Satu Keluarga Tewas di Kalideres

FAKTA Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Polisi Temukan Mantra Tertulis di Kain dan Buku Agama

Berikut ini adalah update kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, polisi temukan mantra tertulis di kain di TKP di Kalideres

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Dokter dan tim forensik didatangkan untuk usut kematian satu keluarga yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu 12 November 2022. FAKTA Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Polisi Temukan Mantra Tertulis di Kain dan Buku Agama 

FAKTA Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Polisi Temukan Mantra Tertulis di Kain dan Buku Agama

TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini adalah update kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres.

PIhak kepolisian menemukan fakta baru soal penyebab kematian satu keluarga tewas di Kalideres.

Adapun mantra yang tertulis di sebuah kain ditemukan polisi saat melakukan penyelidikan di rumah korban yang berada di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Hak tersebut disampaikan Direktur Reserse Kriminal (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Ada beberapa (mantra) di kain. Diduga mantra," ujar Hengki dalam keterangannya pada Rabu 30 November 2022 dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada 1 Desember 2022.

Lebih lanjut, Hengki belum menjelaskan secara detail terkait dengan tulisan mantra yang berada di kain tersebut.

Baca juga: Polisi Sebut Keluarga Kalideres Sempat Jual Barang Berharga, Namun Pembeli Dilarang Masuk Rumah

Hengki menegaskan, sampai saat ini penyidik masih mendalami dengan memanggil ahli untuk menganalisis mantra tersebut. "Sedang kami teliti," ucap Hengki.

Adanya Suatu Kepercayaan

Dikutip Tribun-Bali.com dari TribunnewsDepok.com, tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) telah mempelajari keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari hasil penyelidikan tersebut, kata Hengki, Budiyanto terindikasi memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut, bahwa untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar Hengki.

Oleh karena itu, kata Hengki, pihaknya mengundang ahli Sosiologi Agama untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada dalam buku tersebut.

Selain itu, ia juga mengecek kaitan benda-benda tersebut dengan berbagai temuan jejak di TKP.

"Mengenai sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan dari Patologi dan Anatomi yang saat ini sedang didalami para ahli kedokteran forensik gabungan," ujar Hengki.

Untuk informasi, tim kedokteran forensik yang dilibatkan yakni dari Polri dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Selain itu, kata Hengki, setelah temuan tersebut, tim Apsifor masih terus mendalami motif psikologis kematian keempat korban melalui autopsi psikologis.

"Scientific Crime Investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," jelas Hengki.

Diduga Dikunci dari Dalam

Gembok rumah yang berada di kawasan Perumahan Citra Garden 1 itu juga diduga terkunci dari dalam.

Menurut Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, kunci gembok yang terpasang tersebut masih dalam penguasaan keempat penghuni rumah.

"Gembok pintu ternyata dikunci dari dalam, bukan dari luar. Berarti tentunya penguasaan kunci oleh si penghuni. Ini menjadi catatan tersendiri," ujar Benny dalam wawancara bersama Kompas TV, dikutip Selasa.

Benny berpendapat, temuan ini perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian guna mengungkap misteri satu keluarga tewas di Kalideres.

Baca juga: Sejumlah Kejanggalan Kasus Kalideres Terungkap: Hidup Bersama Mayat hingga Pesan Bersifat Negatif

Dengan demikian, lanjut Benny, penyidik dapat mencari keterkaitan antara kondisi rumah yang terkunci dari dalam dengan penyebab kematian.

"Oleh sebab itu, kami masih menunggu hasil dari Labfor nanti untuk sesegera mungkin kita bisa menyimpulkan kasus ini motifnya apa," ungkap Benny.

Ditemukan Buku Berbagai Agama

Benny turut menyampaikan bahwa penyidik menemukan buku-buku agama di TKP. Hal ini, kata Benny, perlu diselidiki lebih dalam oleh para penyidik.

Menurut Benny, penyidik perlu menyelidiki buku-buku tersebut dengan memeriksa setiap coretan yang mungkin sengaja digariskan oleh anggota keluarga tersebut.

"Ada yang menarik menurut saya. Karena di TKP juga ditemukan buku-buku berbagai macam agama, kemudian buku-buku bacaan. Ini menurut kami penyidik perlu mendalami," papar Benny.

Sehingga, penyidik bisa mengetahui apakah ada bacaan atau ajaran tertentu yang memang dikaji dan dipelajari oleh para korban.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polisi Kembali Temukan Mantra Tertulis di Kain Dalam Rumah Keluarga Tewas di Kalideres dan di Tribundepok.com dengan judul Polisi Temukan Mantra dan Kemenyan di TKP Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved