Piala Dunia 2022 Qatar

Stefano Pioli Ungkap Alasan Khusus Jagokan Prancis Jadi Juara Piala Dunia 2022 Qatar

Pelatih AC Milan, Stefano Pioli mengaku jagokan Timnas Prancis untuk menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar. Namun ternyata ada alasan khusus dibaliknya

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
Dok ist/twitter@acmilan
Pelatih AC Milan Stefano Pioli. Baru-baru ini Pioli memberikan komentarnya setelah AC Milan sukses mengalahkan Dinamo Zagreb di Stadion Maksimir lewat skor 4-0. Pioli memuji perjuangan tak kenal lelah para pemain AC Milan di Liga Champions. 

TRIBUN-BALI.COMPelatih AC Milan, Stefano Pioli mengaku menjagokan Timnas Prancis untuk menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar. Namun ternyata ada alasan khusus dibalik pilihannya.

Tidak terasa ajang Piala Dunia 2022 di Qatar sudah hampir mencapai babak perempat final. Tinggal menunggu laga Maroko vs Spanyol dan Portugal  vs Swiss.

Maroko vs Spanyol akan dilaksanakan pada malam ini, 6 Desember 2022 sekitar pukul 23.00 WITA.

Sedangkan Portugal vs Swiss akan digelar pada hari Rabu, 7 Desember 2022 sekitar pukul 03.00 WITA.

Sejauh ini, baru ada enam negara yang memastikan diri lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2022.

Baca juga: Lawan Swiss di 16 Besar Piala Dunia 2022, Ronaldo Berpeluang Putus Kutukan

Enam negara tersebut adalah Belanda, Inggris, Argentina, Brasil, Kroasia, dan Prancis.

Hanya tersisa dua slot yang akan diperebutkan oleh Maroko, Spanyol, Portugal, dan Swiss.

Sejauh ini, negara-negara yang menjadi favorit juara Piala Dunia 2022 masih melaju dengan mulus.

Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, memiliki jagoan sendiri yang ia dukung pada ajang Piala Dunia 2022, yakni Timnas Prancis.

Akan tetapi, Stefano Pioli alasan khusus kenapa ia lebih memilih Timnas Prancis sebagai jagoannya pada Piala Dunia 2022, dibandingkan dengan tim unggulan lainnya.

Dilansir dari BolaSport.com yang mengutip dari Football Italia, Stefano Pioli memiliki alasan khusus mengapa dirinya ingin agar timnas Prancis menjuara Piala Dunia 2022.

Menurut Pioli, keberhasilan Les Bleus menjuarai PIala Dunia 2022 nanti akan berdampak kepada AC Milan.

Hal itu dikarenakan ada dua pemain AC Milan yang bermain reguler untuk timnas Prancis pada Piala Dunia 2022.

Kedua pemain tersebut adalah Olivier Giroud dan Theo Hernandez.

Baca juga: Profil Dominik Livakovic, Sang ‘Mind Reader’ Bawa Kroasia Lolos ke Perempat Final Piala Dunia 2022

Pioli mengaku kalau dirinya sangat ingin agar para pemainnya bahagia dengan meraih gelar Piala Dunia.

"Saya berharap Prancis menjuarai Piala Dunia dan saya menyemangati mereka untuk maju terus, karena saya mendukung para pemain saya," ucap Pioli.

"Saya menghubungi untuk melihat bagaimana mereka melakukannya, terutama setelah pertandingan."

"Itu adalah adalah aturannya, kalau tidak begitu mereka dalam masalah," tutur Pioli melanjutkan.

Pioli juga sempat mendapatkan pertanyaan apakah tidak khawatir apabila para pemainnya terlambat kembali ke AC Milan.

Pelatih asal Italia itu mengaku tidak masalah apabila para pemainnya terlambat karena meraih gelar Piala Dunia 2022.

Menurut Pioli, akan lebih mudah bekerja dengan pemain yang bahagia setelah menjadi juara dunia.

"Saya merasa lebih mudah bekerja dengan pemain yang bahagia dan puas," kata Pioli.

Setelah Piala Dunia 2022 selesai, AC Milan akan kembali merumput di ajang Liga Italia 2022-2023.

Laga pertama AC Milan usai Piala Dunia 2022 akan melawan Salernitana di Stadion Arechi pada 4 Januari 2023.

Baca juga: Gagal Bawa Korea Selatan Lolos ke Perempat Final Piala Dunia 2022, Bento Putuskan Mundur

Jerman Korban Sepakbola Politik

Kemarin Senin, 5 Desember 2022 Timnas Sepakbola Jerman telah tiba dengan selamat di negaranya.

Jerman harus pulang lebih awal setelah gagal di Piala Dunia Qatar 2022.

Jerman kandas masuk perdelapan final, walaupun pada pertandingan terakhir mereka menang melawan Kosta Rika dengan skor 4-2.

Mereka hanya kalah dalam produktifitas gol dibandingkan Spanyol yang menempati peringkat kedua Grup E.

Salah satu torehan buruk sepakbola Jerman di Piala Dunia.

Jerman dikecam berbagai kalangan, terutama di Asia, karena telah mencampuradukkan politik, ideologi dengan sepak bola.

Awalnya bukan soal politik tetapi lebih kepada prinsip dan tradisi.

Jerman memaksakan tradisi di negaranya mengakui LGBT saat memasuki Qatar. Sesuatu yang sangat tabu dan dilarang di negara Muslim seperti Qatar.

Baca juga: Prediksi 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar, Maroko vs Spanyol, Ujian Berat La Furia Roja

Kampanye LGBT Jerman bahkan menjurus ke persoalan politik ideologi bangsa yang dipertontonkan oleh para anggota tim kesebelasan bahkan saat bertanding.

Sebelum bertanding melawan Jepang, Tim Jerman melakukan aksi tutup mulut di lapangan.

Bahkan Menteri Dalam Negeri Jerman menggunakan ban Pelangi simbol LGBT di lengannya saat berada di stadion.

Juga pemain Jerman terkesan mengejek pemain Jepang yang berpostur mini saat mereka berlari mengejar bola di lapangan.

Simpati terhadap Jerman, terutama fans asal Asia, pun pudar.

Sebuah insiden kecil terjadi di stadion saat Jerman tak lolos ke babak selanjutnya.

Sejumlah suporter Asia menyindir para suporter dengan aksi plester mulut.

Nama Mezut Ozll bekas Timnas Jerman di Piala Dunia 2018 trending di media sosial.

Baca juga: Usai Kandaskan Korea Selatan, Vinicius Umbar Ambisi Besar Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar

Pasalnya, Jerman bungkam kala Mesut Ozil bersuara soal kemanusiaan, khususnya yang menyangkut nasib muslim Uighur.

Sebuah standar ganda yang diterapkan Jerman.

Jerman tampaknya harus belajar dari Inggris bagaimana soft politik dalam sepakbola.

Media terbesar asal Inggris BBC sejak awal memprotes Qatar dengan memboikot siaran langsung pembukaan Piala Dunia.

Namun hal itu tidak diikuti oleh Tim Sepakbola Inggris.

Mereka tidak mempertontonkan aksi politik di lapangan seperti Tim Jerman.

Tim Inggris tetap bermain profesional.

Bahkan sebuah video ciral muncul di Youtube mereka merayakan kemenangan kecil saat tiba di hotel.

Baca juga: Inggris vs Prancis di Perempat Final Piala Dunia 2022, Harry Kane: Malam Yang Berat

Asia adalah masa depan dunia.

Dalam beberapa tahun ke depan pusat kekuatan dunia akan bertumpu di Indopasifik, bukan lagi Eropa.

China, India, Indonesia, Thailand, dan negara-negara di Asia lainnya diperkirakan akan menjadi kekuatan ekonomi baru di masa depan.

Saat menghadiri KTT G20 di Bali, Perdana Menteri Kanada dan Perdana Menteri Inggris mengakui negaranya kini akan fokus membangun kerjasama dengan negara-negara di Indopasifik-Asia setelah perang di Ukraina.

Bahkan Rusia secara terang terangan mulai mengalihkan kerjasama bilateral dengan negara- negara Asia bukan lagi dengan Eropa yang kini semakin menua.

Oleh karena itu menurut sejumlah analis asing, Jerman gagal meraih simpati Asia ketika di Piala Dunia tidak menghargai kearifan lokal di Qatar.

Boleh saja Jerman mengakui LGBT di negaranya tapi tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada Qatar untuk mengakui LGBT.

Jadilah tamu yang baik. Begitu kira-kira orang Indonesia menyebutnya.

Kembali ke Timnas Jerman.

Jerman adalah bukti nyata bagaimana sepakbola telah menjadi korban pertarungan ideologi dan politik.

Pandangan masyarakat Asia seketika berubah mengenai negara itu. Terutama bagi negara mayoritas Muslim seperti Arab dan Indonesia.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Tite Sebut Tidak Benar Jika Tidak Menghormati Korea Selatan Saat Selebrasi Menari

Jerman juga harusnya belajar dari Jepang. Nyaris sepanjang pertandingan Jepang telah menyedot perhatian dunia.

Tengoklah bagaimana para penonton Jepang membersihkan sampah stadion tempat mereka duduk usai pertandingan.

Atau pelatih Jepang yang menunduk memberi hormat kepada para penonton setelah timnya kalah.

Semua itu persepsi.

Seketika seluruh dunia mempersepsikan Jepang negara yang disiplin, bersih, dan memegang budaya sopan santun.

Jepang memang kalah. Tapi negara itu membuat dunia terutama penggemar bola di seluruh benua kagum dengan Jepang.

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dan Tribunnews.com dengan judul Demi AC Milan, Stefano Pioli Ingin Timnas Prancis Juara Piala Dunia 2022 dan Jerman Korban Sepakbola Politik. (*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved