Berita Karangasem
Cuaca Tak Bersahabat, Kunjungan Wisatawan ke Wisata Bahari Mulai Menurun
Wisatawan mancanegara serta domestik yang melakukan aktivitas diving di Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem menurun.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Wisatawan mancanegara serta domestik yang melakukan aktivitas diving di Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem menurun. Penurunannya diperkirakan mencapai 40 persen. Biasanya mencapai 100 orang, kini turun menjadi 60 orang perhari.
Komang Sujana, instruktur diving mengatakan, wisatawan yang diving turun sejak Bulan Deesember 2022. Pemicunya karena kondisi alam yang tak brsahabat. Mengingat beberapa hari terakhir Kabupaten Karangasem sering diguyur hujan lumayan deras dengan intensitas hujan cukup lama.
"Memasuki Desember jumlah wisatawan yang diving mulai menurun. Kemungkinan karena sering turun hujan. Saat ramai biasanya mencapai 100 orang perhari. Sekarang turun hingga 40 persen lebih,"kata Sujana.
Selain itu kemungkinan karena sudah memasuki low season. Bulan Desember hingga awal tahun, aktivitas diving memang sepi.
Kunjungaan kembali akan meningkat saat masuk Mei, dan puncaknya yakni Bulan Agustus sampai Oktober. Pada bulan ini kunjungan wisman mningkat drastis.
"Tergantung ekonomi juga. Seandainya ekonomi membaik pasca pandemi COVID -19, kemungkinan banyak wisman berkunjung ke Krangasem dan melakukan diving. Semoga prekonomian dunia membaik,"harapnya.
Selain diving, wisata bahari lain yang mengalami penurunan. Seperti snorkling, rafting, dan lainnya. Kunjungan wisatawan turun lantaran kondisi cuacanya tidak bersahabat. Seperti di Amed, Purwakerti, Kecamatan Abang. Padangbai, Kecamatan Manggis dan Candidasa, Kecamatan Karangasem.
Untuk diketahui, retribusi rekreasi olahraga yang meliputi diving, snorkling, dan rafting belum capai target.
Pendapatan daerah dri retribusi rekreasi dan olahraga sebanyak 2 milliar Tahun 2022, sedangkan realisasi per Nopember 2022 baru capai 33 persen lebih. Sedangkan sisanya belum.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Karangasem, I Wayan Astika, meembenarkan, jika target retribusi rekreasi di Disbudpar tak tercapai. Pemicunya dikarenakan teerlalu tinggi target yang diberikan oleh Pemerintah Karangasem pada Disbudpar Karangasem.
Tak tercapainya target juga dikarenakan bencana. Seperti hujan deras, yang menyebabkn kebanjiran. Kondisi ini akan berimbas pada aktivitas rafting, snorkling, serta diving. Selain itu karena wisatawn mancanegara yang berkunjung masih sepi, low season. Jadi sedikit yang gelar diving.(*)