Piala Dunia 2022 Qatar
Sosok Stephanie Frappart, Wanita Asal Pinggiran Paris, Menjelma Jadi Wasit di Piala Dunia 2022
Ada sesuatu yang unik di pertandingan antara Kosta Rika vs Jerman. Betul, yang menjadi wasit bukanlah seorang pria, melainkan seorang wanita.
Frappart memulai perjalanan karirnya hampir 30 tahun lalu di pinggiran Kota Paris.
Perempuan Prancis itu mulai bermain sepak bola antara usia 10 dan 13 tahun di Herblay-sur-Seine sebelum mengubah jalur menjadi wasit.
Mantan Presiden FC Herblay-sur-Seine, Philippe Calve menceritakan tentang bagaimana sosok wanita bernama Stephanie Frappart ini.
“Saya melihat Steph berlari mengelilingi stadion, 12 km [7,5 mil], dua atau tiga kali seminggu untuk berada di level dia saat ini di lapangan,” ujarnya kepada kantor berita Reuters pada Kamis, seperti yang dilansir dari Al Jazeerah.
Baca juga: Jerman Gagal Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, Hansi Flick Kecewa Besar, akan Segera Pamit?
“Jika Anda ingin menjadi wasit pertandingan pria, Anda sebaiknya menjadi yang terbaik di level fisik," lanjutnya.
Dia telah melakukan apa yang dia butuhkan untuk menjadi yang teratas secara fisik.
Frappart menjadi wanita pertama yang menjadi wasit pertandingan Ligue 1 Prancis pada 2019, dan perempuan pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions pria pada 2020.
Tahun lalu, dia menjadi perempuan pertama yang memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia pria.
“Saya pikir saya akan memikirkan semua yang ada di sekitar saya, dan tujuannya akan tetap sama, yaitu wasit sesuai dengan kinerja di lapangan,” kata Frappart pada bulan Juni lalu, setelah ditunjuk sebagai salah satu wasit untuk Piala Dunia di Qatar.
Baca juga: Head to Head, Prediksi Skor Korea Selatan vs Portugal Piala Dunia 2022, Ronaldo Cs Dijagokan Menang
"Jadi, saya benar-benar akan menghadapi ini dengan emosi yang sangat besar, tetapi Anda harus menyalurkannya karena, jelas, yang terpenting adalah lapangan."
Frappart telah memberikan sumbangan rutin ke mantan klubnya dan melakukan kunjungan secara rutin.
“Dia tetap rendah hati. Dia dapat mengobrol dengan siapa saja tanpa terlalu memikirkannya, dari orang yang dia temui di bar, hingga seseorang di jalan atau hanya anak kecil, ”kata Calve.
“Dia tidak berubah. Semua orang yang mengenalnya tahu itu.”sambungnya.
Frappart adalah kebanggaan kota dan inspirasi.
“Bagi saya, itu adalah sumber kebanggaan bahwa seorang wanita menjadi wasit di Piala Dunia pria untuk pertama kalinya dan ini merupakan langkah maju untuk hak-hak kami, dalam mengizinkan [wanita] untuk menduduki lebih banyak posisi yang diprioritaskan untuk pria.” Dominique Edeyer, pemilik kafe di Herblay, mengatakan kepada kantor berita Reuters seperti yang dilansir dari Al Jazeerah.
Baca juga: Mesut Ozil Trending di Twitter Usai Jerman Sekali Lagi Gagal Maju ke 16 Besar Piala Dunia 2022