Berita Karangasem

Pengendara Motor di Karangasem Bali, Keluhkan Truk Pasir Tanpa Penutup

Sejumlah pengendara motor mengeluhkan truk  pengangkut pasir yang tak pakai penutup dan parkir sembarangan di pinggir jalan di Karangasem, Bali.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Saiful Rohim
Truk pengangkut pasir yang tak menggunakan penutup melintas disekitar Shang Hyang Ambu, Desa Bugbug, Karangasem, Bali. 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah pengendara motor mengeluhkan truk  pengangkut pasir yang tak pakai penutup dan parkir sembarangan di pinggir jalan di Karangasem, Bali.

Seperti di Jalan Raya Amlapura - Klungkung, tepatnya di Jalan Raya Candidasa, Desa Bugbug, Karangasem, Bali.

Anawati, pengendara asal Kec. Bebandem, mengaku terganggu dengan  truk yang mengangkut pasir tanpa penutup serta  yang parkir sembarangan.

Pasir yang dibawa berterbangan karena tak ditutup, sehingga sangat menganggu pengendara sepeda motor.

"Kasian pengendara sepeda motor yang dibelakang (truk). Mata saya pernah kelilipan pasir lantaran truk  pengangkut pasir tidak menutup pasir. Parahnya , pasir yang dibawa overkapasitas,"ungkap Anawati, Senin 9 Januari 2023 siang.

Selain itu, kata Anawati, truk yang parkir sembarangan juga dikeluhkan pengendara.

Pasalnya, hampir setengah badan jalan digunakan rest area.

Parahnya, beberapa  truk galian kadang sembarangan memarkir kendaraan.

"Biasanya berjejer parkir truknya," tambah Anawati. 

Baca juga: Rumah Joglo di Kesiman, Denpasar, Bali Hangus Terbakar, Kerugian Kebakaran Capai Ratusan Juta

Biasanya, lokasi yang dijadikan tempat parkir yakni di Jalan Raya Veteran, Kelurahan Padang Kerta, Kec. Karangasem. Jalan Raya Kertamandala, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.

Jalan Raya Tirtagangga, Ababi, Kecamatan Abang. Dan Jalan Raya Wisata Candidasa, Karangasem, Bali

"Yang paling sering di Jalan AmlapuraKlungkung, tepatnya di Bugbug, Candidasa, dan Antiga. Biasanya setelah parkir mereka jalan barengan dan beriringan. Dan ini berpengaruh terhadap motor dibelakang,"akuinya.

Selain pengendara, pelaku wisata juga mengeluhkan kondisi tersebut. 

Terutama pengusaha hotel dan restaurant di area Candidasa.

Pelaku wisata mengeluh dikarenakan wisatawan yang berkunjung merasa terganggu.

Mengingat jumlah truk yang parkir perharinya puluhaan unit.

Suasana ini membuat Kawasan Candidasa seperti semrawut.

Wisatawan juga mengeluhkan truk yang melintas dengan kecepatan kencang.

Terutama truk yang tidak membawa material.

Pihaknya  berharap pemerintah bisa mengatensi kondisi ini. Satu diantaranya buat rest area.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved