Covid di Bali
Bali Terima 1.330 Dosis Vaksin Indovac, Presiden Jokowi Vaksinasi Booster Kedua Covid-19
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya vaksinasi penguat untuk meningkatkan imunitas dan mencegah penularan Covid-19.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dengan ditambah dosis tambahan atau booster.
Ajakan tersebut disampaikan Kepala Negara seusai melakukan vaksinasi Covid-19 penguat kedua yang digelar di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis 24 November 2022.
"Pada pagi ini saya tadi baru saja divaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat utamanya tenaga kesehatan, utamanya lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat," ujar Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin yang pertama, 172 juta dosis vaksin yang kedua, 66 juta dosis vaksin penguat pertama, dan 730 ribu dosis vaksin penguat yang kedua.
Baca juga: Presiden Jokowi Lakukan Vaksinasi Booster Kedua Covid-19
Presiden Jokowi pun menegaskan pentingnya vaksinasi penguat untuk meningkatkan imunitas dan mencegah penularan Covid-19.
"Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid dari orang ke orang, ini yang paling penting," ungkapnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, 84 persen dari kasus Covid-19 yang meninggal dunia belum mendapatkan vaksinasi penguat.
Selain itu, 74 persen kasus Covid-19 yang mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan gejala sedang dan berat juga belum mendapatkan vaksinasi penguat.
"Jadi buat teman-teman, buat masyarakat, tolong diingatkan agar cepat-cepat di-booster. Baru 66 juta dari 234 juta target sasaran kita yang di-booster, cepat di-booster, khususnya untuk tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun juga segera lakukan booster yang kedua," ucap Menkes Budi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menggunakan vaksin IndoVac untuk vaksinasi Covid-19 penguat yang kedua.
Menkes Budi menyatakan, vaksin produksi dalam negeri tersebut sudah terbukti ampuh mencegah penularan Covid-19.
"Jangan lupa booster-nya pakai IndoVac, karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dengan produksi luar negeri," kata Menkes.
Sementara itu, Provinsi Bali telah menerima vaksin Covid-19 jenis Indovac sebanyak 1.330 dosis dari pemerintah pusat. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan, dengan datangnya vaksin Indovac tersebut ketersediaan vaksin untuk vaksinasi Covid-19 tercukupi di Bali.
“Sudah datang (vaksin Indovac) untuk sementara cukup. Sekarang vaksin banyak di Kemenkes. Begitu stok di gudang menipis langsung kita minta lagi,” jelasnya, Kamis.
Penerima vaksin Indovac ini adalah masyarakat yang vaksin Covid-19 pertama dan keduanya menggunakan Sinovac.
Dan vaksin ini akan segera didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Bali.
“Prioritas bagi penerima vaksin primernya Sinovac. Distribusinya akan dilakukan ke seluruh kabupaten/kota,” imbuhnya.
Bali kini juga tengah melakukan vaksinasi booster kedua untuk lansia. Dinkes Provinsi Bali telah menyampaikan pada masing-masing Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk melakukan vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk lansia.
Target sementara booster kedua untuk lansia adalah semua lansia yang sudah mendapatkan booster pertama 262.617 orang.
“Nanti tentu akan bertambah lagi targetnya sesuai dengan pencapaian booster 1 untuk lansia. Booster kedua akan dilakukan setelah 6 bulan mendapat booster pertama. Vaksinnya sudah siap, dan sebagian sudah didistribusikan ke kabupaten/kota,” katanya.
Selain Indovac, vaksin Covid-19 booster kedua ini juga menggunakan Pfizer tergantung vaksin pertama yang digunakan penerima vaksin Covid-19.
“Saya sudah mengimbau Dinas Kesehatan kabupaten/kota, kalau diperlukan harus dengan jemput bola, khususnya untuk lansia yang tidak bisa datang atau tidak ada yang ngantar ke pos-pos pelayanan,” katanya.
Setelah vaksin booster dosis kedua untuk tenaga kesehatan, kini booster kedua sudah bisa dilakukan untuk lanjut usia (lansia).
Hal ini sesuai dengan SE Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) No HK.02.02/C/5565/2022. Dimana syarat pemberian vaksin booster kedua bagi lansia salah satunya harus sudah vaksin booster dosis pertama mininal 6 bulan.
Terkait hal tersebut, Pemkot Denpasar pun sudah siap melaksanakan booster kedua dan dimulai, Kamis 24 November 2022.
"Mulai hari ini (kemarin, Red) sudah bisa dilakukan. Kami sudah bersurat ke perbekel, lurah, kaling sampai kelian untuk meneruskan informasi ini ke warganya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.
Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi ini digelar di 40 fasilitas layanan kesehatan atau fasyankes.
Vaksin yang tersedia 2.917 dosis jenis Pfizer.
"Kami tetap koordinasi dengan Dinkes Provinsi, kalau habis amprah lagi ke Provinsi," katanya.
Untuk tahap awal ini, booster kedua untuk lansia digelar di 40 fasyankes.
Namun jika nantinya diperlukan jemput bola atau door to door pihaknya akan turun secara door to door.
Dewa Rai menambahkan, sasaran vaksin booster dosis kedua bagi lansia ini 40 ribu lansia.
"Tapi pelayanan kami bukan booster kedua saja. Kalau ada lansia yang belum booster dosis pertama kami juga layani," imbuhnya.
Pihaknya mengatakan, pelaksanaan booster kedua ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19.
Apalagi lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap paparan Covid-19.
Sebanyak 532.457 orang di Denpasar sudah menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Cakupan ini merupakan yang tertinggi di Bali.
Persentasenya yakni 105,73 persen dari jumlah target sasaran yakni 503.619 orang.
Sementara posisi kedua ditempati Badung sebanyak 309.380 atau 80,42 persen.
Selain dosis ketiga atau booster, Kota Denpasar juga sudah menggelar vaksinasi booster dosis kedua untuk tenaga kesehatan atau nakes.
"Yang sudah vaksin booster dosis kedua 10.811 nakes atau 89,85 persen," kata Dewa Rai, Kamis. (zae/sar/sup)
Kumpulan Artikel Bali
