Pergantian Panglima TNI
SOSOK KSAL Yudo Margono, dari Anak Petani hingga Jadi Panglima TNI, Ketua Satgas Pencarian Lion Air
sosok Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono yang disahkan DPR RI sebagai Panglima TNI baru menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
SOSOK KSAL Yudo Margono, dari Anak Petani hingga Jadi Panglima TNI, Ketua Satgas Pencarian Lion Air
TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini adalah sosok Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono yang disahkan DPR RI sebagai Panglima TNI baru menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Laksamana Yudo Margono hari ini, Selasa 13 Desember 2022 akan disahkan DPR RI sebagai panglima TNI dalam sidang Paripurna.
Dikutip Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan agenda rapat paripurna tersebut hanya tentang pengesahan Yudo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Nantinya, setelah rapat paripurna tersebut selesai, hasilnya akan dikirimkan ke Istana Presiden.
Perjalanan Karir Sang Anak Petani
Dikutip dari Kompas.com, Laksamana Yudo Margono adalah anak keluarga petani di Madiun.
Latar belakang ini yang membuatnya memahami arti penting perjuangan dalam hidup.
Perjuangan ini kemudian ditunjukkannya untuk bisa menggapai impian menjadi seorang tentara.
Ketika mendaftar menjadi tentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur, Yudo muda harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya menggunakan bus.
Hal ini diketahui saat Yudo menceritakan perjuangannya untuk menjadi seorang tentara.
Kata Yudo, karena tak punya sanak saudara, ia rela menumpang tidur di masjid untuk merebahkan tubuhnya setelah berjuang mengikuti proses seleksi AAL.
"Kayak saya, rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo, dikutip dari Tribunnews dalam acara serbuan vaksinasi TNI AL di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 2 November 2021.
Baca juga: KSAL Yudo Margono Hari Ini Disahkan DPR RI jadi Panglima TNI, Simak Perjalanan Karirnya Di sini
"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang enggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," sambungnya.
Setelah itu, dia resmi diterima sebagai prajurit TNI Angkatan Laut (AL).