ditangani oleh Pemerintah Indonesia.
“Untung saja situasinya dapat kita kendalikan bersama dengan stakeholder lainnya,” ucap AKBP. Nanang Prihasmoko.
Di akhir, Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Bali menyarankan agar KPU memperhatikan potensi serangan siber tersebut.
Seperti misalnya bekerja sama dengan pihak Kepolisian, BSSN, Kominfo, hingga penyedia jaringan.
Selain itu, ia juga menyarankan agar KPU menggunakan pengamanan sistem informasi yang sesuai dengan standar ISO terbaru.
“Makanya kita menggunakan pengaman sistem informasi sesuai dengan ISO, minimal itu. Nanti seiring berjalannya waktu yang dinamis, kalau ada yang terbaru, kita lakukan peningkatan,” pungkas Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP. Nanang Prihasmoko.
(*)