Berita Gianyar

Pertanian Organik Bawa Desa Sidan ke Lima Besar Desa Wisata Nasional

Objek Wisata Kissidan Eco Hill, Desa Sidan, kunjungan wisatawan ke Eco Hill cukup banyak tiap bulannya

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Wisatawan menikmati pemandangan dan hidangan organik di Kissidan Eco Hill, Desa Sidan, Giannyar, Jumat 16 Desember 2022 sore - Pertanian Organik Bawa Desa Sidan ke Lima Besar Desa Wisata Nasional 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Objek Wisata Kissidan Eco Hill, Desa Sidan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali layak disebut 'bayi yang langsung berlari'.

Sebab, desa wisata yang baru dirintis sejak 2021 itu, telah berhasil menerima penghargaan lima besar Promosi Pariwisata Nasional yang digelar Kementerian Desa.

Hal tersebut tak terlepas dari suasana desa klasik, ditambah dengan kuliner wisatanya berupa pertanian organik.

Di mana hal yang berbau organik, kini merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkelas.

Baca juga: Waswas Delegasi Datang Mendadak, Penjagaan Objek Wisata Diperketat Selama G20 di Bali

Kepala Desa Sidan, Made Sukra Suyasa, Jumat 16 Desember 2022 mengatakan, pihaknya tak menyangka Kissidan Eco Hill akan mendapatkan sorotan yang begitu cepat di kancah nasional.

Dia pun mengatakan, hal ini merupakan bonus dari pertanian organik yang digeluti warganya sejak tahun 2020.

"Pada 2 hari lalu kita diundang dari Kemendes dalam rangka menerima penghargaan, promosi desa wisata di Jakarta. Ada 50 desa yang ikut, dan kita masuk 5 besar nasional. Kami bangga, yang masih muda ini, bisa ikut lomba taraf nasional,"

"Kissudan Eco Hill, merupakan bonus dari pertanian organik. Kissidan Eco Hill merupakan display pertanian organik, padi, buah-buahan dan tempat edukasi siswa mengenai pertanian organik. Sudah banyak yang datang belajar tentang pangan organik. Kita kan pariwisata edukasi. Jadi banyak yang datang ke sini untuk belajar, di samping kita juga fasilitasi restoran organik," ujarnya.

Sukra mengatakan, kunjungan wisatawan ke Eco Hill cukup banyak tiap bulannya.

Sebab pihaknya bekerjasama dengan agen pariwisata.

Ke depan, pihaknya akan bekerjasama dengan masyarakat untuk menyiapkan fasilitas rumah inap.

Yakni menggunakan rumah-rumah warga, sehingga wisatawan tidak hanya datang menikmati hidangan organik dan pemandangan Desa Sidan, namun mereka juga bisa tinggal di sini.

"Masyarakat mensupport luar biasa. Dan dengan Kissidan Eco Hill ini akan ada keterlibatan masyarakat. Kissidan Eco Hill ini baru lobi. Nanti aktivitasnya akan ke masyarakat, misalnya rumah warga di jadikan penginapan, sehingga desa wisata itu lengkap. Jadi wisatawan tak hanya melihat pemandangan, mereka juga bisa tinggal," ujarnya.

Terkait pendapatan dari kunjungan wisatawan, Sukra mengatakan pihaknya belum mengarah ke sana.

Sebab saat ini masih tahap pengenalan, sehingga pengunjung belum dikenakan tiket masuk.

"Kunjungan saat ini, tiap bulan ada tamu grup, mulai dari mahasiswa, sekolah, sosialita yang menggelar arisan, hingga klub mobil. Pendapatan, kita saat ini masih dalam promosi. Saat ini kita masih gratis masuknya. Restoran pun, pelayan kita ajak untuk ngayah dulu," ujarnya.

Terkait pertanian organik yang menjadi cikal-bakal Kissidan Eco Hill ini, saat ini ada seluas 40 hektare.

Namun yang baru bersertifikasi baru 12 hektare.

"Kita akan ajukan step by step agar semua bersertifikat. Untuk padi organik, sangat menguntungkan petani. Panennya dua kali setahun. Biasanya saat pertanian kimia, sekali panen mereka hanya dapat paling banyak 5 ton, tapi dengan organik merek bisa dapat 7 ton. Selain itu, harga jual juga bagus. Para petani tak lagi bergulat dengan tengkulak. Tapi sudah dibeli oleh Bumdes, dijual per kilogram.
Lalu yang kita beli itu, kita jual ke masyarakat dan oper ke distributor organik," ungkap Sukra.

Hemiati, Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa mengatakan, Desa Sidan merupakan salah satu desa cerdas. Sebab bisa berkembang sangat cepat.

Sebagai apresiasi, pihaknya pun mengusulkan Desa Sidan sebagai salah satu tempat kunjungan internasional.

"Desa Sidan ini desa cerdas dan kami akan jadikan pilot lokus desa cerdas. Karena Desa Sidan banyak memberikan rujukan. Salah satunya, pergerakannya sangat cepat. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar seminar internasional. Dan, Desa Sidan kami usulkan untuk dikunjungi. Sebab program dan progres dari dimulai, sudah terbukti proses pergerakannya. Apalagi, ada produk organik yang menjadi keunggulan," ujarnya. (*).

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved