Berita Karangasem
Kasus Demam Berdarah di Karangasem Sudah Capai Angka 740 Kasus
asus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karangasem capai sekitar 740 kasus per 28 Nopember 2022. Angka ini meningkat hingga 100 persen lebih
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karangasem capai sekitar 740 kasus per 28 Nopember 2022. Angka ini meningkat hingga 100 persen lebih dibandingkan kasus Th. 2021 yang capai sekitar 185 kasus. Artinya ada peningkatan sekitar 555 kasus Th. 2022.
Data dihimpun Tribun Bali, Kamis (1/12/2022), temuan ksus DB Thn. 2022 terbanyak pada Januari - Juni. Rinciannya yakni Januari 81 kasus, Februari 62, Maret 52, April 100, Mei 163, Juni 103, Juli 49, Agustus 39, September 43, Oktober 26, dan Bulan Nopember 22. Desember belum trhitung.
Tingginya kasus DBD di Kab. Karangasem seempat merenggut nyawa seorang bocah asal Kecamatan Bebandem. Bocah kelas V SD hembuskan nafas terakhir setelah mndapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Swasta beberapa hari. Awalnya hanya mengalami demam biasa, lalu meninggal
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem,Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkn, kasus DB di Karangasem mningkat drastis Th. 2022. Ini dikarenakan siklus lima tahunan. Diperparah lagi cuaca yang trus berubah - ubah di Karangasem, sehingga berimbas terhadap tingginya kasus DBD.
"Kalau sudah turun hujan, terus genangan air banyak. Pasti akan tumbuh nyamuk aedes aegypti. Setiap lima tahun pasti seperti ini. Kasus meeningkat setiap lima tahun,"jelas Putra Pertama, pejabat asl Kec. Sidemen
Ditambahkan, dari 740 kasus yang ditemukan paling banyak di Kecamataan Karangasem, hampir ratusan. Sedangkan sisanya tersebar dibeberapa Kecamatan di Karangasem. Satu diantaranya yakni Kecamatan Bebandem, Manggis, Kubu, Abang, Sidemen, Selat, dan Kecamatan Rendang
Untuk menekan kasus DBD di Karangasem, pmerintah daerah rencana aktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Pemberantasan DBD di setiap desa. Hal itu perlu dijalankan agar Kabupaten Kaarangasem bisa tekan penyebaran kasus DB tiap tahunnya secara konsisten
Selain itu mengelar sosialisasi 3 M, peberantasan sarang nyamuk (PSN), dan kegiatan fogging disemua desa. Petugas Dinas Kesehatan rutin mengelar fogging. Kegiatan difokuskan ke desa yang sudah ada kasus."Fogging dilakukan rutin setiap hari ke semua desa di Kab. Karangasem,"tambah Putra.
"Belum kita temukan daerah yang masuk status endemi. Semuanya masih sporadis. Kita minta masyarakat untuk tetap terapkan prilaku hidup sehat, bersih. Dan meembersihkan seandainya ada genangan air, dan barang bekas,"imbuh Putra Pertama, sapaannya.
Untuk capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kab. Karangasem sudah capai 93 persen. Angka ini masih dibawah taarget. Seharusnya ABJ mencapai 95 persen ke atas. Melejitnya DBD di Karangasem belum dinyatakan sebagai kasus luar biasa. Petugas terus melakukan penanganan menekan kasus.(*)