Serba serbi

Anggara Kasih Medangsia, Merawat Diri dari Kecemaran, Lakukan Hal Ini

Delapan hari setelah Kuningan, ada hari raya Anggara Kasih Medangsia. Anggar (Selasa) Kasih Medangsia dirayakan pada Selasa Kliwon wuku Medangsia.

Dok. Tribun Bali
Ilustrasi - Anggara Kasih Medangsia, Merawat Diri dari Kecemaran, Lakukan Hal Ini 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Delapan hari setelah Kuningan, ada hari raya Anggar Kasih Medangsia.


Anggar (Selasa) Kasih Medangsia dirayakan pada Selasa Kliwon wuku Medangsia.


Hari raya ini merupakan hari raya Hindu yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali atau yang biasa disebut Anggar Kasih Medangsia.

Baca juga: Otonan Senin Kliwon Kuningan, Hemat dan Teliti, Begini Nasibnya


Anggar Kasih Medangsia merupakan hari raya atau rerahinan yang jatuh berdasarkan pertemuan antara Saptawara yaitu Anggara, Pancawara yaitu Kliwon, dan wuku Medangsia.


Dan hari ini, Selasa 24 Januari 2023 merupakan perayaan Anggara Kasih Medangsia.


Terkait Anggara Kasih, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Baca juga: Lahir Selasa Kliwon Julungwangi? Sukses Saat Umur Segini


Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira. Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak, dena ayoga wang apan ika yoganira, Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara.


Artinya:


Yang lain lagi yang perlu diperhatikan, ketika Anggara bertemu Kliwon disebut sebagai Anggara Kasih.


Anggara Kasih merupakan hari untuk mewujudkan cinta kasih terhadap dirinya. 

Baca juga: Kamis Kliwon Warigadean, Baik Buruknya Hari Ini 15 Desember 2022, Baik Untuk Menanam Buah-buahan


Selain itu juga menunjukkan rasa kasih pada semua makhluk.


Sehingga pada hari itu sepatutnya melakukan peleburan bencana, dan merawat dari diri segala kecemaran.


Kecemaran ini utamanya kecemaran pikiran yang melekat pada diri. 


Caranya yaitu dengan jalan melakukan renungan suci. 


Karena dalam keadaan yang demikian, Sang Hyang Rudra melakukan yoga, yang bertujuan memusnahkan kecemaran dunia. 

Adapun sarana upakara yang dipersembahkan yaitu wangi-wangi, dupa astangi, dan dilanjutkan dengan matirtha pembersihan. (*)

 

 

Artikel lainnya di Serba serbi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved