Berita Badung
Harga Cabai di Badung Masih Belum Stabil, Jelang Nataru dan Galungan
Menjelang hari raya natal, tahun baru 2023 dan Galungan harga cabai disejumlah pasar di Badung harganya tidak stabil.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menjelang hari raya natal, tahun baru 2023 dan Galungan harga cabai disejumlah pasar di Badung harganya tidak stabil. Hal itu disinyalir karena pasokan cabai saat ini masih minim.
Namun disisi lain, kebutuhan akan cabai tersebut banyak, sehingga harga cabai naik turun. Selain itu beberapa petani juga ada yang mengalami gagal panen, mengingat beberapa wakt lalu kerap terjadi hujan yang tidak menentu.
Dari informasi yang didapat harga cabai merah disejumlah pasar yang ada di Badung harganya berpariasi mulai dadi Rp 31 ribu/kg sampai Rp 51 ribu/ kg. Kondisi itu pun dikawatirkan yang bisa membuat harga cabai melonjak drastis saat hari raya tiba.
Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung I Made Widiana yang dikonfirmasi Selasa 13 Desember 2022 tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku saat ini harga kebutuhan pokom cendrung stabil. Hanya saja, untuk komoditi cabai harganya naik turun.
"Kami rutin melakukan pemantauan harga di setiap pasar. Dari semua komoditi yang ada, cabai merah harganya yang tidak stabil," ungkapnya.
Pihaknya mengakui, untuk menekan lonjakan harga yang bisa mengakibatkan inflasi, pihaknya pun bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung akan rutin melakukan pemantauan ketersediaan stok pangan dan harga barang menjelang Nataru dan Hari Raya Galungan.
"Karena hari raya berdekatan, kita tidak mau harga kebutuhan pokok melambung terlalu tinggi," jelasnya sembari mengatakan saat ini memang harga cabai yang belum stabil.
Diakui dari pendataan yang dilakukan pada Senin 12 Desember 2022 kemarin, harga daging masih stabil seperti daging babi selisih Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu setiap pasar. Pihaknya mengakui untuk di Pasar Kuta II harga daging babi /kg diangka Rp 70 ribu. Namun untuk di pasar Jimbaran Rp 85 ribu dan Petang Rp 80 ribu.
Berbeda dengan Cabai rawit merah, untuk di pasar Kuta II harganya Rp 38.300 sedangkan di pasar Mengwi mencapai Rp 51.500. Namun untuk harga cabai di pasar yang lain seperti Pasar Dalung, Petang dan Jimbaran juga berpariasi yakni dari Rp 40ribu sampai Rp 49 ribu/kg.
"Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan dan harga kebutuhan pokok menjelang Nataru dan Galungan. Astungkara semuanya aman dan tercukupi," ujarnya.
Lebih lanjut Widiana mengakui mengakui untuk membuat harga menjadi stabil saat hari raya, pihaknya pun akan membuat pasar murah. Pasar murah itu dilaksanakan dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan masyarakat saat hari raya.
"Untuk pasar murah jadwal belum keluar. Yang jelas kita tetao akan laksanakan pasar murah," imbuhnya. (*)