Bali United
Coach Teco Tunggu Jadwal Pasti Bali United di Liga 1 Pasca Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
Pasca beredarnya kabar Liga 1 akan segera kembali bergulir, Coach Teco tunggu jadwal pasti Bali United di Liga 1 pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lanjutan Liga 1 rencananya akan digelar terpusat dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada empat stadion yang rencananya digunakan menghelat lanjutan Liga 1 2022/2023 yang terhenti sejak 1 Oktober 2022 karena tragedi Kanjuruhan.
Empat stadion tersebut meliputi, Stadion Maguwohardjo Sleman, Stadion Sultan Agung Bantul, Stadion Jati Diri Semarang, dan Stadion Moch Soebroto Magelang.
Isu yang beredar, bahwa lanjutan Liga 1 paruh pertama, 6 laga sisa yakni pekan ke-12 hingga pekan ke-17 bakal dihabiskan pada 2-23 Desember 2022.
Melihat waktu tersebut, klub bakal menjalani jadwal yang pada dan Bali United harus ancang-ancang menjadi tim musafir.
Kemudian, putaran kedua Liga 1 2022/2023, rencananya kompetisi digelar kembali dengan sistem home and away.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra tidak banyak berkomentar terkait hal ini.
Pelatih yang karib disapa Coach Teco itu menilai bahwa sistem bubble merupakan sistem kompetisi yang tidak ideal bagi semua kompetisi Liga 1.
"Sistem bubble pasti tidak ideal buat semua klub," kata Coach Teco kepada Tribun Bali, pada Sabtu 26 November 2022.
Baca juga: Ikuti Asistensi UEFA, CEO Yabes Tanuri Pastikan Kemajuan Industri Sepak Bola Bali United
Bagi Coach Teco sistem bubble juga membuat klub merogoh kocek finansial yang dalam dan justru bisa merugikan klub.
“Saya pikir waktu main system bubble semua team rugi financial. Harus bayar hotel, makanan dan sewa bus,” ujarnya
Di samping itu, kompetisi dengan system bubble juga membatasi suporter untuk mendukung tim kebanggaannya karena harus pergi ke luar kota.
Hal itu bagi Teco menjadi kerugian bermain tidak di hadapan pendukung sendiri.
Karena baginya, suporter memberikan peran penting dalam memompa semangat punggawa Serdadu Tridatu.
“Terus main jauh dari supporter lagi,” ujarnya.
Pelatih asal Brasil ini mengaku belum mendapat jadwal resmi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Lebih bagus kami dapat jadwal sama kepastian main baru kami bisa komentar," pungkasnya. (*)