Sponsored Content
DPRD Tabanan Soroti TPS3R Hanya 10 Persen Yang Berjalan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan menyoroti hanya 10 persen TPS3R, yang berjalan atau aktif.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan menyoroti hanya 10 persen TPS3R, yang berjalan atau aktif. Sayangnya, salah satu kini hancur karena terjangan banjir. Yakni TPS3R Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ‘Bayu Suci’ di desa Batannyuh, Marga. Padahal, TPS ini merupakan percontohan untuk Tabanan mengingat seringnya menjadi rujukan ketika ada kunjungan dari luar daerah.
Ketua komisi II DPRD Tabanan, I Wayan Lara mengatakan, bahwa harus ada solusi penangganan tentang sampah serta bagaimana pelaksanaannya. Sehingga bukan hanya wacana saja. Kemudian bagaimana pengawasan dari DPUPRPKP dari 43 TPS3R yang ada hanya 10 persen yg berjalan. Apakah DPMD sudah melaksanakan sosialisasi TPS3R ke masyarakat dan DLH bagaimana perkembangan pengajuan anggaran terkait penangganan sampah di masing-masing TPA baik sarpras (sarana prasarana) dan yang lainnya.
“Kami menyayangkan bahwa dalam raker (rapat kerja) kepala dinas yang diharapkan hadir dalam pembahasan permasalagan sampah untuk mengambil kebijakan malah diwakilkan,” keluhnya beberapa hari lalu.
Wayan Lara mengatakan, rapat ini untuk mengetahui hasil dari pemantauan ke lapangan baik dari segi pengusulan alat berat, progres penataan sampah di TPA Mandung dan pemantauan di TPS3R dan Galian C Kelating yang saat ini digunakan untuk TPA sementara oleh Pemkab Tabanan. Bahkan, dari kunjungannya juga TPS3R yang aktif hancur karena banjir. Maka itu perlu menjadi perhatian pula bagi pemerintah.
“Kami mendorong eksekutif untuk percepatan perbaikan TPS3R KSM Bayu Suci. Karena keberadaannya selama ini cukup membantu mengatasi persoalan sampah. Terutama, di kecamatan Marga. Bahkan, menjadi percontohan sekaligus studi banding dari mahasiswa maupun daerah lain,” tegasnya.
Komisi II DPRD Tabanan sebelumnya, memanggil untuk mengadakan Raker (rapat kerja) dengan empat instansi yang berkaitan dengan pengolahan sampah di Tabanan, Jumat 11 November lalu. Yakni, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas PUPRPKP Tabanan, dan Dinas Pertanian Tabanan. Alasannya, penanganan sampah di Tabanan belum berjalan efektif. TPA Mandung sedang penataan karena overload dan alat berat rusak. Dimana rapat kerja itu berkaitan dengan progres pengelolaan sampah di Tabanan.
“Kegiatan ini kami lakukan hasil turun ke TPA Mandung, ke TPS3R Gubug hingga ke Galian C Kelating. Maka dari itu kami ingin tahu progres kinerja dinas terkait,” ungkapnya.
Sementara itu dari perwakilan staf DLH menjelaskan, bahwa alat berat yang dimiliki pihaknya rusak. Sehingga menyebabkan sampah beberapa waktu lalu menumpuk. Sehingga, pihaknya menyewa alat berat dengan biaya dibebankan pada dana BTT. Sedangkan solusi jangka pendek yang dilaksanakan ialah, akan membuat jalan ke arah lokasi yang masih tersisa 30 are dan sampah didorong kesana. Dan sementara sampah dialihkan pembuangan ke TPA Kelating. Adapun lokasi tersebut 30 are dapat menampung selama 6 bulan. Untuk TPA Gubug tidak ada pembayaran dalam pembuangan sampah kelokasi. (*).