Abrasi Pantai Tabanan Capai 6.770 Kilometer

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Abrasi Pantai di Tabanan mencapai 6.770 Kilometer. Abrasi terparah adalah di Pantai Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat dan Pantai Desa Tibubiu Kecamatan Kerambitan. Dan juga di beberapa pantai lainnya, namun tidak separah di kedua wilayah tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengatakan, pantai yang mengalami abrasi berada di beberapa Kecamatan. Dan pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penanganan bersama dengan pihak terkait. Abrasi sendiri dikarenakan sebagian besar karena faktor alam. Dan Pemerintah Tabanan bekerjasama dengan pihak ketiga melakukan penanaman pohon. Misalnya saja, pohon jenis kelapa, ketapang dan waru, untuk mengatasi abrasi.

“Kami sudah berupaya dan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengatasi abrasi,” ucapnya Jumat 3 Februari 2023.

Menuruut dia, Pemkab Tabanan belum menganggarkan untuk pendataan abrasi. Pendataan hanya dilakukan setiap 3 tahun sekali. Sedangkan yang setiap tahun mendata abrasi ialah pihak BWS (Balai Wilayah Sungai). Bahkan untuk tanggul saja belum bisa dibangun untuk 2023, karena memang tidak dianggarkan. 

"Untuk pembuatan tanggul tahun ini belum ada,“ jelasnya.

Dari data pihaknya, abrasi itu terjadi mulai dari Pantai Desa Selabih seluas 0.600 kilometer, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat sepanjang 1.353 kilometer, Desa Antap Kecamatan Selemadeg 0.397 kilometer, Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg seluas 0.20 kilometer. Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur 0.625 kilometer. 

Selanjutnya, abrasi juga terjadi di Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur seluas 0.225 kilometer, Desa Kelating Kecamatan Kerambitan 0.600 kilometer, Desa Tibubiu Kecamatan Kerambitan seluas 1.430 kilometer. Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan 0.420 kilometer, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri seluas 0.220 kilometer, Desa Belalang Kecamatan Kediri 0.220 kilometer, dan Dess Beraban, Kecamatan Kediri, 0.5 kilometer. (*).