Kebakaran di Bali

BREAKING NEWS Kebakaran Dekat Kawasan Bandara Ngurah Rai Bali, Penyebab Masih Terus Didalami

Kebakaran hebat terjadi di dekat kawasan Bandara Ngurah Rai Bali yang terjadi pada Sabtu 17 Desember 2022

Instagram @denpasar.viral
Kebakaran di dekat kawasan Bandara Ngurah Rai Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kebakaran hebat terjadi di dekat kawasan Bandara Ngurah Rai Bali yang terjadi pada Sabtu 17 Desember 2022.

Diprediksi, kebakaran ini terjadi di dekat kawasan Bandara Ngurah Rai yang terlihat berada di sebelah selatan tepat di belakang area menara ATC (Air Traffic Controller).

Kebakaran tersebut menyebabkan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi hingga melebihi tinggi menara ATC.

Menurut hasil pantauan tim Tribun Bali, kejadian kebakaran terjadi di depan kantor PLN tepatnya di sebelah timur bandara.

Baca juga: Sosok Anak Agung Gde Raka Payadnya di Mata Prof. Dibia, Beri Harapan Kebangkitan Seni Drama Gong 

Kebakaran tersebut terjadi di perumahan padat penduduk dan melalap salah satu warung yang dimiliki oleh Ibu Sarga dan Bapak Kompi.

Seperti diketahui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah bandar udara internasional terbesar yang ada di Bali yang berlokasi sekitar 13 km dari Denpasar.

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk kedua di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Nama bandara ini diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawan Indonesia asal Bali yang berjuang dalam masa penjajahan.

Baca juga: Walikota Jaya Negara Buka Lomba Makendang Tunggal Pengipuk Kebyar Duduk HUT ST. Yowana Madhyasta

Sejarah

Bandar Udara Ngurah Rai dibangun pada tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum).

Landas pacu berupa airstrip sepanjang 700 meter dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban.

Karena lokasinya berada di Desa Tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip ini sebagai Pelabuhan udara Tuban.

Tahun 1935 sudah dilengkapi dengan peralatan telegraf dan KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways mendarat secara rutin di South Bali (Bali Selatan), yang merupakan nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban.

Tahun 1942 South Bali Airstrip dibom oleh Tentara Jepang, yang kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka.

Airstrip yang rusak akibat pengeboman diperbaiki oleh Tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja).

Lima tahun berikutnya (1942–1947), airstrip mengalami perubahan. Panjang landas pacu bertambah menjadi 1,2 km dari semula 700 meter.

Tahun 1949 dibangun gedung terminal dan menara pengawas penerbangan sederhana yang terbuat dari kayu. Komunikasi penerbangan menggunakan transceiver kode morse.

Baca juga: Sebanyak 65 Persen Penonton Summer Fight Adalah Wisman, Penyelenggara Harap Perhatian Pemerintah

Untuk meningkatkan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landas pacu ke arah barat yang semula 1,2 km menjadi 2,7 km dengan overrun 2×100 meter.

Proyek yang berlangsung tahun 1963–1969 diberi nama Proyek Bandara Tuban dan sekaligus sebagai persiapan internasionalisasi Pelabuhan Udara Tuban.

Proses reklamasi pantai sejauh 1,5 km dilakukan dengan mengambil material batu kapur yang berasal dari Ungasan dan batu kali serta pasir dari Sungai Antosari – Tabanan.

Seiring selesainya temporary terminal dan runway pada Proyek Bandara Tuban, pemerintah meresmikan pelayanan penerbangan internasional di Pelabuhan Udara Tuban, tanggal 10 Agustus 1966.[2]

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kargo, maka pada tahun 1975–1978 Pemerintah Indonesia kembali membangun fasilitas-fasilitas penerbangan, antara lain dengan membangun terminal internasional baru.

Gedung terminal lama selanjutnya dialihfungsikan menjadi terminal domestik, sedangkan terminal domestik yang lama digunakan sebagai gedung kargo, usaha jasa katering, dan gedung serba guna.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved