Berita Gempa
KATA BMKG Soal Gempa 6,2 SR Guncang Jatim yang Terasa hingga ke Bali: Tak Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan 6,2 SR yang berpusat di barat daya Jawa Timur terasa hingga di Bali pada Selasa 6 Desember 2022.
KATA BMKG Soal Gempa 6,2 SR Guncang Jatim yang Terasa hingga ke Bali: Tak Berpotensi Tsunami
TRIBUN-BALI.COM – Gempa berkekuatan 6,2 SR yang berpusat di barat daya Jember, Jawa Timur terasa hingga di Bali pada Selasa 6 Desember 2022.
Gempa tersebut pun terjadi sekitar pukul 14.06 WITA.
Salah seorang saksi bernama Eka yang merupakan PNS di Denpasar mengaku merasakan getaran gempa saat bekerja di kantornya di Jalan Tantular, Denpasar.
“Terasa getarannya sehingga terasa digoyang goyang” katanya kepada Tribun Bali.
Lebih lanjut, teman-teman sekantornya pun sempat cukup heboh dengan teriakan “gempa-gempa”.
Penjelasan BMK
Lebih lanjut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono lewat rilisan yang diterima Tribun Bali mengatakan jika gempa yang mengguncang Bali hari ini menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,70° LS ; 113,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 Km arah Selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Berkekuatan 6,2 SR Mengguncang Bali, Berpusat di Barat Daya Jember Jawa Timur
Adapun dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Gempa dangkal tersebut terjadi akibat adanya deformasi/patahan batuan di zona outerise.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Dampak Gempa
Lebih lanjut, Daryono menyetbu jika gempa tersebut dirasakan di daerah JemJember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Sedangkan turut terasa di daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Untuk daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa?
Sebelum Terjadi Gempabumi
A. Kunci Utama
Mengenali apa yang disebut gempabumi, pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction dll), mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
Baca juga: Rumah Tahan Gempa di Cianjur Jawa Barat, Presiden Joko Widodo Tinjau Progres Pembangunan
B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung, belajar melakukan P3K, belajar menggunakan alat pemadam kebakaran, catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
Saat Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll.
Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran, lakukan point B.
D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib, jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa, periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
B. Periksa lingkungan sekitar Anda
Periksa apabila terjadi kebakaran.
Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
Baca juga: Gempa Megathrust Intai Pantai Selatan Jawa & Bali, Simak Keterangan Pakar
Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
Periksa aliran dan pipa air.
Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa
Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
Baca juga: Pertemuan Internasional Penanganan Kedaruratan Gempa Negara-Negara Asia Pasifik Akan Digelar di Bali
E. Mendengarkan informasi
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
(*)