Satu Keluarga Tewas di Kalideres

5 Kejanggalan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Hidup dengan Mayat Ibunya, Ada 'Chat Negatif'

Berikut ini adalah lima kejanggalan dalam kasus satu keluarga tewas di Kalideres.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI
Tim gabungan polisi mendatangi rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Tim datang sejak pukul 16.50 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

5 Kejanggalan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Hidup dengan Mayat Ibunya, Ada 'Chat Negatif'

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Berikut ini adalah lima kejanggalan dalam kasus satu keluarga tewas di Kalideres.

Pihak kepolisian hingga kini masih belum menemukan penyebab meninggalnya satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.

Namun, pihak kepolisian pun menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam kasus tersebut.

Kejanggalan baru yang ditemukan di antaranya ialah keluarga tersebut hidup bersama mayat ibu dari keluarga itu yakni Margaretha Gunawan, yang juga ditemukan membusuk pada 10 November 2022.

Berikut ini adalah lima kejanggalan terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres yang telah Tribun-Bali.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Korban Hidup dengan Mayat Ibunya

Pihak kepolisian mengungkapkan dua korban yakni Rudiyanto Gunawan (70) dan Renny Margaretha (69) diyakini sudah meninggal enam bulan lalu.

Namun, menurut warga, Dian (42) dan adik dari Rudiyanto bernama Budianto (69) disaksikan warga sekitar masih beraktivitas pada periode 2 hingga 3 bulan sebelum ditemukan tewas bersama dua jenazah lainnya.

Mengutip dari Tribunnews.com, hal ini berarti Dian dan Budiyanto sempat hidup bersama mayat dari Ibu dan Istri mereka.

Baca juga: FAKTA Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Polisi Temukan Chat Negatif, Jenazah Alami Mumifikasi

Dua jenazah itu diperlakukan seperti manusia yang masih hidup.

Bahkan, Dian yang saat itu masih hidup bahkan masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya bernama Reni Margaretha meski sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Hariyadi, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 21 November 2022 malam, mengatakan  hal itu diperoleh polisi dari keterangan petugas koperasi yang datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Setelah melihat kondisi Margaretha yang tewas dan sudah membengkak, saksi menyampaikan kepada Dian.

Namun, Dian membantah keterangan saksi dan menyatakan jika ibunya itu masih hidup.

Dokter dan tim forensik didatangkan untuk usut kematian satu keluarga yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu 12 November 2022.
Dokter dan tim forensik didatangkan untuk usut kematian satu keluarga yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu 12 November 2022. (Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved