Hari Guru Nasional 2022

Inilah Asal Mula dan Makna Kata Guru Sesungguhnya

Selamat Hari Guru untuk para guru yang merayakannya pada hari ini, 25 November 2022.

Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ganendra
Ilustrasi guru - Inilah Asal Mula dan Makna Kata Guru Sesungguhnya 

Dengan kata lain, peran guru dalam makna asalnya tidak hanya membuat murid sampai pada level tahu (know), dan mengerti (understand), kemudian berhenti sampai di situ.

Guru juga “mencetak” atau membuat muridnya “menjadi” (becoming).

Maksud “menjadi” di sini mencakup aspek yang tidak hanya bermuara pada prestasi akademik dan intelektual murid, tetapi juga pada pertumbuhan aspek batiniah atau budi (akhlak, moral dan spiritual) murid.

Oleh karena itu, dalam tradisi akarnya, menjadi guru justru tidak diawali dari motivasi untuk menjadikannya pekerjaan demi mata pencaharian atau untuk mendapatkan penghasilan.

Dengan kata lain, menjadi guru sejatinya tidak karena didorong oleh motivasi utama untuk menjadi pegawai atau karyawan.

Sebaliknya, menjadi guru merupakan sebuah panggilan nurani (inner calling), yang itu jauh melampaui kepentingan untuk mencari penghidupan (baca: penghasilan).

Di negara-negara Barat, kata guru juga dipakai, tetapi bukan menunjuk pada seseorang yang berdiri di depan kelas (di sekolah), yang mengajari murid-murid pengetahuan tertentu.

Untuk yang itu, istilahnya dalam Bahasa Inggris adalah teacher.

Di Barat, penggunaan istilah guru agak mirip dengan makna guru dalam bahasa aslinya, meskipun kadang-kadang di Barat kata itu juga berkonotasi untuk merendahkan (deregatory).

Terutama jika dikaitkan dengan sekte-sekte, di mana posisi guru dikultuskan (dihormati secara berlebihan) dan murid atau anggota sekte menurut atau manut tanpa reserve.

Di atas itu semua, bisa dimaklumi apabila kini guru dimaknai sebagai pekerjaan untuk mata pencaharian –yang tak jauh berbeda dari makna karyawan atau pekerja.

Sepertinya itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Guru sebagai pekerjaan untuk mata pencarian juga merupakan fenomena jamak di mana-mana.

Bahkan kemudian ada istilah lecturer, yang artinya adalah pemberi kuliah di perguruan tinggi. Disebut dosen dalam Bahasa Indonesia.

Akan tetapi, yang perlu diingat dan diperhatikan adalah apabila guru dilatari motivasi dan dipandang sebagai semata pekerjaan, dan apalagi guru pun diposisikan sebagai pegawai (tak ubahnya karyawan), maka tantangan yang dihadapi guru masa kini justru jauh lebih besar. Mengapa?

Apakah Mbah Google dan YouTube adalah Guru?

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved