Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat. Kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 5 SD.

Editor: Ni Luh Putu Rastiti Era Agustini
TribunJateng/Buku Tematik
Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat 

TRIBUN-BALI.COMKunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat.

Dilansir dari TribunJateng, berikut ini adalah Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 SD Subtema 2 Halaman 55 56: Listrik Statis dan Listrik Dinamis

Kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 5 SD ini untuk Subtema 3 Pembelajaran 3 tentang Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan.

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 ini bisa digunakan orangtua untuk mengoreksi jawaban anak.

Perlu dipahami bahwa beberapa soal adalah pertanyaan terbuka.

Hal ini berarti siswa bisa mempunyai jawaban berbeda dengan yang ada di kunci jawaban ini.

Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 5 SD / MI Subtema 2 Pembelajaran 3 Halaman 155 156 157 158 159 160 yang dikutip dari buku guru dan siswa serta beberapa sumber:

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 SD Subtema 2 Halaman 51 52 53: Urang Kanekes, Si Suku Baduy

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat
Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat (TribunJateng/Buku Tematik)

Peran Masyarakat terhadap Lingkungan Sosial Budaya

Masyarakat Indonesia, merupakan masyarakat yang selalu menghargai warisan budaya nenek moyangnya. Bentuk penghargaan tersebut,mantara lain ditunjukkan dengan kebiasaan melakukan kegiatan tradisimdalam kehidupannya. Mulai dari peristiwa kelahiran hingga kematian, terdapat tradisi yang terus dijalankan hingga kini.

Tidak dimungkiri bahwa ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi kegiatan tradisinya dengan berbagai alasan. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenekm moyang kembali meningkat. Tempat-tempat wisata adat, menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi masyarakat pada saat liburan. Tempattempat wisata yang mengusung tema kembali ke masa lalu dan kembali ke alam, menjadi salah satu tujuan wisata yang digemari. Pemerintah dan masyarakat adat, menetapkan beberapa desa menjadi desa adat yang dikelola dan dilindungi pemerintah untuk mempertahankan nilai budaya masyarakat adat tersebut.

Keberadaan desa adat, memang beranjak dari keinginan untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang dengan mempertahankan nilai dan kegiatan tradisional. Nilai dan kegiatan tradisi nenek moyang bangsa Indonesia, selalu menghargai alam sebagai sumber kehidupan. Terdapat beberapa desa adat di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah setempat. Desa Adat Bena di Ngada, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Sade di Lombok, Desa Adat Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, Desa Adat Kampung Naga di Tasikmalaya, Desa Adat Terunyan di Bali, Desa Adat Pariangan, Tanah Datar di Sumatra Barat, merupakan beberapa contoh desa adat yang dipertahankan keberadaan dan keasliannya hingga kini.

Ada juga beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat luas, melalui beberapa orang setempat yang peduli untuk mempertahankan nilai budaya dan kegiatan tradisinya. Salah satunya adalah Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi yang diperkenalkan ke masyarakat luas melalui seorang ahli kopi setempat. Desa ini, dikelola untuk mempertahankan tradisi Masyarakat Osing sebagai suku asli masyarakat Banyuwangi. Andrea Hirata juga dikenal melakukan usaha untuk mengangkat dan mempertahankan pusaka tradisi mayarakat desa Gantong Belitung di Sumatra Selatan. Melalui novelnya yang sangat terkenal “Laskar Pelangi”, Andrea memperkenalkan kehidupan masyarakat Melayu yang tinggal di Desa Gantong, tanah kelahirannya.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 Bagian Ayo Membaca Halaman 42 44: Karnaval Mini di Sintang

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 157

Ayo Menulis

Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan hal-hal yang kamu pahami dari setiap paragraf pada bacaan dalam sebuah kalimat.

Kalimat-kalimat tersebut akan mewakili isi dari bacaan yang kamu baca.

Tuliskan pada tempat yang telah disediakan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 213 214, Kegiatan Literasi 5, Persami Pertama Dea, Subtema 4

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 158

Berdasarkan kalimat-kalimat yang mewakili isi bacaan yang telah kamu tulis, buatlah sebuah diagram yang akan menjelaskan pemahamanmu terhadap bacaan di atas.

Gunakan diagram berikut untuk membantumu!

Tuliskanlah kalimat-kalimat yang menjadi pokok pikiran dari setiap paragraf dalam bacaan di dalam setiap kotak yang tersedia.

Satu kotak tentu mewakili satu paragraf.

Berilah keterangan hal-hal penting lain dalam paragraf yang mendukung pokok pikiran tersebut.

Lakukanlah bersama dengan teman sebangkumu! Buatlah diagrammu pada tempat yang disediakan di bawah ini.

Jawaban:

Masyarakat Indonesia selalu menghargai warisan budaya nenek moyangnya.

Misalnya kegiatan tradisi peristiwa kelahiran hingga kematian.

Ada kecenderungan masyarakat untuk mengurangi kegiatan tradisinya, namun kesadaran masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi-tradisi nenek moyang kembali meningkat.

Desa adat memang untuk tetap memelihara peninggalan nenek moyang.

Terdapat beberapa desa adat di Indonesia yang dipelihara, dilindungi, dan dijaga baik oleh masyarakat.

Beberapa desa adat dan kehidupan masyarakat asli yang diperkenalkan ke masyarakat luas.

Salah satunya adalah Desa Adat Osing di Kemiren, Banyuwangi.

Perajin Batik Osing

Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan membatik.

Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah tangga.

Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang menjadi keunikan dari kelompok tersebut.

Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan.

Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk batik mereka.

Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing.

Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan.

Ia diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk melatih

para perajin batik di Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan menengah (UMKM).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin lokal dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival (BBF) dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016 lalu.

BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik.

Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.

”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batiknya.

Hal ini, akan memberikan pengaruh meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat.

Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi.

Apalagi bahan pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik,” jelas Pak Bupati.

Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat antusias dengan pemakaian pewarna alam ini.

Ia dan rekan-rekannya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini.

Salah satunya adalah ia dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan pewarna alami batiknya.

Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan.

Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 Halaman 35 36 37 38 39 40: Lagu Satu Nusa Satu Bangsa

Disclaimer:

Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 155 156 157 158 159 160 Subtema 3 Peran Sosial Masyarakat

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved