Berita Denpasar

Dinkes Buka Tes HIV/AIDS Untuk Calon Pengantin di Bali, Mulai Tahun Ini

Dinkes Buka Tes HIV/AIDS Untuk Calon Pengantin di Bali, Mulai Tahun Ini Konseling atau skrining kesehatan pada calon pengantin

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Manado
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebelum menikah ada baiknya melakukan konseling terlebih dahulu dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan apakah kita beresiko menularkan penyakit HIV/AIDS pada pasangan kita. Konseling atau skrining kesehatan pada calon pengantin ini sudah dibuka oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali sejak Tahun 2021 lalu. Namun untuk tes HIV/AIDS ini akan dilangsungkan Tahun ini. 

“Kami melakukan konseling dulu kepada calon penganten, bukan langsung dilakukan tes HIV/AIDS,” jelas, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali yakni I Nyoman Gede Anom ketika dikonfirmasi pada, Jumat 12 Januari 2023. 

Lebih lanjutnya ia menerangkan, pengertian konseling atau skrening disini tidak serta merta menggunakan alat tes, namun diawali dengan konseling untuk menggali informasi apakah calon pengantin (catin) tersebut mempunyai perilaku berisiko HIV/AIDS atau tidak. Dan jika catin tidak mempunyai perilaku berisiko, maka habya sampai pada konseling 3E (HIV-Sifilis-Hepatitis) saja. 

“Tapi jika catin tersebut mempunyai perilaku berisiko, maka perlu dilakukan tes menggunakan rapid tes HIV dan Sifilis dan Hepatitis, demikian,” tambahnya.

Untuk pencegahan HIV/AIDS saat ini Dinkes Provinsi sudah membuka opsi testing sebanyak-banyaknya. Jadi, pihaknya tidak lagi testing kepada yang beresiko pada orang yang beresiko tetapi, juga testing langsung pada ibu hamil. Jadi, 100 persen ibu hamil wajib tes karena sering kali penemuan ke laki-laki beresiko tinggi agak sulit. Bahkan, ketika kami tunggu di lokalisasi pun, pelanggan yang kami testing pun tidak mau mengaku kalau dia pelanggan. 

“Jadi, kami ambil satu step lebih maju dengan kita tunggu di pasangan pelanggan ibu hamil untuk wajib tes 100 persen. Kemudian, dari pasien Hepatitis, seluruh pasien dengan infeksi menular seksual, dan warga binaan narapidana kami tes,” paparnya. 

Tahun ini kami baru mulai adalah kerjasama dengan Kesda yakni pada calon pengantin. Jadi, untuk seluruh calon pengantin juga akan mulai tawarkan untuk tes HIV AIDS. Bukan hanya dua kali tes suntik tetanus tapi, juga HIV AIDS. Di Bali, menurutnya perlu dukungan lebih besar karena pernikahan di Bali berbeda dengan Provinsi lain. Misalnya, di muslim buku nikah akan keluar jika sudah tes HIV AIDS

“Di Bali mungkin sama dengan Sumatra Barat karena ada pernikahan adat. Sering kali mengurus nikah adat barulah mengurus akta nikah. Tapi, tahun ini sudah kami coba. Kemudian, setiap orang yang merasa beresiko atau pernah melakukan kegiatan beresiko atau sekedar ingin melakukan tes itu sudah siap,” imbuhnya. 

Pencegahan pun dilakukan sosialisasi sebanyak mungkin dan memulai normalisasi tes HIV/AIDS bahwa HIV bukan lagi penyakit menyeramkan seperti dulu walaupun minum obatnya seumur hidup. Minum obat seumur hidup ini sama dengan penyakit kencing manis, hipertensi. Di sisi lain pencegahan, Dinkes juga menekankan agar jika belum menikah jangan dulu melakukan seks, kalau pun sudah menikah berhubungan sekslah hanya dengan pasangannya. 

“Kalau lebih ekstrim, ketika sudah menikah tidak berhubungan seks dengan pasangan, tentu  ada pencegahan seperti kondom harus digalakkan apalagi kondom juga ada di hampir semua toko modern,” terangnya. 

Kesulitan untuk mengobati pasien HIV/AIDS adalah sejak dua tahun COVID-19 ini banyak pasien yang hilang. Pasien dari luar Bali juga ada jadi banyak pasien yang pulang ke daerahnya masing-masing. Tapi, sekarang sudah mulai datang lagi dan mulai mengkonsumsi obat. 

“Jumlah pasien 11 ribu sekarang dan stok obat adalah 11 ribu dikali 6 bulan. Kalau dalam 6 bulan kedepan pemerintah pusat tidak mengirimkan obat maka kami masih punya stok obat. Stok obat kita bertingkat. Di Provinsi punya stok obat untuk 9 bulan, Kabupaten kota 6 bulan, Layanan 3 bulan. Jadi, ada 18 bulan stok obat,” tutupnya. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved