Berita Denpasar

Lakukan Persiapan Maksimal, Nyepi Jadi Momentum Penting Bagi STT Eka Dharma Suwitra

Lakukan Persiapan Maksimal, Nyepi Jadi Momentum Penting Bagi STT Eka Dharma Suwitra

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Putu Yunia
Ketua STT Eka Dharma Suwitra, Banjar Batannyuh, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Denpasar, I Kadek Dwipayana menjelaskan beberapa persiapan jelang Hari Raya Nyepi Tahun 2023 kepada Tribun Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun 2023, STT di Bali tentu saja tengah sibuk melakukan persiapan. 

Termasuk juga dari STT Eka Dharma Suwitra, Banjar Batannyuh, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Denpasar. 

Ditemui di banjarnya, anggota STT tengah sibuk melakukan pembuatan ogoh-ogah yang menjadi salah satu bagian utama yang dinantikan. 

Ketua STT, I Kadek Dwipayana mengatakan untuk pembuatan ogoh-ogoh ini diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 30 juta. 

Untuk itu pihaknya telah melakukan penggalangan dana yang ditujukan kepada masyarakat setempat. 

“Kami melakukan penggalangan dana dengan membuat baju yang kami jual ke masyarakat yang keuntungannya kami gunakan untuk membuat ogoh-ogoh

Dari Rp 30 juta sekarang ini baru terkumpul Rp 22 juta dan masih kurang Rp 8 juta,” kata I Kadek Dwipayana saat ditemui Tribun Bali pada Rabu, 22 Februari 2023. 

Di tahun-tahun sebelumnya, mereka sempat mengadakan permohonan sumbangan kepada toko-toko sekitar banjar. 

Hanya saja, karena pandemi covid-19, hal itu tidak dilakukan lagi dan lebih fokus dengan menjual baju yang dirasa lebih efektif menurut masyarakat. 

Selain haru mengumpulkan dana, STT juga harus menyelesaikan ogoh-ogoh tepat waktu dengan anggota yang cukup terbatas. 

Dari 178 anggota STT, Kadek menuturkan hanya seperempat yang aktif karena terkendala kesibukan anggotanya yang bekerja dan sekolah. 

Walaupun demikian, mereka tetap semangat dan yakin ogoh-ogoh dapat selesai dan bisa memeriahkan Nyepi 2023. 

Masyarakat di banjarnya pun sangat mendukung pergerakan STT, termasuk dari pemerintah desa, pemerintah kota, dan BKK. 

Pembuatan ogoh-ogoh menurut Kadek menjadi momentum penting untuk melestarikan budaya masyarakat Bali, khususnya Banjar Batannyuh

Kadek mengakui beberapa anggotanya yang masih muda perlu banyak belajar terkait pembuatan ogoh-ogoh ala Banjar Batannyuh sendiri. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved