Persiapan Sudah Matang, Patung Triratna Amreta Bhuwana Siap Dilaspas Sang Tu Bangga Bisa Ambil Peran

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Patung Triratna Amreta akan segera dilaksanakan upacara melaspas. 

Pelaksanaaan upacara ini akan berlangsung pada Jumat, 30 Desember 2022 sekitar pukul 14.00 wita. 

Sang Putu Ardana selaku pelaksana projek patung mengatakan proses pembuatan patung sendiri sudah selesai.  

Kepada Tribun Bali ia menurutkan pihaknya tinggal melakukan pembersihan untuk persiapan pelaksanaan upacara melaspas. 

“Sampai sekarang secara patung sudah kelar, kita memang sudah finishing. 

Untuk hari ini kita memang sudah tidak ada pekerjaan lagi di sana dan tinggal cleaning,” ujar Sang Putu Ardana. 

Walaupun acaranya akan berlangsung esok hari, di lokasi upacara belum terpasang tenda dan sarana lainnya. 

Sang Putu mengatakan untuk pemasangan tenda sendiri mereka mengikuti arahan Mangku setempat. 

Tenda akan dipasang esok paginya agar tidak terdampak cuaca ekstrim seperti hujan dan angin yang kerap terjadi akhir-akhir ini. 

Namun, sejak kemarin Sang Putu sudah melakukan beberapa pembersihan lokasi sekitar untuk mencicil persiapan upacara melaspas. 

Rangkaian upacara upakara persembahyangan melaspas seutuhnya diserahkan kepada pengempon Pura Cedok Waru. 

Termasuk untuk banten dan pranda atau pemuka agama yang akan memimpin persembahyangan juga telah ditentukan oleh pengempon pura. 

Terkait undangan yang akan hadir dalam persembahyangan besok, Sang Putu mengatakan hal tersebut telah diurus. 

Seluruh daftar nama undangan dan yang akan sudah mengonfirmasi hadir telah diatur oleh Dinas PUPR Kabupaten Badung. 

“Apakah dia akan mengundang Bupati Badung atau Pemerintah Provinsi Bali yang akan diundang, sudah diatur. 

Tapi hingga saat ini kami belum menerima informasi undangan yang akan ikut melaspas patung pada esok hari,” tambahnya. 

Sang Tu menuturkan untuk besok acara yang berlangsung hanya melaspas saja. 

Sementara terkait pembukaannya secara resmi masih belum diketahui kapan akan dilaksanakan. 

Dinas PUPR hanya mengarahkan pihaknya sesuai dengan peran sebagai pelaksana saja. 

“Kami sudah menyediakan tempat-tempat beserta sarananya untuk menunjang persembahyangan. 

Seperti banyu pewedangan, tempat sembahyang bersama, itu yang kami siapkan,” tutur Sang Tu kepada Tribun Bali. 

Sebagai salah satu yang mengambil peran dalam pembangunan patung, Sang Tu sangat bersyukur. 

Segala hal yang telah dirancang di awal bisa dilaksanakan dengan tepat waktu dan tanpa ada hambatan. 

Sang Tu secara pribadi juga mengungkapkan perasaan bangganya atas kepercayaan sebagai petugas untuk mengawasi dan memaksakan pengerjaan hingga selesai. 

Kedepannya Sang Tu berharap patung ini dapat menambah ketertarikan wisatawan untuk berkunjung ke pantai. 

Ia juga berharap patung ini dapat menjadi varian destinasi wisata yang baru sehingga membuat perjalanan wisata semakin menarik. 

“Jadi pengunjung kalau ke pantai tidak hanya mengenal Pantai Kuta saja tetapi juga pantai-pantai lainnya dengan beragam keunikannya,” tutupnya. (*)